PART 6

555 48 0
                                    

Taemin pov

Aku masih melamun dan bingung apa yang akan aku lakukan, akhirnya aku memutuskan apa yang harus kulakukan.

Aku pergi ke apotik lagi, aku keluar rumah, dan tak ada gwe eonni diluar kamarku. Aku pun melanjutkan perjalanan ku. Aku sampai di apotik dan segera membeli apa yang aku inginkan setelahnya aku pun pulang kembali.

"Maafkan aku anakku, tapi sepertinya aku tak bisa mempertahankan mu, kuharap kau bahagia di surga sana." aku membuka obat penggugur bayiku,
Ya keputusan ku sudah bulat aku akan menggugurkan nya. Aku akan meminumnya sekarang. Namun tiba-tiba ada yang memegangi tanganku.

"Gwe eonni." ucapku bergetar.
Kemudian dia membuang obat yang ada ditanganku.

"Apa yang mau kau lakukan hah?" tanyanya marah.

Aku diam tak mau menjawab pertanyaannya.

"Kau membunuh bayimu sendiri hah? Apa kau bodoh? Apa setelah kau membunuhnya kau akan bahagia? Kau akan tenang? Kau seharusnya tak melakukan ini. Apa yang kau pikirkan sampai kau tega mau membunuh anamu sendiri. Kau bilang kau itu anak yang tak diharapkan, sekarang aku tanya kau, jika dulu ibumu memilih untuk membunuh mu, bagaimana perasaan mu hah?" tanya gwee eonni dengan nada tinggi dan membentakku.

Aku diam sejenak, apa dia bilang, dia tak tau perasaan ku, dan dengan mudahnya dia mengatakan hal seperti itu.

"Kau tak tau perasaan ku eonni, lebih baik kau diam! Kau tak tau rasanya menjadi diriku, coba jika kau jadi aku, dibuang, diangkat anak oleh orang-orang brengsek, dan diperkosa apa kau akan tetap berbicara seperti ini sekarang hah? Aku sudah memutuskan semuanya secara matang, aku hanya tak mau jika anakku lahir nanti dia lahir tanpa ayah dan juga tumbuh tanpa seorang ayah, aku tak mau anakku menjadi seperti ku menjadi bahan olokan teman dan tetangganya, aku tak mau anakku sakit hati, aku tak mau dia dibilang anak haram sepertiku! Kau tau bagaimana rasanya dibilang anak haram dan dihindari oleh semua orang? Kau tak tau itu! Akan lebih baik jika dia di surga saja, pasti disurga sana Tuhan akan menjaganya, dan tak kan ada yang menghinanya, seperti yang aku alami. Aku tak mau eonni, aku tak mau anakku bernasib sepertiku, aku tak mau." ucapku dengan menangis. Gwee eonni langsung memelukku dengann erat dia pun ikut menangis.

Kami berdua pun kemudian diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing, aku benar-benar mengeluarkan semua unek-unek ku selama beberapa hari ini, aku selalu melamun, tetapi dalam lamunan ku, aku selalu memikirkan apa yang harus kulakukan, aku berfikir jika lebih baik kalau aku menggugurkannya, karena dengan menggugurkannya dia tak akan mengalami hal sepertiku, yang selalu diolokkan oleh teman dan tetanggaku. masa mudaku benar-benar menyedihkan tak ada yang mau berteman dengan ku, karena aku anak haram, dan diangkat anak oleh seorang pemabuk dan pelayan nafsu namja.
Semua orang memandangku dengan tatapan benci dan menatapku seolah-olah aku adalah barang yang menjijikan.

Flashback on

"Anyeong, bolehkah aku main bersama kalian?" tanyaku pada teman sekitar rumahku.

"Shirreo! Pergi sana kami tak mau bermain bersamamu." ucap teman ku.

"Yak anak-anakkenapa kalian bersama dia, jangan dekat-dekat dengan dia, nanti kalian jadi ketularan hal-hal yang tak benar dari dia, dia itu anak haram dan anak angkat dari seorang yang bejad, lebih baik kalian pulang." ucap seorang ahjumma tetanggaku.

Saat mendengar kalimat itu aku langsung berlari pulang, dan semenjak itu pula aku tak mau keluar rumah lagi.

Flashback off.

Bad Or Lucky Meeting You (On Going-Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang