13

85 3 0
                                    

Matahari terbit dengan cahayanya yang menyinari bumi menembus jendela kamar gue. Pagi ini gue rasa badan gue pegel - pegel, mungkin karena kejadian semalam.

Dengan malas gue memaksakan untuk bangun dan mandi walaupun badan gue masih terasa sakit. Setelah selesai mandi dan membereskan kamar yang keadaannya udah kaya kapal pecah, gue berjalan keluar kamar untuk sarapan.

Tepat saat gue baru membuka pintu, gue terkejut karena orang pertama yang gue liat hari ini adalah calon tunangan gue sendiri, Vino.

"Selamat pagi sayang." Ucap Vino dengan senyum bodohnya.

CHUP!

Mata gue membulat sempurna terkejut dengan tingkah Vino beraninya cium pipi gue. Well, gue anak baik gak pernah dicium cowok sekalipun, ini pertama kalinya walaupun cuma di pipi.

"Lo apa - apaan sih?!" Ucap gue kesal.

Gila aja dia dateng - dateng langsung cium gue, parahnya lagi di rumah gue sendiri. Untung gak ada yang liat.

"Gue mau ajak lo turun." Ucap Vino dengan santai.

"Maksud lo? Mau ngapain? " Tanya gue.

Otak gue lagi gak bener, pikiran gue kemana - mana.

"Ya buat sarapan." Jawab Vino.

Gue hanya menanggapinya dengan 2 kali anggukkan.

"Makanya jadi cewek jangan bangun siang, lo harusnya bangun pagi, masak, bangunin tunangannya dan sarapan bareng. Ini malah gue sebagai cowok yang nyamperin lo duluan buat sarapan." Ucap Vino panjang lebar.

Gue cuma memutar bola mata dengan malas.

"Inget, lo masih calon tunangan." Ucap gue.

"Mau nanti atau kapanpun juga gue pasti jadi tunangan lo, Nat. Jadi gak apa - apa dong sekarang gue panggil tunangan." Ucap Vino dengan santai.

"Bisa aja tunangannya batal kan? Terus, menurut gue, untuk seukuran cowok, lo terlalu cerewet. Bahkan nyaris kayak cewek." Ejek gue.

Sial, Vino malah jitak gue.

"Ih lo tuh apaan sih, dateng ke kamar gue cuma buat ngajak sarapan terus sekarang lo malah jitak gue padahal gue gak salah apa - apa." Gerutu gue.

Bukannya kasih gue jawaban, Vino malah jitak kepala gue lagi.

"Kalo lo kesini cuma buat bikin gue kesel, lebih baik lo pergi sekarang karena usaha lo bikin gue kesel udah berhasil." Ucap gue dengan tegas mengusir Vino.

"Dijitak gue aja lo udah kesel gini, apa lagi gue yang semalam liat lo pulang bawa cowok yang lagi mabuk." Ucap Vino. Gue memutar bola mata dengan malas. Gue bosen dia ngomongin ini terus.

Seketika bayang - bayang kejadian semalam saat gue bawa kak Endi ke rumah muncul dalam kepala gue. Gara - gara ngangkat kak Endi badan gue jadi pegel - pegel, gara - gara kak Endi, Vino jadi marah besar ke gue semalam. Bayangin aja gue lagi capek - capeknya terus malah dimarahin Vino selama 2 jam dengan bentakkan - bentakkan yang cukup membuat gue gak bisa tidur.

"Gue udah tau lo emosinya semalam kaya gimana, stop ngomongin itu lagi, okay?" Ucap gue.

Vino jalan mendekat ke arah gue, refleks gue terus mundur beriringan dengan langkahnya yang terus maju. Akhirnya gue terjatuh di atas kasur dan detik selanjutnya, gue udah tiduran dalam pelukan dia.

"Gue beneran sayang sama lo, Natasha. Dari 3 tahun lalu sampai sekarang dan bahkan gue bisa pastikan gue akan terus cinta sama lo selamanya." Ucap Vino dengan lirih.

Inikah waktunya untuk gue melepas ego diri dan mulai bersikap jujur? Secepat ini? Perlahan - lahan gue menggerakkan tangan membalas pelukan Vino.

Gue gak bicara apapun, gue cuma mengusap punggungnya dengan sangat lembut. Gue masih belum menemukan jawaban atas perasaan gue yang ambigu. Gue masih merasa benci, tapi disaat yang bersamaan gue juga gak bisa menghalangi perasaan takut kehilangan dia.

Gue tau gue egois, tapi perasaan seseorang itu gak bisa dipaksa hanya karena pemikiran bahwa diri sendiri salah. Otak sama hati harus sejalan.

Vino menarik dagu gue, dan kita salih bertatapan dalam diam. Gue gak ngerti arti dari tatapannya. Jujur, dilihat dari jarak yang begitu dekat seperti ini, Vino 10x lebih ganteng dari biasanya. Gue gak bisa berpikir jernih sekarang. Otak gue....

Saat gue lagi sibuk dengan pikiran gue sendiri yang kacau hanya karena natap mata Vino, tiba - tiba,

"Kalian ngapain?"

shit.

-TO BE CONTINUED-

Halo semua ~

Jangan lupa vote dan komentarnya~
Terimakasih :)

Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang