Happy reading sobat caratsdeul ^^
*****
Wonwoo terus saja menggerutu sambil mengacak-acak walk in closet untuk mencari turtleneck-nya. Bagaimana tidak, dia baru sadar bahwa apa yang Mingyu lakukan beberapa menit yang lalu, di walk in closet, sebelum anak itu berangkat adalah memberinya sebuah tanda yang sangat ketara.
Astaga apa bocah itu lupa kalau Wonwoo hari ini harus mengajar dan bertemu banyak orang tentu saja!? Wonwoo menghembuskan napas lega dan mengangkat tinggi-tinggi turtleneck abu-abu yang sedikit lusuh miliknya yang sudah tertimbun oleh baju-baju barunya dan kemudian bergegas mengganti kemejanya. Bisa gawat jika Wonwoo tetap memaksakan memakai kemeja sementara dia harus berdiri didepan mahasiswa selama berjam-jam. Wonwoo membalut turlenecknya dengan mantel panjang selutut.
Wonwoo menatap jam yang melingkar di tangan kanannya dan menyadari bahwa dirinya harus segera bergegas ke kampus atau dia akan terlambat. ia menyambar kacamata hitamnya begitu keluar dari apartemen sambil menjinjing tasnya dan menghentikan taksi ketika sudah di loby apartemen dan memberi tahu tujuannya pada pengemudi taksi tersebut.
Udara cukup dingin hari itu dan Wonwoo semakin merapatkan mantelnya dan untuk beberapa lama Wonwoo hanya menatap keluar jendela memandangi pejalan kaki di trotoar. Ingatannya kembali saat Mr. Kim menemuinya kemarin lusa. Mengingat bagaimana pria tua itu terlihat begitu membencinya. Meskipun saat itu Mr. Kim tidak terlalu terfokus dengan pembicaraan Wonwoo sendiri tidak yakin jika Mr. Kim lupa atau bahkan tidak lagi mengejarnya untuk memintanya menjauhkan Mingyu.
Wonwoo menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan pikiran negatif. Sekarang yang harus dia lakukan hanya datang ke kampus dan mulai mengajar seperti biasa. Sisanya dia pikirkan nanti.
*****
Mingyu tiba di ruangannya setengah jam kemudian dengan Vernon yang sudah menyambutnya dengan senyum ramah seperti biasa. "Bagaimana jadwal hari ini?" Tanya Minggu sedikit melonggarkan dasinya dan duduk di kursi kerjanya.
"Anda hanya menghadiri rapat rutin bersama kepala cabang dan kepala divisi, setelah itu tidak ada lagi" jawab Vernon memberikan buku schedulenya.
"ah besok juga kosong hingga akhir pekan?" tanya Mingyu.
"ya dan itu jadwal yang Tuan besar berikan." Jawab Vernon hati-hati sambil melirik bosnya. Mingyu mengernyit. "Maksudmu?" Tanya Mingyu lagi.
"Eum... Tuan besar ingin anda menghabiskan akhir pekan bersama Nona Lee"
Mingyu hanya memijit keningnya. lelah dengan apa yang dipikirkan Appa-nya itu. Apa-apaan! Mingyu pikir dengan jadwalnya yang kosong itu dia bisa menghabiskannya dengan mengajak Wonwoo pergi berlibur.
Ah! Apa Mingyu kabur saja? Masa bodo dengan teriakan menggelegar Appa nanti, Mingyu sudah dilanda rindu yang amat sangat kepada Wonwoo-nya.
Evil smirk Mingyu terbit. Rencana-rencana jahatnya untuk membawa kabur Wonwoo dan menyekapnya seharian bahkan berhari-hari tanpa diketahui siapapun harus berjalan mulus. Hahaha kau cerdas sekali Kim Mingyu, pujinya pada diri sendiri.
Tak lama pintu ruangannya ada yang mengetuk dari luar dan sekejap pintu terbuka perlahan. Mingyu memutar bola matanya malas kala melihat siapa yang berdiri di ambang pintu. ya, siapa lagi kalau bukan wanita ular itu.
Lee Sun Hee bergelayut manja di lengan Mingyu. Vernon hanya berdeham dan mempersilahkan diri untuk pergi agar tidak mengganggu bosnya. Tapi mata Mingyu melotot ke arah Vernon seakan meminta Vernon untuk tetap di ruangan. Namun Vernon sudah lebih dulu keluar ruangan menyisakan Mingyu yang menghela napas. Sepertinya harinya akan panjang sebelum dia bertemu Wonwoo-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring him back [ HIATUS ]
FanfictionBerfokus pada Mingyu yang berusaha mempertahankan seorang Jeon Wonwoo yang memiliki kepribadian menggemaskan. Dibumbui sedikit jeongcheol. Penasaran? Baca dong. Warning! 18+ MEANIE; BXB, BL, YAOI, SVT OTP HARDSHIPPER. Anti boylove? Salah lapak!