An Old Friend, An Old Story

231 18 5
                                    

"Tes.. tes... 123, gitu?" tanya Indonesia sambil menatap France dengan bola mata yang membulat.

France sweatdrop.

Aduh Indo, kamu kok ganteng-ganteng srimulat sih?

"Bukan itu ..." ujar France sambil ngelap keringet.

"Ng, maksud loe ngetes gimana, Bro? Dites pake soal matematika gitu? Jika kecepatan lari Netherlands adalah 60 km/jam berapakah langkah yang harus ditempuh Indonesia untuk mengejar dan menggebok pantat Netherlands?" tanya Prussia lugu.

Ini ada lagi orang bego.

"UWWOOOGHHH...! LOE MINTA DIBACOK YA, ALBINO BEGOOO!?"

France yang biasanya selow jadi emosi jiwa menghadapi Prussia yang begonya naujubillah.

"Bro tenang, Bro..." Spain berusaha menenangkan sohibnya yang ngamuk.

"Uhukk, jadi begini. Kita tes Netherlands. Kita pancing dia. Jika dia sudah tidak menginginkanmu lagi, ia pasti tidak akan bereaksi apa-apa. Tapi jika ia masih memiliki perasaan padamu, ia pasti akan marah begitu teritorinya dimasuki oleh orang lain, hohohooo..." France menjelaskan lalu setelah itu tertawa kagum pada idenya sendiri.

"Maksudnya apa?" Indonesia masih belum mudeng.

"Indo ... Let's make love together ..." ujar France dengan suara sok seksi seraya mengibaskan rambut gondrongnya sambil memasang pose menggoda dengan menggigit setangkai bunga mawar merah. Tiba-tiba ada kilauan bling-bling di sekitar wajah cowok Perancis itu.

"NGGILANI..!" teriak Indonesia spontan.

France langsung dikemplang Indonesia pake bakiak. Jidatnya pun benjol segede bakpao. Bunga mawar yang digigitnya pun rontok berguguran. Sementara sang cowok personifikasi Nusantara itu langsung ngeloyor pergi dengan tampang kesal setelah melampiaskan kekesalannya.

"Augghh, kenapa sih, jurus rayuan maut gue ngga pernah mempan sama Indonesia ..." ujar France pundung seraya mengusap jidatnya di pojokan.

"Dasar mahluk cabul! Ngga tau apa gue lagi PMS! Minta digrauk juga tuh orang!" ujar Indonesia kesal sambil berjalan terburu-buru meninggalkan trio kampret. Cowok berambut ikal itu pun mencari bangku kosong lainnya. Namun karena mencari bangku sembari misuh-misuh, ia jadi ngga fokus. Benar saja, kakinya tersandung kaki kursi. Tubuh pemuda manis itu terhuyung jatuh.

"Oops!" sesosok tangan berkulit kemerahan menahan tubuhnya sehingga ia tak jatuh tersungkur.

"Are you okay?" tanya sosok itu.

"Ah, Fine, thanks." ujarnya pelan.

"Indo..!?" sosok itu berseru.

Indonesia terkejut namanya dipanggil oleh seseorang yang sepertinya memiliki suara yang sangat familiar di telinganya.

"Heh, Ozzy!" ujar Indonesia pada sosok yang barusan menangkap tubuhnya itu.

Ternyata itu adalah Australia, pemuda berkulit kemerahan, berambut cokelat, berwajah tampan dengan plester di hidung, sahabat karib Indonesia sejak kecil yang sebenarnya diam-diam memendam rasa, tapi malu untuk mengungkapkan, lalu akhirnya patah hati setelah tahu bahwa Indonesia akhirnya jadian dengan Netherlands, namun diam-diam masih berharap dalam hati suatu saat nanti bisa menjalin kasih dengan Indonesia.

Ternyata itu adalah Australia, pemuda berkulit kemerahan, berambut cokelat, berwajah tampan dengan plester di hidung, sahabat karib Indonesia sejak kecil yang sebenarnya diam-diam memendam rasa, tapi malu untuk mengungkapkan, lalu akhirnya patah h...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang