part 13

911 97 8
                                    

*Happy Reading*

*****
++
















Mingyu seketika terbangun dengan napas yang berderu. Dia menunduk dan mendapati Wonwoo yang tertidur lelap berbalut selimut hingga leher dengan tangan yang memeluk posesif dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Mingyu yang tidak tertutup apapun. Menampilkan kulit tan-nya yang eksotis.

Mingyu menghembuskan napas lega dan mengusap wajahnya. Mimpi itu terasa begitu nyata dan sangat panjang. Sungguh Mingyu merinding jika hal tersebut benar-benar terjadi.

Tidak mungkin Mingyu semudah itu luluh dengan gadis ular. Mingyu celingukan, sadar kalau dirinya dan Wonwoo tertidur disofa setelah ciuman panas mereka yang berakhir diatas kasur dengan keduanya polos tanpa busana yang semuanya berserakan dilantai.

Dering ponsel Mingyu berbunyi dan Wonwoo yang mulai menggeliat mulai membuka matanya. Dia menerjap menatap Mingyu kemudian tersenyum. Pipinya bersemu merah yang demi apapun jika tidak ingat ponselnya berdering dia ingin sekali melahap Jeon Wonwoo lagi saat ini juga.

Wonwoo sedikit menyingkir dan Mingyu mengambil ponsel dinakas. Nama Seungcheol tertera dilayar dan Mingyu mengklik warna hijau di layar,

"Kenapa?" Tanya Mingyu yang menunduk mencium hidung Wonwoo kemudian dahi, pelipis, kedua pipinya,

"Kenapa kau membiarkanku diluar bersama gadis ular itu sementara kau bergumul dikasur bersama kekasihmu itu?" Omel Seungcheol saat Mingyu hendak mencium bibir Wonwoo.

"Kau sekarang dimana Hyung?" Tanya Mingyu masih tetap menatap Wonwoo yang terus memperhatikan.

"Aku sudah di penthouse ku. Aku sudah menyuruh gadis ular itu pulang karena akan sia-sia jika dia menunggumu diluar." Gerutu Seungcheol.

"Baiklah Hyung terima kasih." Mingyu langsung mematikan sambungan teleponnya dan menyerang bibir Wonwoo dengan brutal.

Wonwoo tertawa diantara ciumannya tak urung membalas pangutan bibir Mingyu yang sekarang memaksa untuk memasukkan lidahnya dan terjadilah perang lidah kedua insan yang hanya tertutup selembar selimut saja.

Mingyu perlahan turun menuju dataran rendah Wonwoo. Mingyu tersenyum miring dan langsung mencium salah satu yupi kemerah-merahan milih Wonwoo.

"Hen..tikhhann.. ming.. gyuuhh.. aku lelah..." ucap Wonwoo susah payah karena meskipun dia meminta Mingyu untuk berhenti tapi tubuhnya berkata lain.

"Aku hanya ingin menyusu, sayang.." Mingyu mendongak sebentar dan kembali berkutat dengan dataran milik Wonwoo yang sekarang berpindah kesebelah kiri.

Wonwoo memukul kepala Mingyu, "punyaku tidak menghasilkan susu, bodoh!"

"Tapi lezat, sayang.."

"Cepat hentikan bod-" Mingyu membungkam mulut Wonwoo dengan bibirnya dan mengigit bibir bawah Wonwoo hingga berdarah dan menghisap darah tersebut. Mingyu melepas pangutan mereka dan menatap bibir Wonwoo yang membengkak sempurna dengan sedikit bercak darah.

"Hasil karyaku memang sangat indah.." Mingyu menggeleng dramatis. Wonwoo langsung mendorong Mingyu kesamping tempat tidur dan berjalan kearah lemari tanpa sehelai benangpun yang memiliki kaca yang sangat besar dan menelurusi wajahnya terutama bibirnya yang membengkak dan memerah. Dileher dan juga dekat dataran rendah nya dihiasi tanda kepemilikan Mingyu yang Wonwoo malas untuk menghitungnya.

"Kau sudah berani menggodaku?" Tanya Mingyu. Wonwoo berbalik hendak membalas namun dia sadar, dia telanjang bulat sambil berdiri didepan cermin dengan mata Mingyu yang mengarah ke... Juniornya.

Bring him back [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang