"hei! kau kenapa?!" Wonwoo kaget saat Junhui menepuk keras pundaknya. Wonwoo menoleh dan dia menggeleng. tidak, Wonwoo tidak mau bermalam dirumah Junhui. Wonwoo sedang tidak ingin ditanya-tanya dan Junhui pasti akan cerewet sepanjang malam dan emakin membuatnya frustasi.
.
bak air di tengah gurun sahara, seolah ada efek slow motion, Choi Seungcheol berjalan ke arahnya dengan angin yang entah dari mana tiba-tiba datang, mengusap pelan rambut Seungcheol dan kemudian tangan Seungcheol pun bergerak menyisir rambut hitam legamnya. sungguh!
.
ah Wonwoo mengerti. pasti ini perbuatan Kim Mingyu. Wonwoo pernah dulu, sudah lama sekali, saat awal berhubungan dengan Mingyu dan bertengkar kecil, Seungcheol membawanya ke hadapan Mingyu dan menyuruh keduanya berbicara empat mata dengan kepala dingin.
.
apa kali ini Seungcheol juga akan membawanya ke hadapan Mingyu? jangan. sebaiknya jangan. Baiklah, Wonwoo akan menolak apapun yang Seungcheol tawarkan!
.
"ya! Wonwoo-yaa, kau ikut aku sekarang." Seungcheol menarik pergelangan tangan Wonwoo ketika sudah berhadapan dengan pria yang kebingungan antara mengikuti Seungcheol dan berakhir di hadapan Kim Mingyu atau mengikuti Junhui dan berakhir dibuat frustasi sepanjang malam.
.
"ya! lepaskan.." Wonwoo menepis tangan Seungcheol.
.
"dibayar berapa kau Hyung hingga kau menuruti semua omongan Mingyu?" omel Wonwoo seperti perempuan.
.
"jika aku dibayar, saat ini pasti dia sudah jadi gelandangan." ucap Seungcheol asal.
.
"hah?"
.
"cepatlah kau hanya tinggal menurutiku saja." Seungcheol kembali berusaha menarik tangan Wonwoo namun Wonwoo justru malah memyembunyikan dirinya dibelakang Junhui.
.
Junhui yang dilanda kebingungan pun hanya menatap Wonwoo dan Seungcheol bergantian.
.
"STOP!" teriak Junhui membuat kedua pria yang berlari mengitari Junhui berhenti.
.
"Wonwoo-yaa.. kau hanya harus memilih ikut menginap di tempatku atau pulang dengan Hyung-mu." ucap Junhui menatap Wonwoo.
.
"ku harap saat aku memilihmu kau tidak banyak bertanya dan diamlah!"
.
"DEAL!" Junhuu segera menarik tangan Wonwoo dan berlari kencang meninggalkan Seungcheol yang terbengong dan kembali sadar pada detik berikutnya saat Wonwoo sudah disebrang jalan, melambaikan tangannya.
.
Seungcheol menendang gundukan pasir di kakinya, "sialan Kim Mingyu dan pacarnya yang sok cantik!" omel Seungcheol kemudian berjalan ke cafe di seberang taman. memesan Americano Coffee dan menjatuhkan bokongnya di bangku cafe yang befada diluar karna Seungcheol sedang ingin menyalakan rokoknya.
.
sembari menyesap, Seungcheol mencar i nama Kim Mingyu di layar ponselnya dan segera memencet tombol berwarna hijau.
.
"ya. Mingyu-yaa.."
.
"Hyung, apa Wonwoo sudah tidur?" tanya Mingyu.
.
"hah, boro-boro tidur aku bahkan tidak bisa membawanya.."
.
"APA?!" teriak Mingyu. setelahnya terdengar suara rem yang berdecit disusul klakson yang bertubi-tubi. ah, rupanya Mingyu sedang dalam perjalanan dengan mobilnya.
.
lama Seungcheol menunggu Mingyu sampai rokoknya hampir habis. barulah saat Seungcheol mematikan rokoknya suara Mingyu kembali terdengar,
.
"Hyung kau masih disana?"
.
"iya.."
.
"ya! Hyung, bagaimana bisa?!"
.
"apanya?"
.
"dasar. bagaimana bisa kau tidak bisa membawa Wonwoo pulang. hanya membawanya, demi tuhan kau bahkan bisa menyusup kedalam ruangan yang disetting untuk tidak bisa dibobol dan kau gagal membawa seorang Jeon Wonwoo ke apartemenmu?"
.
Seungcheol menghela napas dan menyandarkan punggungnya, "bagaimana denganmu? sang Direktur kaya raya, anak dari pemilik perusahaan, yang memiliki banyak rekan diseluruh penjuru dunia, tidak bisa membawa kekasihnya pulang kerumahnya sendiri?"
.
Mingyu berdeham di sebrang sana, "kau dimana Hyung?" tanya Mingyu mengalihkan topik pembicaraan.
.
"akan ku kirim alamatnya lewat pesan. kau kesini dan jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi!" Seungcheol segera mematikan sambungan telponnya dan mengirim alamat cafe tempatnya saat ini dan menunggu Mingyu tiba.
.
.
.baru beberapa menit Seungceol mengirim pesan, Mingyu sudah berdiri di depannya dengan tatapan yang dingin, benar-benar anak kurang ajar. Seungcheol ingin tertawa melihat Mingyu yang siap meledak.
.
"duduklah kau pasti lelah" Seungcheol menepuk bangku di sebelahnya sambil menahan tawa. mata Mingyu mengikuti seriap gerakan Seungcheol membuatnya seketika berhenti untuk bergurau dengan seorang Mingyu yang jika sedang serius bisa begitu menyeramkan.
.
"mana Wonwoo, Hyung?" tanya Mingyu pelan menatap lekat Seungcheol.
.
"kau harus cerita terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian"
.
Mingyu menghela napas dan bahunya sedikir menurun, seperti beban berat itu kembali datang dan menindihnya hingga terjerembab ke dasar bumi.
.
"aku juga tidak mengerti Hyung. kemarin kita masih tertawa bersama, bahkan dia masih tidur dengan saling berpelukan. tiba-tiba setelah jam makan siang tadi, dia menemuiku dan memutuskan hubungan secara sepihak hanya karna alasan bosan!" Mingyu tertunduk. ia kembali menyayat hatinya dengan menceritakan hal pedih itu. tapi pada Seungcheol, dia bisa percaya sepenuhnya.
.
"apa kau tau alasannya mengatakan itu?" Seungcheol merangkul Mingyu memberikan ketenangan.
.
"jika aku tau aku tidak perlu repot-repot meminta bantuanmu Hyung.. aku benar-benar tidak mengerti.." Mingyu menggeleng.
.
Seungcheol mengusap punggung Mingyu dan berpikir ternyata hubungan yang seperti ini memang tidak berjalan mulus. Seungcheol harus berusaha menghindarinya.
.
"dan Hyung, kemana Wonwoo?" tanya Mingyu menoleh dan Seungcheol menarik tangannya dari punggung Mingyu.
.
"dia kabur.."
.
"HAH? bagaimana bisa Hyung? dia tidak kenal siapapun disini selain kau dan aku!"
.
"tapi sepertinya dia kenal seseorang. orang itu membawa kabur Wonwoo-mu.."
.
"SIAPA? SIAPA DIA HYUNG?!"
.
"kau jangan berteriak padaku, bocah!"
.
"Hyung!"
.
"hftt.. aku tidak tahu, wajahnya tidak pernah ku lihat selama kalian berhubungan. dia seperti peran pahlawa yang tiba-tiba datang dikala ada bencana.." Seungcheol terkekeh.
.
"Hyung berhenti bercanda dan beritahu aku."
.
"itu benar, bodoh!" Seungcheol memukul kepala Mingyu. "mungkin dia tidak ingin ikut denganku karna berpikir aku akan membawanya padamu."
.
Mingyu terdiam. "lagi pula sepertinya Wonwoo terlihat akrab dengan pria itu, jadi biarkanlah. tidak ada bedanya Wonwoo ada padaku atau pria itu."
.
"PRIA? AKRAB?" Mingyu marah. sungguh!
.
"ya. kenapa?" tanya Seungcheol bingung.
.
"aaarrggghh! Hyung kau semakin membuatku gila. Jeon Wonwoo jangan dibiarkan berlama-lama dengan seorang pria apa lagi sampai menginap."
.
"ada apa sih sebenarnya? kau semakin aneh Mingyu!"
.
"ayolah Hyung apa kau lupa bagaimana aku bisa pacaran dengannya? itu karna dia dengan seenaknya meminta tempat tinggal padaku yang bahkan tidak dia kenal. Wonwoo seperti memiliki sihir menaklukan pria maupun wanita hanya satu malam, demi apapun!"
.
Seungcheol menggeleng tidak percaya. bukan, bukan karna apa yang Mingyu bicarakan, dia bahkan sama sekali tidak memperhatikan Mingyu sejak pria cantik di sebrang jalan berdiri dengan tenang sambil menunggu lampu lalu lintas untuk pejalan kaki merubah warnanya menjadi hijau.
.
Sungguh Seungcheol ingin membodohi dirinya karna terpukau dengan seorang pria cantik. tapi tidak bisa dipungkiri bahwa Seungcheol tertarik.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring him back [ HIATUS ]
Fiksi PenggemarBerfokus pada Mingyu yang berusaha mempertahankan seorang Jeon Wonwoo yang memiliki kepribadian menggemaskan. Dibumbui sedikit jeongcheol. Penasaran? Baca dong. Warning! 18+ MEANIE; BXB, BL, YAOI, SVT OTP HARDSHIPPER. Anti boylove? Salah lapak!