"Assalamualaikum "Suara bass itu mengehentikan aktivitas semua orang yang ada di Ruang makan rumah Rere,dan membuat penghuninya pun menoleh terkecuali Rere yang sedang sibuk mengoles roti nya dengan selai,karna ia tahu suara itu adalah suara Neno.
"Waalaikumsalam" jawab mereka semua.
"Eh Neno,ayo sini sarapan,Tante uda bikinin kamu susu" ucap Nesya.
"Aduh Tante,udah baik,cantik,ramah nga kaya si Re-"
"LO BISA DIEM NGAK!" baru saja Nneo akan melanjutkan kalimatnya,namun sudah dipotong terdahulu oleh Rere.
"Lo kenapa sih,iri ya?karna gue muji Tante Nesya?apa jangan jangan lo cemburu ya?"
Mendengar penuturan yang tidak jelas dari Neno emosi Rere makin meningkat,ia pun mengambil garpu yang tersedia di meja makan dan berdiri di depan wajah Neno.
"Lo tuh yaa"ucap Rere yang emosinya sudah meluap luap dan siap melayangkan garpu tepat di kedua mata Neno .
"Eh eh kalian itu kenapa?kerjaan ribut mulu"Nando datang mengambil garpu yang ada di tangan Rere.
"Tau tuh Pa,mungkin suatu hari mereka jodoh" ujar Raka sambil menelan Rotinya,sedangkan Rere menatap tajam Raka,berbeda dengan Neno,ia malah cengar cengir tidak jelas.
"Yauda kalian makan cepet sana,bentar lagi telat"kata Nesya menasihati.
Lalu Neno pun duduk di kursi tersebut,sedangkan Rere,dia kembali duduk dengan raut wajah yang ditekuk.
"Lo jangan kayak bebek dong,muka di tekuk mulu,udah jelek,tambah jelek,jadi makin jelek dong" kalimat Neno barusan terdengar sengit di indra pendengaran Rere,ia tahu bahwa kini Neno sedang memancing emosinya.
"APA LO BILANG?"teriak Rere sambil menunjuk nunjuk wajah Neno menggunkan garpu lagi.
"Menurut lo?"
"LO NGOMONG GITU SEKALI LAGI GUE NGAK AKAN SEGAN SEGAN NGUSIR LO"
"YEE,EMANG INI RUMAH LO?ORANG INI RUMAH ORANG TUA LO"
''Eh kalian nga cape apa ngoceh mulu?gue aja yang denger,telinga gue bisa katarak dadakan"
"Kok katarak sih Bang?"tanya Rere heran.
"Lo bego bang?"tanya Neno tak mau kalah.
"Lo berdua berisik,gue nga bisa nikmatin makan gue nih"keluh Raka kesal.
"Pa,bisa bisa rumah kita jadi hutan dadakan gara gara anak anak pada ribut"bisik Nesya pada Nando
"Biar Ma,namanya juga remaja,emosinya sering berubah"jawab Nando tenang.
Setelah beberapa menit sarapan,Neno bergegas berpamitan untuk berangkat sekolah,karena baginya,Nando dan Nesya orang tua kedua setelah orang tua kandungnya sendiri,ia juga sudah dekat dengan keluarga Rere dari kecil.Selain itu Nando dan Nesya itulah orang yang telah dititipi amanat untuk menjaga Neno sewaktu orang tua Neno bisnis di luar negri.
"Tante,Om, Neno berangkat ya" pamit Neno sopan sambil menjabat tangan Nando dan Nesya bergantian.
"Iya,kamu hati hati ya?"ujar Nando,dan dijawab anggukan oleh Neno.
"Re?kamu nga sekalian berangkat bareng Neno?"tanya Nesya
"Ngak Ma,Rere bisa berangkat sendiri,yaudah Rere pamit dulu."jawab Rere jutek lalu berpamitan juga kepada kedua orang tuanya.
"Om,Neno keluar dulu ya"
"Iya"
Disaat Neno ingin mencari Rere untuk mengantarkannya ke sekolah,tiba tiba Neno sudah melihat Rere diantarkan oleh Reza terlebih dahulu,dan sudah sampai di pertigaan kompleksnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Away
Novela Juvenil"Re,kalau misalnya gue udah pergi gimana?"Ucap Neno asal,sambil memandangi langit yang penuh bintang "Maksud lo apa?"Rere menoleh dengan alis yang bertaut "Lo mau janji sesuatu sama gue?"ujar neno "Apa?" "Jangan lupain kenangan kita,meski gue tahu...