However, He Loves Her

25 5 0
                                    

"Bagaimana keadaannya, dia tetaplah dia. Aku tetap mencintainya dan itu tak berubah."

"Kau baik-baik saja, In Jung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau baik-baik saja, In Jung?"

In Jung mengerjapkan mata beberapa kali sebelum menatap sekitar. Penglihatan yang luar biasa kabur itu sangat mengganggunya. Ia mengamati siapa yang tengah ada di hadapannya. Lambat laun, ia mulai mengenalinya.

"So Young?"

"Ah, apa kau baik-baik saja, In Jung?" So Young hampir terisak, "Aku benar-benar ketakutan setengah mati! Kukira sesuatu yang buruk terjadi padamu!"

"Aku ada di mana?" In Jung mulai bersuara. Terdengar pelan dan lemah.

"Kau pingsan saat di ruang tunggu," So Young meraih tangannya, "kau baik-baik saja, In Jung? Kepalamu masih sakit?"

In Jung mengangguk. Ia ingin sekali bangun, tapi ia merasa tubuhnya sangat berat. Jadi mau tak mau ia memilih untuk berbaring sesaat.

"Oh, ya, In Jung, tadi Shin meneleponmu."

Ia mengangkat alis, "Kapan?"

"Tadi, pas kau pingsan,"

"Jangan bilang kalau aku pingsan," ia mulau melotot.

So Young mengerucutkan bibirnya, "Maaf, In Jung."

In Jung meringis, "Dia pasti syok." Ucapnya, "Omong-omong, bukankah tadi kau juga menelepon Nyonya Han?"

"Ibu tadi langsung mengurusnya,"

"Mengurus apa?"

"Opera-"

Brak!

"In Jung!"

Ia terkejut bukan main mendapati Shin yang mendadak datang. Shin langsung melangkah lebar mendekatinya.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya. Napasnya memburu. In Jung sontak melototi So Young.

"Bagaimana lagi, In Jung. Dia pacarmu juga." Sahut So Young lambat mencoba membela diri. Dalam hati, In Jung membenarkan kata-katanya.

"In Jung, kau baik-baik saja?" Tanya Shin lagi. In Jung mengangguk.

"Aku baik-baik saja."

Gadis itu beralih menatap So Young. Ingin sekali menanyakan tentang kata-katanya yang sempat terpotong tadi. Operasi, katanya? Yang benar saja, dia sangat takut kalau berurusan dengan pembelahan organ tubuh seperti halnya operasi. Namun apa yang dipikirkannya jauh berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh tubuhnya. Mungkin saja operasi adalah jalan satu-satunya untuk menghentikan nyeri di kepala ini.

Shin meraih tangannya, menimangnya pelan sebelum menggenggamnya erat. Genggaman tangan yang begitu hangat, membuat dirinya merasa nyaman meski suhu di luar sangat rendah.

Manipulated HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang