Longing

242 17 2
                                    

Australia menatap kedua bola mata hitam itu lekat-lekat. Begitu juga si pemilik bola mata hitam itu. Tatapan mereka begitu intim.

"Indo..." bisiknya lirih.

Pemuda berambut ikal itu perlahan memejamkan matanya. Bibir lembutnya itu tampak sedikit terbuka dan gigi serinya mengintip.

"Sssstt... don't talk, just kiss me!" bisik pemuda itu seraya menarik kepala Aussie supaya mendekati wajahnya.

Australia menatap wajah manis itu dengan tatapan penuh hasrat. Ia mabuk kepayang. Jantungnya berdebar tidak karuan saat wajah mereka semakin dekat.

"Touch me... Ozz..." pemuda manis itu meminta lebih. Ia ingin sesuatu yang lebih dari sekadar ciuman.

"Oohh... Indo..." Aussie merintih erotis. Matanya terpejam. Tubuhnya panas dingin mirip orang yang lagi meriang.

Ia merasakan ada sesuatu yang mengeras di bawah sana.

Tangan besar Australia merengkuh tubuh itu lalu memeluknya erat. Ia kehilangan akal. Diciumnya tubuh mungil itu bertubi-tubi.

"Oohh... oohh..." Australia meracau.

"Ozzy... more..."

Australia makin panas dingin. Tubuhnya gemetar. Akal sehatnya hilang sudah. Ia merasakan ada yang akan keluar dari tubuhnya.

"Ozzy... hmmmhh..."

"God, Indo! Ahh...!"

Benda itu meluncur cepat dari tempat persembunyiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benda itu meluncur cepat dari tempat persembunyiannya. Begitu kencang dan kuat semburannya. Lalu pandangan Aussie jadi kabur.

Ini sudah kali ketiga vital region-nya erupsi. Namun Australia masih tak mampu melupakan lembutnya bibir pemuda Asia itu. Setiap kali membayangkan ciuman itu, ia jadi keras, tegang, lalu khilaf.

-o0o-

Sore itu New Zealand, adik Australia, baru pulang dari minimarket. Ia membawa barang belanjaan. Sengaja ia mampir ke rumah abangnya untuk menyerahkan belanjaan titipan sang abang.

Baru mengetuk pintu, eh ternyata pintunya tidak terkunci. Pemuda berkulit putih itu pun masuk.

"Bang, nih titipan belanjaan loe! Busyet loe beli tisu banyak bener, mau buat fap-fap loe!!?" teriaknya seraya nyelonong masuk ke ruang tamu. Ternyata abangnya tidak ada disana.

Pemuda mungil itupun masuk ke arah dapur tapi disana juga tidak ada. Tiba-tiba ia mendengar suara-suara aneh yang mencurigakan dari arah kamar tidur abangnya.

"Uaaghhh... oohh... ooohhhh... "

New Zealand yang penasaran langsung nyelonong masuk ke dalam kamar dan terkejut saat melihat sang abang sedang tergolek lemas di atas ranjang. Pemuda berkulit merah itu hanya mengenakan selembar boxer, itupun dalam kondisi melorot. Tangannya memegangi vital region-nya. Tisu bekas bergeletakan dimana-mana.

CursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang