Part 20

346 43 6
                                    

Seorang pria terlihat sedang duduk dengan raut wajah serius di taman Rumah Sakit, perasaan marah dan kesal masih menyelimuti hatinya. Ia melihat sekitar, mencoba meminimalisir kekesalan yang ada.

"Choi Minho, apa aku boleh duduk di sini?"

Merasa namanya terpanggil, pria yang sedang asik duduk itu menengok ke arah sumber suara. Dan benar saja tanpa seizin dari dirinya, Kim Jonghyun sedang duduk di sampingnya sekarang.

"Jika kau hanya ingin menggangguku lebih baik kau pergi saja Jong."

"Aku tidak akan mengganggumu, aku akan diam, tenang saja.  Kau mau minum ini?" Ucap Jonghyun dan mencoba menawarkan segelas kopi  americano untuk Minho.

Minho tidak menjawab ucapan Jonghyun, ia lebih memilih diam dan mengambil segelas kopi americano yang ditawarkan pada dirinya. Ia menciup aroma kopi itu dan meminumnya secara perlahan, rasa khas dari kopi kesukaannya begitu terasa di lidahnya, yah rasa dari kopi itu memang tidak pernah mengecewakan untuk seorang Choi Minho.

Tidak ada percakapan diantara Minho dan Jonghyun, mereka masih sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Suasana canggung dan kaku sangat terasa diantara mereka, apalagi tidak ada salah satu diantara mereka yang mau memulai pembicaraan.

"Jong, apa Taemin baik-baik saja?" Tanya Minho mencoba memecahkan keheningan antara dirinya dengan Jonghyun.

"Apa kau mengkhawatirkannya?"

"Jawab pertanyaanku saja, apa dia baik-baik saja?" Tanya Minho lagi, sejujurnya ia merasa sedikit kesal dengan sahabatnnya itu, tidak tahukah bahwa suasana hatinya sedang tidak baik sekarang. Ia hanya ingin tahu apakah Taemin baik-baik saja sekarang setelah kejadian tadi saat ia membentaknya. Apa susahnya Jonghyun menjawab antara iya atau tidak.

"Aigooo~ sepertinya sahabatku ini sedang datang bulan haha."

Lagi-lagi Minho dibuat kesal oleh Jonghyun, bukannya menjawab pertanyaan darinya, Jonghyun malah terus saja menegeluarkan kata-kata yang tidak berguna bagi diriya.

Minho bangkit dari tempat duduknya, ia merasa jengah dengan sahabatnya itu. Ia tidak mau mendengarkan ucapan tidak jelas keluar dari bibir Kim Jonghyun lagi, karena hanya akan membuat dirinya semakin kesal.

Jonghyun yang menyadari bahwa Minho akan pergi meninggalkannya, ia juga segera bangkit dari tempat duduk dan mengerjar sahabatnya itu.

"Yak Choi Minho kau mau kemana? Baiklah-baiklah maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu marah, aku hanya ingin menghiburmu." Ucap Jonghyun menjelaskan.

Minho tidak menjawab ucapan Jongnyun, ia hanya memandang Jonghyun sebentar, dan kembali berjalan meninggalkan Jonghyun.

"Yayayaya, bukankah aku sudah meminta maaf, astaga kenapa kau sensitif sekali hari ini. Kau ingin tahu tentang Taemin kan? Taemin baik-baik saja sekarang, apalagi ibumu dari tadi selalu bersamanya."

Minho menatap Jonghyun serius lalu ia melihat kedua mata Jonghyun untuk mencari tahu apakah sahabatnya sedang berbohong atau tidak. "Apa kau serius Jong?"

"Aku serius, untuk apa aku berbohong."

"Jonghyun-ah apakah kau tadi melihat pertengkaran antara aku dengan Taemin?" Tanya Minho ragu-ragu.

"Iya aku melihatnya, bahkan ibumu juga."

Minho membulatkan kedua bola matanya, ia tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar, ia tidak tahu bahwa ibunya mendengar semua pertengkaran antara dirinya dengan Taemin. Ia berfikir bagaimana nasibnya nanti jika sang ibu melihat ia memarahi seorang gadis, apalagi gadis itu adalah ibu dari cucu satu-satunya keluarga Choi.

Bad Or Lucky Meeting You (On Going-Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang