Jealous

224 22 1
                                    

Australia, si pemuda berhidung plester itu jadi sering berkunjung ke rumah Indonesia. Dalam satu minggu, beberapa kali ia datang hanya sekadar untuk membawakan oleh-oleh buah kiwi dan apel. Terkadang ia membawakan buket mawar spesial berukuran besar. Ia juga menyempatkan diri untuk menyapa si Komo. Binatang melata itu memiliki tempat tersendiri di hati Australia karena merupakan saksi bisu hubungan harmonis antara dirinya dan Indonesia di masa lalu.

Sore itu Australia datang berkunjung lagi. Wajah ceria dan sumringahnya itu muncul saat Netherlands membukakan pintu. Bule Belanda berbadan six pack itu langsung menyesali diri kenapa ia membukakan pintu kalau yang bertamu adalah si Manusia Koala Kampret! Kali ini mahluk ajaib itu datang dengan membawa parcel berisi sirup, biskuit dan kue-kue kering, kayak mau lebaran aja!

Netherlands menatap sengit ke arah Australia. Ditatapnya pemuda berkulit kemerahan itu dengan pandangan menginterogasi. Huh, dia datang sambil membawa buah tangan hampir setiap hari, cengar cengir, sok kenal sok akrab, sok perhatian pake nanya-nanya apa kabar segala. Ujung-ujungnya modus tebar pesona ke Indonesia, batin Netherlands keki.

"Hai, Neth!" sapa Aussie ramah dengan wajah tingkat brightness 100 persen. Rambut pirang kecokelatannya disisir ke belakang, hanya ada beberapa helai saja yang menjuntai di dahinya. Hari itu ia tampil rapi jali, pakai sweater warna cokelat muda plus celana jeans biru gelap. Tangannya melambai seraya tersenyum cerah.

Netherlands membalasnya dengan tatapan bete. Gestur tubuhnya tampak tegang. Jidatnya berkedut-kedut. Tubuh besarnya menjaga pintu masuk berusaha menghalangi kehadiran Aussie ke dalam rumah itu.

"Indo-nya ada?"

"Lagi piknik ke Antartika!" jawab Nether.

Netherlands berasa jadi bapak-bapak galak yang ngelarang anak gadisnya keluar pacaran sama cowok. Tapi Netherlands bukanlah bapaknya Indonesia. Netherlands itu pacarnya Indonesia.

Di mata Netherlands, kedatangan Australia hampir setiap hari ke rumah Indonesia itu adalah sesuatu yang merongrong kedaulatannya sebagai pemilik hati Indonesia yang sah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di mata Netherlands, kedatangan Australia hampir setiap hari ke rumah Indonesia itu adalah sesuatu yang merongrong kedaulatannya sebagai pemilik hati Indonesia yang sah. Netherlands resah, takutnya terjadi kontroversi hati di dalam diri Indonesia. Bisa-bisa pemuda manis itu main hati sama si Koala Kampret. Sebagai penjaga hati Indonesia yang sah, Netherlands memang harus hati-hati dalam menjaga hati milik sang pujaan hati. Kalau tidak, bisa-bisa ia patah hati jika Indonesia berpindah ke lain hati.

"Oh..." terdengar nada kecewa dari Australia, "ng, kalo gitu aku nitip ini aja deh buat Indo." Aussie mengulurkan parcel bawaannya ke Netherlands.

"Bukan tempat penitipan barang!" balas Nether masih jutek.

"Tapi aku ngga mungkin bawa pulang lagi, soalnya berat, hehe..." Aussie nego.

"Derita loe!" Nether tambah galak.

"Eh..ngg... ta-tapi, kemarin aku sudah janji sama Indo hari ini mau datang lagi, mau ketemu si Komo, mau – " masih usaha juga.

"I don't give a shit!"

CursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang