Malam Minggu menjadi hari yang ditunggu tunggu seluruh pelajar. Dan biasanya mereka menikmati itu dengan hang out. namun, lain hal nya dengan Neno yang masih memikirkan kesehatannya.
Cklek
"Neno, ayo makan malam dulu," ajak Melly yang kini sedang duduk di samping Neno sambil mengelus rambut putranya tersebut.
"Iya, nanti Neno nyusul ma," ucap Neno.
"Kamu ada masalah apa No? Kayaknya kamu nyembunyiin sesuatu dari Mama ya?" tanya Melly curiga. Pasalnya anak semata wayangnya tersebut seperti sedang gelisah.
Neno sedikit kaget oleh ucapan Mamahnya "Eh- engga kok ma, Neno baik-baik aja."
"Mamah bisa baca muka kamu No, yang mengatakan kamu sedang nggak baik baik aja," ujar Melly.
Neno menghela napas pelan, kepalanya menengadah menatap rembulan. Karna mereka kini sedang berada di balkon kamar.
"Neno mau cerita sama mama, kalau sebenernya Neno suka sama seseorang, dan seseorang itu udah jadian sama orang lain," lirih Neno sambil menatap balkon kamar seberang ( balkon Rere).
Melly terkejut dan memegang kedua pundak Neno untuk memberi ketenangan.
"Kok kamu bisa suka sama orang yang sama sekali nggak peduli sama kamu nak?" tanya Melly
"Nggak tahu Ma, Neno udah suka dia semenjak kelas 9 dan sampai sekarang sekarang Neno kelas 11. kayaknya Neno udah ditakdirkan nggak boleh sama dia," ucap Neno tertawa sendu.
"Apa orang berpenyakitan kayak Neno nggak boleh jatuh cinta sama cewek sempurna kayak dia Ma? Waktu dia susah, Neno selalu ada di samping dia. Waktu dia sakit, Neno selalu nemenin dia, waktu dia terpuruk, Neno selalu ngehibur dia," kata Neno mengeluarkan keluh kesahnya. Mata lelaki tersebut sudah berkaca-kaca dan kentara sekali kalau ingin menangis.
Melly mengusap punggung anaknya. "Sttttt udah No, kamu nggak boleh ngomong gitu, Percaya deh No, suatu saat nanti kamu bakal dapetin pengganti lebih dari dia," ujar Melly.
Neno hanya diam, ia menyandarkan kepalanya pada pindah Melly.
"Memangnya siapa yang kamu maksud nak?"
"Ada Ma. Mama nggak boleh tau, untuk sementara biar Neno aja yang tahu," tolak Neno sambil memejamkan matanya di pundak Melly.
"Saran Mama, kamu bilang aja ke dia, kalau kamu suka dia, biar kamu tahu reaksi dia kaya gimana," saran Melly.
"Nggak usah Ma, percuma. Dia nggak bakal peduli sama Neno. Dia dibutakan sama pacarnya yang sekarang," ucap Neno. Pandangan lurus memandang kamar Rere di seberang sana.
Namun, Sedari tadi Melly tidak tahu kalau pandangan Neno tertuju pada kamar Rere.
"SPADAAAA APA ADA ORANGGGGGGGGGGGGG DI DALAM"
Teriakan tersebut tak lain berasal dari mulut toa Nokta.
"Ekhem"
Deheman dari Gavin membuat Nokta langsung menutup mulutnya.
"Eh-mmm- eh ada Om Gavin yang ganteng. Haduh maaf om, emang kadang ini pita suara ngalir terus," ujar Nokta sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kamu ini sudah kebiasaan," ujar Gavin terkekeh. Ada-ada saja keponakannya ini.
"Ayo sini Ta, makan dulu sama Om, Tante Melly tadi nyuruh Neno makan kok nggak turun-turun dari tadi,"
Nokta berjalan menuju meja makan dan duduk di depan Gavin.
"Om, sebenarnya Nokta mau tanya sesuatu sama Om," ucap Nokta sedikit gerogi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Away
Novela Juvenil"Re,kalau misalnya gue udah pergi gimana?"Ucap Neno asal,sambil memandangi langit yang penuh bintang "Maksud lo apa?"Rere menoleh dengan alis yang bertaut "Lo mau janji sesuatu sama gue?"ujar neno "Apa?" "Jangan lupain kenangan kita,meski gue tahu...