"Orangnya telah pergi, tapi kenangan tetap bertahan."
Seorang pria paruh baya tampak berdiri menghadap jendela. Wajahnya terlihat puas. Di tangannya ada segelas champagne. Tak lama kemudian, orang yang ia tunggu sejak kemarin siang pun datang. Melengos begitu saja tanpa mengetuk pintu. Biasanya ia akan langsung menghukum orang seperti itu. Namun ini lain cerita.
"Ayah,"
Pria paruh baya yang sering disebut Presiden direktur atau Presdir Kang itu mengembangkan senyumnya.
"Hyun Woo! Aku tak menyangka kau akan datang secepat ini. Aku sudah lama menunggu-"
"Ayah, apa maksud pesan itu?"
Presdir Kang nampak heran, "Apakah pesan yang kau maksud itu, Anakku?"
"Jangan bercanda!" Tanpa sadar, Hyun Woo mengepalkan tangannya dan meninju meja kerja ayahnya. Presdir Kang hanya menatapnya prihatin. "Ayah ingin aku melakukan itu?!"
"Oh, tidak! Tidak, Putraku!" Pria itu meletakkan champagne-nya, dan mendekati Hyun Woo. "Tidak. Ayah tidak sekejam itu. Tidak, Anakku. Aku tahu kau sangat menyayanginya. Aku tahu kau tidak mampu melakukannya."
"Lalu, untuk apa Ayah mengirimiku pesan itu?"
Presdir Kang tersenyum penuh makna, sembari mengambil champagne-nya dan menatap jendela. Pemandangan malam kota Hollywood terlihat jelas dari sana.
"Perusahaan kita, JH's Company, sudah membentangkan sayapnya." Pria itu ikut membentangkan kedua tangannya. Senyumnya melebar. "Aku bisa merasakan itu, Anakku. Aku bisa merasakannya. Tapi, aku sadar kita punya pesaing."
Senyumnya memudar. Ia berpaling menatap Hyun Woo serius. "Aku sadar, pesaing kita sangat dekat." Tambahnya, lalu kembali menghadap jendela. "Aku yakin, Adikku Tersayang juga sedang menikmati pemandangan Eropa, sama seperti yang kulakukan."
"Ayah bilang, aku harus mencelakakan Shin bagaimana pun caranya. Jelaskan apa maksudnya itu!" Hyun Woo berteriak. Urat lehernya menegang, semetara kepalan tangannya kian kuat.
"Tentu, saja, kita akan melenyapkan salah satu penerus Grup C.O Company." Presdir Kang berbalik. Senyumnya seketika berubah menjadi sinis. "Karena mereka adalah pesaing kita dan jaraknya sangat dekat!"
"Apa yang Ayah maksud itu adalah Lee Shin dan Lee Sia?" Hyun Woo makin berang. "Ayah pasti sudah gila!"
"Aku tahu, kau akan mengikuti jejakku nantinya, Putraku ...." Presdir tersenyum, sebelum tertawa lantang. Hyun Woo langsung keluar dari ruangan Ayahnya.
Tidak. Tidak akan pernah, Ayah.
Itulah yang terucap di benaknya.
Presdir Kang kembali tersenyum saat matanya menatap punggung putra tunggalnya yang kian menjauh. Setelah meletakkan gelas champagne, ia mulai merogoh sakunya dan mengambil ponsel dari sana. Sesaat kemudian, ia mulai tersambung dengan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulated Heart
Romansa?[COMPLETED]? Ini adalah cerita antara dua insan manusia. Di saat cerita cinta lama mereka yang belum terselesaikan dan ending pun belum ditemukan, mereka terpisahkan. Bertahun-tahun kemudian, kini mereka kembali. Hidup dalam satu atap dan lingkunga...