Empat Belas~

2.3K 152 2
                                    

Semua ini salah paham!

***

"apa? Pernikahan?aku tid-"

"Qirani!" potong seseorang.

Qirani dan Hafidz menengok ke arah belakang, untuk menlihat siapa si pemanggil yang memanggil Qirani.

'huft.. Dia lagi, mau apa sih dia!? Ganggu orang aja, udah tau lagi ngobrol sama Qirani!' batin Hafidz terus menggerutu.

'eh.. seharus nya aku nggak boleh kaya gitu, ini salah Hafidz! Ayolah Hafidz.. Dia sudah mempunyai imam dengan kata lain S U A M I !' pikir Hafidz.

" ternyata kamu ada disini dek.." ucap Arka.

"ihh.. Kakak gimana sih, kan tadi Qirani udah bilang mau ke taman." Qirani mendengus kesal.

"oh ya? Kapan?" tanya Arka, yang berniat menjaili adik perempuan satu-satu nya ini.

"tuh kan.. Kakak suka kaya gitu deh.." Qirani sudah mencium bau kejailan kakak nya ini, dan cubitan khas Qirani mendarat di pinggang kakak nya.

"aww.. Sakit dek.." ucap Arka sambil mengelus hasil cubitan yang Qirani berikan. Dan sekarang Qirani yang mendapatkan cubitan di pipi mulus nya itu.

"aww.. Sakit kak.. Iihh balas dendam" Gerutu Qirani.

Tanpa di sadari ada seorang lelaki yang sedang mengamati kegiatan mereka. 'mereka sangat romantis, cocok, Qirani tersenyum.. Tapi aku bahagia Qirani..bila kau juga bahagia.' pikir Hafidz.

Qirani melirik Hafidz yang sedang mengamati mereka. "oh maaf ya gus, pekernalkan..e-eh tapi pasti gus Hafidz sudah kenal dengan-"

"yaa saya sudah kenal. Assalamualaikum." ucap Hafidz yang meninggalkan mereka berdua. Hafidz tidak tahu, kenapa perasaan aneh ini terus menghampiri nya. Mungkin dia cemburu. Apa? Cemburu? Yang benar saja. Pikir Hafidz

Qirani dan Arka hanya bisa saling menatap, "dia kenapa?" tanya Arka. "nggak tau kak. Kok kakak nggak nyapa dia sih, kata nya temen masa kecil.." cibir Qirani.

"eh eh ehhh.. Kamu so tau banget yah! Nih yah.. Kakak mau ngetes dia, masih inget sama kakak atau nggak. Gittu.. Dan ternyata nggak. Nanti ajalah kakak ngasih tau ke dia nya." ucap Hafidz yang di balas dengan anggukan kepala oleh Qirani.

"acara nya udah selesai kak? "

"belum."

"terus kakak mau apa kesini?"

"sumpek aja kalo terus menerus ngomongin kerjaan, terus kakak kesini deh, semoga aja liat wajah adik kecil kakak bisa fres lagi. "

"emang nya aku daging sapi dalem kulkas, fres!"

"bukan kakak lho yang bilang."

"ihh.. Kakak mah.."

"hahah.. Ayo ke dalem di suruh sama pa haji makan siang dulu kata nya."

💨💨💨

Keluarga Hafidz bersama keluarga Qirani sedang makan siang dalam diam. Mereka semua terdiam menikmati makanan nya. Hanya sesekali suara sendok yang beradu dengan piring yang memecahkan keheningan.

Qirani (sudah Di Terbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang