Wonwoo berlari kencang sambil mengepalkan tangannya. berusaha menahan dadanya yang sesak, berusaha menahan sesuatu yang akan keluar dari kedua bola matanya.
.
tidak, Wonwoo tidak boleh menangis. Mingyu tidak akan suka jika Wonwoo terlihat sedih.
.
oh, bukankah kesedihannya ini justru disebabkan olehnya? tidak tidak, jangan berpikiran seperti itu Jeon Wonwoo! gerutunya dalam hati.
.
kau harus bisa tabah, sabar, dan ikhlas dengan keputusanmu. kau harus sadar dimana posisimu dan baikkah kamu meneruskan hubungan yang dilarang ini?
.
otak Jeon Wonwoo terus saja bekerja dan berlarian entah kemana. karna merasa lelah dan napasnya mulai sesak, seperti ada sesuatu yang berat menekan dadanya, memaksanya untuk merasakan sesak yang..... sangat menyesakkan, tiba-tiba saja Wonwoo sudah berada di sebuah taman yang sangat sepi.
.
oh sudah berapa lama dia terkurung diruangan Kim Mingyu, dan sudah seberapa jauh pula ia berlari hingga ia tidak sadar kalau hari sudah malam?
.
Wonwoo duduk di salah satu ayunan dan mengatur napasnya. kepalanya seakan mau pecah! sungguh, Wonwoo ingin sekali kembali ke kantor sialan itu dan menjatuhkan tubuhnya ke pelukan Kim Mingyu. tapi sesuatu memperingatinya untuk tidak melakukan itu.
.
Wonwoo terjerat dalam situasi dilema yang mematikan. ini tidak adil. sungguh Wonwoo, sejujurnya, seperti ingin mati rasanya jika tidak bisa bersama Kim Mingyu.
.
dan tangispun tidak bisa lagi dihindari. berusaha melupakan justru membuat kenangan-kenangan kembali menguap ke permukaan ingatan. semua perlakuan manis Mingyu kembali teringat oleh otak keras kepala Wonwoo. dan dia menangis tanpa suara, menyakitkan!
.
Wonwoo membekap mulutnya dan memeluk dirinya sendiri. tidak ada lagi yang bisa memeluknya saat segala kekhawatirannya datang.
.
Jeon Wonwoo, laki-laki yang terlalu banyak berpikir dan memiliki kekhawatiran yang berlebihan, yang seharusnya mendapatkan perlakuan khusus, justru sendirian ditempat hang sepi dan gelap, menenggelamkan hatinya yang benar-benar patah tak berbentuk.
.
.
.
saat Wonwoo menangis dalam keheningan dan kesendirian, justru Mingyu menangis dengan marah. Mingyu kalap. semua barang-barang yang ada di hadapannya dia hancurkan. salah jika Wonwoo berpikir hanya dirinya yang tersakiti, justru sekarang Mingyu juga merasakan rasa sesak yang sama, atau bahkan lebih.
.
"AAAARRRRGHHHH!!" Mingyu berteriak frustasi sambil menjambaki rambutnya. dia tidak peduli jika diluar karyawannya mengetuk pintu ruangannya berkali-kali, meminta Mingyu untuk membuka pintunya karna mereka khawatir dengan keadaan atasannya itu.
.
"kenapa? kenapa dia melakukan ini? sungguh Jeon Wonwoo, bahkan seminggu yang lalu kau menyinggung soal pernikahan, dan sekarang kau pergi..." Mingyu kembali menangis dan terduduk di pojok ruangan, memeluk dirinya sendiri.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring him back [ HIATUS ]
FanfictionBerfokus pada Mingyu yang berusaha mempertahankan seorang Jeon Wonwoo yang memiliki kepribadian menggemaskan. Dibumbui sedikit jeongcheol. Penasaran? Baca dong. Warning! 18+ MEANIE; BXB, BL, YAOI, SVT OTP HARDSHIPPER. Anti boylove? Salah lapak!