The Gifts

305 22 4
                                    

Malam itu hujan turun lumayan deras. Udara pun menjadi semakin dingin. Untung saja semangkuk sup ayam hangat ala chef Indonesia cukup menghangatkan suasana makan malam sederhana di ruang makan bergaya tradisional itu.

"Terima kasih, Honey, masakanmu lezat sekali." Netherlands tersenyum sambil menyeka sudut bibirnya dengan tisu. Indonesia membalas senyum sang kekasih sambil membereskan piring kotor. Ia menundukkan kepalanya mendekat ke arah wajah Netherlands. Biasanya setelah selesai makan, kekasih bulenya itu akan mengucapkan terima kasih seraya mengecup pipinya dengan mesra. Namun kali ini kelihatannya kekasihnya itu anteng-anteng saja. Ia malah sibuk membolak-balik koran sore yang sedari tadi dipegangnya. Indonesia menatap partnernya itu beberapa saat dengan pandangan setengah bingung. Bukan karena Netherlands yang biasanya mengecup pipinya itu kini absen jadi tidak mengecup pipinya, melainkan koran sore yang sedang dibaca Netherlands itu dalam posisi terbalik! Indonesia terkekeh perlahan. Sedetik kemudian ia mengambil kesimpulan mungkin kekasihnya itu sudah pikun. Maklum faktor U alias sudah UZUR!

Netherlands masih berusaha berpura-pura menutupi kerikuhannya ketika Indonesia berusaha meneliti gelagat anehnya. Sekilas diintipnya wajah manis itu dari balik koran. Cowok Asia Tenggara itu menatap kekasihnya dengan tatapan penuh keingintahuan. Namun begitu, kedua bola mata hitam itu tampak sangat indah dan wajah yang sangat ingin tahu itu terlihat sangat menggoda bagi Nether.

Glekh, Netherlands menelan ludah.

.

.

Nyuuut.

.

.

Tiba-tiba rasa ngilu itu samar-samar muncul.

"Uughh..uhuk..I-Indo, bu-buatkan aku kopi!" ujar Neth berusaha menyembunyikan rasa sakitnya. Sebenarnya ia berusaha bicara sewajar mungkin tapi karena menahan rasa ngilu yang tiba-tiba muncul, nada suaranya terdengar jadi tidak enak.

Si pemuda berkulit sawo matang itu mengernyitkan dahi. Tidak biasanya si bule jabrik itu minta dibuatkan kopi.

"Ta-tapi Neth, kamu ngga biasanya minum kopi lho...nanti..." ujar Indo ragu.

"Pokoknya bikinin!" ujar Neth setengah membentak.

Indonesia terkejut. Tak biasanya kekasihnya itu bicara dengan nada tinggi. Netherlands juga terkejut. Ia tak bermaksud membentak sang yayang tapi kenapa ia jadi begitu. Awkward moment. Nether langsung menutupi wajahnya dengan berpura-pura membaca koran lagi. Sosok pemuda mungil itu pun berlalu ke arah dapur, mengabulkan permintaan secangkir kopi setelah makan malam.

Netherlands nangis kejer dalam hati. Oh, bola mata indah itu, wajah yang sangat manis dan rapeable itu, momen berharga ini, kenapa gue harus jadi impoten mendadak begini!

"Aarrgggh, dasar bego! Otak udang! Kutu kupret!"

Netherlands yang super gondok, mengabsen semua nama hewan di kebun binatang sambil menjedotkan jidatnya ke meja.

"Aduh mak, jidat gue sakit..."

-o0o-

"Ini..katanya mau kopi.." ujar Indonesia membawakan secangkir kopi untuk Neth yang sedang menonton tivi di ruang keluarga.

" ujar Indonesia membawakan secangkir kopi untuk Neth yang sedang menonton tivi di ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang