PART 8

853 116 22
                                    

Mingyu meraba samping tempat tidurnya dan refleks terbangun. Mingyu celingukan dan hampir saja meneriaki nama Wonwoo kalau saja dia tidak ingat jika Wonwoo-nya tidak ada disini, tidak tidur dengannya semalam.

Mingyu mengusap gusar wajahnya. Dia benar-benar harus mencari tahu penyebabnya. Tapi untuk sekarang Mingyu lebih baik bersiap untuk pergi ke kantor. Ayahnya akan mencak-mencak jika Mingyu telat sampai kantor.

Setelah mandi, Mingyu berjalan ke walk in clothesnya. Mingyu memandang pantulan dirinya sambil memasang satu persatu kancing kemejanya di cermin yang sangat besar.

Mingyu berjalan ke arah laci dimana dia menyimpan koleksi dasinya. Sial, Mingyu bahkan tidak bisa memakai dasi dengan benar. Wonwoo-nya yang setiap hari memakaikan dasi untuknya.

Tiga puluh menit lagi dan Mingyu sama sekali belum selesai dengan dasinya. Masa bodo, Mingyu membiarkan dasinya menjulang begitu saja di lehernya dan menyisir rambutnya kebelakang, menampilkan keningnya yang mempesona dan semakin membuatnya berkali-kali lipat lebih tampan.

Mingyu menyambar tuxedo yang sudah ia siapkan dan langsung keluar apartemennya menuju besment. Di dalam lift Mingyu mengeluarkan ponselnya dan menelpon sekretaris nya.

"Vernon, kau sudah siapkan yang kuperlukan?"

"Done, sir."

"Bagus. Lima belas menit lagi aku sampai" Mingyu langsung mematikan ponselnya saat tiba di besment dan masuk kedalam mobilnya.

Mingyu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Jalanan masih sepi jadi Mingyu tidak perlu takut macem. Tiba-tiba ponsel Mingyu berdering dan Mingyu langsung menyambungkannya ke headset wireless yang sudah terpasang di telinga.

"ya! Mingyu-yaa!"

"Ada apa Hyung?"

"Kau dimana sekarang?"

"Aku sedang menuju kantor, ada rapat penting. Kenapa Hyung?"

"Kau juga?"

"Juga?"

"Ya, ayahku menyuruhku untuk menggantikannya menghadiri rapat di kantormu. Mampirlah ke apartemen-ku dan bawa aku ikut denganmu"

"Kemana mobilmu?" Mingyu memutar stir dan melaju menuju apartemen Seungcheol.

"Aku sedang tidak mood untuk menyetir. Seokmin mematikan sambungan teleponnya saat aku memintanya untuk menjemput"

"Ya!"

"Cepatlah atau ayahmu akan murka"

"Justru karena kau yang akan membuatnya murka, Hyung!"

Mingyu langsung mematikan sambungan teleponnya dan fokus menyetir.

Kemudian, tiba didepan apartemen Seungcheol telah menunggunya dengan stelan jas yang elegan berwarna Navy. Seungcheol segera memutari mobil Mingyu dan masuk.

"Ya. Mingyu-yaa, cepat nanti kita terlambat" Seungcheol menepuk pundak Mingyu.

"Duh dasar" Mingyu segera melajukan mobilnya dan tidak berniat memulai perdebatan dengan Seungcheol.



Sepuluh menit kemudian keduanya telah sampai dan Mingyu langsung memberikan kunci mobilnya pada petugas valet dan masuk kedalam.

"Memangnya ada apa sih sampai ayahmu mengadakan rapat besar-besaran seperti ini?" Tanya Seungcheol sambil berjalan berdampingan dengan Mingyu.

"Ayah hanya bilang kalau ada pertemuan rutin rekan bisnis untuk beberapa proyek saja"

Keadaan di dalam kantor sangat berbeda dari biasanya. Didalamnya didekorasi sedemikian rupa seperti sebuah ruangan pesta. Sedangkan untuk ruangan rapatnya sendiri berada di lantai atas.

Bring him back [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang