Part 17

416 45 21
                                    

Taemin Masih memikirkan ucapan Gweboon barusan. Apakah benar kalau benci bisa jadi cinta? Jika benar berarti Taemin bisa saja mencintai pria yang sangat dibencinya yaitu Choi Minho.

Taemin menggelengkan kepalanya cepat saat ia sadar dengan apa yang ia pikirkan barusan. Ia tidak suka dan tidak mau jika ia sampai mencintai pria yang sangat dibencinya itu.

Taemin tidak mau ambil pusing dengan apa yang diucapkan Gweboon. Ia lebih memilih untuk menutup mata dan pergi ke alam bawah sadarnya. Hal itu lebih baik karena bisa mengistirahatkan badannya yang kelelahan setelah seharian bekerja.

Namun sebelum menutup mata, Taemin melihat ke arah putra semata wayangnya, ia melihat Yoogeun sudah tidur nyenyak sekarang. Ia merasa gemas saat melihat Yoogeun. Ia mengecup sekilas kening putranya. Ia benar-benar menyayangi Yoogeun, ya walaupun Yoogeun awalnya adalah anak yang tidak ia harapkan dalam kehidupannya. Namun berbeda dengan sekarang, bagi Taemin Yoogeun adalah segalanya sekarang.

"Jalja Yoogeun- ah." 

Setelah mengucapkan kata selamat malam pada Yoogeun, Taemin lalu membaringkan tubuhnya dan memposisikannya agar tidurnya menjadi nyaman. Lalu ia segera berdo'a dan menutup matanya.

.
.
.
.

Keesokan harinya, Taemin melakukan aktivitas seperti biasa. Menjalankan aktivitasnya sebagai seorang ibu, setelah melakukan rutinitas itu, ia segera bergegas ke tempat Gweboon dan menitipkan Yoogeun padanya.

"Kau mau berangkat sekarang minnie?"

"Ne eonn,  aku sengaja berangkat lebih awal. Aku tidak mau diantar oleh pria itu."

Gweboon yang mengerti apa maksud Taemin langsung menganggukan kepalanya.

"Aigo, padahal lumayan menghemat pengeluaranmu loh minni." Ledek Gweboon

"Yak eonni."

"Haha baiklah, kalau begitu cepatlah berangkat dan hati-hati di jalan."

"Eumm. Aku pergi dulu, Yoogeun- ah kau tidak boleh nakal pada imo mengerti?"

"Eumm." Jawab Yoogeun dengan senyuman manisnya.

Taemin segera pergi saat ia sudah berpamitan pada anaknya. Ia memang sengaja berangkat lebih awal dari biasanya sekarang, karena ia tidak mau bertemu dengan Minho, Taemin benci itu, apalagi diantar olehnya ke kantor tempat ia bekerja.

Taemin melihat ke arah sekitar, ia melihat semuanya dengan detail, dia tidak mau sampai berpapasan dengan Minho. Dan saat merasa area sekitar aman dan tidak ada sosok Minho di sana, Taemin segera berjalan dengan cepat menuju halte bis. Ia merasa senang saat mengetahui fakta bahwa Minho belum datang ke area apartment nya. Ia merasa bebas sekarang.

Namun sialnya Taemin lupa akan satu hal, bis yang ia tumpangi ke tempat kerja akan datang lima belas menit lagi. Taemin menghentakan kakinya kesal. Ia tidak mau menunggu bis itu terlalu lama, karena Minho sebentar lagi pasti akan datang menemuinya.

Tanpa pikir panjang Taemin seera menghentikan taksi yang kebetulan lewat di depan halte bis. Ia segera masuk ke dalam saat taksi itu berhenti di depannya.

Taemin sedikit kesal karena ia harus mengeluarkan uang lebih untuk membayar taksi, padahal akan lebih hemat jika ia naik bis, tapi apalah daya ia tidak mau bertemu dengan pria yang selalu mengejarnya beberapa bulan ini.

"Sial, karena pria brengsek itu aku harus mengeluarkan banyak uang di pagi hari. Kalau setiap hari begini uang ku akan habis dengan sia-sia."  Batin Taemin.

Sedangkan pria yang sangat dibenci oleh Taemin datang ke area apartment Taemin saat Taemin baru saja naik ke dalam taksi. Pria itu tidak sadar bahwa wanita yang akan diantar olehnya sudah pergi ke kantornya.

Bad Or Lucky Meeting You (On Going-Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang