"wonwoo? sedang apa kau disini?"
.
DEG!
.
Wonwoo, yang sedang menenggelamkan wajahnya di lipatan kedua tangannya yang bertumpu pada lutut melotot kaget dan otomatis menghentikan tangis tanpa suaranya saat mendengar sapaan seseorang yang baru saja menyadari keberadaannya.
.
oh dari sekian banyak orang di wilayah sini, kenapa harus dia yang memergoki Wonwoo dalam keadaan seperti ini? kenapa harus Wen Junhui?!
.
tiba-tiba sebuah tangan terulur memegang puncak kepala Wonwoo, otomatis Wonwoo mengangkat kepalanya. dan benar saja, dihadapannya sudah ada Wen Junhui, seseorang yang entah sudah berapa lama tidak bertemu dengannya dan sekarang dia berada tepat didepan matanya dengan pandangan khawatir.
.
"astaga, kau menangis?" Junhui menghapus sisa air mata Wonwoo. Wonwoo mengikuti arah tangan Junhui yang semakin lama malah semakin seenaknya. dia malah membelai pelan pipi Wonwoo yang lembab oleh sisa-sisa air mata.
.
Wonwoo menepis tangan Junhui, "sedang apa kau disini?"
.
"apa kau lupa? rumahku didekat sini.."
.
Wonwoo terdiam kemudian menolehkan kepalanya kesegala arah dan kemudian kembali terdiam. Wonwoo baru tahu jika ternyata selama ini Junhui tinggal didaerah sini.
.
"ku ulangi sekali lagi. sedang apa kau disini, menangis sendirian di taman yang sepi dan gelap seperti anak kecil yang hilang ditengah keramaian pasar malam?" tanya Junhui sambil membantu Wonwoo berdiri.
.
"jaga ucapanmu.." ucap Wonwoo.
.
"hah, dingin seperti biasa." Junhui mengangguk-anggukan kepalanya. "kemana buntutmu? biasanya kemana-mana kau selalu membawa buntut?" tanya Junhui lagi.
.
"hah? buntut?"
.
"Kim Mingyu!"
.
"Ya!"
.
"kenapa? apa kalian bertengkar? oh apa dia penyebab kau menangis seperti anak kecil begitu?" Junhui terkekeh.
.
"kau sangat cerewet!" Wonwoo berjalan pergi meninggalkan Junhui. Jika berlama-lama bersama pria itu lagi, bisa-bisa Wonwoo semakin tidak tahan untuk bertengkar.
.
Junhui tidak pernah berubah, selalu cerewet. hanya saja sekarang dia lebih tinggi dan lebih bersih. oh ayolah Wonwoo, kalian bahkan musuh bebuyutan saat masih kecil!
.
"hei kau mau kemana? sebaiknya kau mampir dulu.." teriak Junhui. Wonwoo melambaikan tangannya tanpa menoleh. ia sedang tidak ingin bertemu dengan banyak orang. atau siapapun!
.
"tunggu.." Wonwoo bermonolog. "kemana kaki ini melangkah? harus kemana aku? tidak, jika aku pulang ke apartemen, aku akan bertemu Mingyu! bagaimana ini?! astaga!!"
.
Wonwoo melupakan fakta penting bahwa dikota ini, dirinya hanya hidup bersama seorang Kim Mingyu seorang. dan sekarang Wonwoo justru bingung harus bermalam dimana! astaga bodohnya!
.
.
.
Mingyu mengusap wajahnya di depan wastafel kamar mandi kantornya. sambil memegang pinggiran wastafel, Mingyu mengatur napasnya dan berusaha keras untuk tenang.
.
Mingyu menatap pantulan wajahnya di cermin, matanya membengkak dan hidungnya memerah. seorang direktur yang cengeng, ejeknya dalam hati.
.
Mingyu mengambil ponselnya di saku celana dan menekan tombol memanggil seseorang.
.
"hyung.. bisa minta tolong?"
.
"ya, kau menghubungiku hanya untuk minta tolong?!"
.
"ayolah Hyung.."
.
"ya apa?"
.
"tolong cari Jeon Wonwoo dan bawa dia ke apartemenmu."
.
"ya! kau sedang memerintahku sekarang?"
.
"aku sedang minta tolong hyung.."
.
"apa kalian bertengkar?"
.
"nanti ku ceritakan."
.
"baiklah kau hutang penjelasan padaku, Kim Mingyu!"
.
"ya..ya.. terima kasih Seungcheol-Hyung~"
.
Mingyu mematikan ponselnya dan menatap datar layar ponselnya yang menampilkan walpaper fotonya dan Jeon Wonwoo. oh berapa rindunya Mingyu malam ini pada Jeon Wonwoo yang sialnya mengatakan hal yang diluar dugaan.
.
Mingyu paham jika Jeon Wonwoo tidak ingin bertemu dengannya. Mingyu memberinya waktu sampai laki-laki igu kembali bisa berpikir jernih dan membicarakannya lagi, berdua, dengan kepala dingin.
.
oleh sebab itu Mingyu meminta bantuan Seungcheol, kakak sepupunya untuk menjemput Wonwoo dan menginap di apartemen mewahnya yang hanya ada dirinya seorang.
.
Mingyu keluar dari ruangan dan menyuruh bawahannya untuk membersihkan ruangannya. saat disibukkan dengan mencari konci mobilnya, Mingyu tanpa sengaja menabrak orang didepannya, membuat orang itu sedikit linglung.
.
saat Mingyu memfokuskan pandangannya, sekejap Mingyu mengagumi kecantikannya. tapi sialnya, seseorang didepannya mengenakan kemeja putih dan bertuxedo hitam.
.
"maaf.." Mingyu tertunduk minta maaf.
.
"tak apa.." ucapnya sambil tersenyum dan segera memasuki lift yang hampir penuh dan sesak begitu pintu lift terbuka. Mingyu menggelengkan kepalanya saat beberapa karyawan menatapnya seolah menyuruhnya segera masuk ke dalam lift.
.
Mingyu terbengong memikirkan pria cantik barusan.
.
"sejak kapan aku punya karyawan seperti itu?" tanya Mingyu dengan kebingungannya.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/124806687-288-k288199.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring him back [ HIATUS ]
FanfictionBerfokus pada Mingyu yang berusaha mempertahankan seorang Jeon Wonwoo yang memiliki kepribadian menggemaskan. Dibumbui sedikit jeongcheol. Penasaran? Baca dong. Warning! 18+ MEANIE; BXB, BL, YAOI, SVT OTP HARDSHIPPER. Anti boylove? Salah lapak!