Yaudah kalo gitu sekarang lo jadi pacar gue, biar gue bisa panggil lo sayang setiap hari!
....................................................................
Paginya, Dave pulang ke apartementnya. Ia menemukan Aldi yang tengah tertidur diatas tumpukan kedua lengan tangannya. "Kenapa dia tidur disini?" Tanya Dave. Dave melihat Aldi dengan keadaan kacau. Matanya sembab, Dave tidak mengerti apa yang terjadi dengan kakaknya.Dave membangunkan Aldi. "Al, Bangun!!" Ujar Dave. Dave melihat Aldi yang mulai membuka matanya. "Ara!! Ara!!" Panggil Aldi.
Dave mengerutkan dahinya. "Lo kenapa sih? Kacau banget kayaknya?" Tanya Dave.
Aldi langsung memeluk Dave. "Ara udah gak ada. Ara meninggal Dave. Gue gak bisa maafin diri gue sendiri!" Ucap Aldi.
"Ara? Meninggal? Terus tadi gue foto sama siapa?" Tanya Dave. Aldi melepaskan pelukannya.
"Foto? Maksud lo apa? Tolong jangan hibur gue. Gue tau gue cowok pengecut." Ucap Aldi.
Dave membuka galerinya, lalu menunjukkan fotonya dengan Caramel. Mirip! "Kenapa bisa gitu? Kok mirip banget?" Tanya Aldi. Aldi mengucek matanya, masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Goblog! Ya emang itu Ara, kok lo tanya kenapa mirip? Emang ada apa sih?" Tanya Dave kepo.
Aldi duduk di sofa apartementnya. "Gaga bilang Ara udah gak ada. Gue sempat ke makam Ara, dan gue lihat surat dan CD yang Ara berikan." Ucap Aldi. "Lalu lo datang, lo tunjukkin foto itu. Gue gak tau siapa yang harus gue percaya." Ucap Aldi.
"Gue punya nomornya. Kita telfon aja!" Aldi mengangguk. Dave menelfon seseorang.
"Hallo Dave! Ada apa?" Ujar seseorang di sebrang telfon.
Degh!
Jantung Aldi berdetak sangat kencang. Suara Ara!! "Cubit gue, Dave!!" Pinta Aldi.
Dave dengan senang hati mencubit pinggang kakaknya dengan kencang. "Awww sakit bego! Lo gila ya? Durhaka lo sama Abang. Sini gue mau ngomong! Halo! Ini Ara?" Tanya Aldi.
"Maksudnya apa Dave? Ya ini gue Ara? Kenapa?"
"SAYANG!! GUE KANGEN BANGET! Lo buat gue hampir mati hari ini juga." Ucap Aldi heboh.
"Sayang? Gue gak punya pacar kayaknya."
Aldi menatap adiknya yang menggeleng-geleng kepala. Aldi senang hari ini. SANGAT "hehe. Kalau gitu, hari ini lo jadi pacar gue! Biar gue bisa panggil lo sayang." Ucap Aldi.
Dave terbelakak. Dave rasa kakaknya kurang waras.
"Apa lo gila?"
"Gue tergila-gila sama lo! Gue janji gak bakal jadi cowok gak peka lagi!" Ucap Aldi sambil memberikan dua jarinya.
"Dia gak liat kali." Ucap Dave sambil memutar bola matanya.
Aldi lagi-lagi tertawa. Dave jarang melihat Aldi sebahagia ini.
Setelah lama mengobrol. Pembicaraan akhirnya tertutup, Aldi sudah membuat janji bahwa besok ia akan menemui Ara. "Gue bakal bunuh, Gaga! Dia hampir buat gue mati. Brengsek emang, temen kampret." Ujar Aldi.
"Gue senang lo gak dingin lagi. Mungkin lo harus kehilangan dulu biar berubah." Ucap Dave yang hanya ditanggapi gumaman saja.
***
Seorang wanita cantik, menutup telfonnya. Ia hampir gila saat menangkat telfon itu. "Kenapa dia? Dia bilang apa?" Tanya Gaga yang baru saja turun dari tangga.Gadis itu menoleh ke Gaga. "Dia bilang dia hampir mau mati pas lo bilang gitu ke dia. Dia mau nemuin gue besok. Trus gue harus apa?" Tanya Gadis itu.
"Yaudah lo jalanin aja dulu. Gue denger sih dia mau kuliah disini." Ujar Gaga.
Gadis itu mengangguk. Besok ia harus memantapkan mentalnya untuk menemui Aldi. "Besok kita ke Jakarta. Mami nyuruh gue buat bawa lo kesana. Dia pengen lo sekolah disana aja. Lagi pula gue juga mau ketemu Cindy, gimana ya dia?" Tanya Gaga sambil senyum-senyum sendiri.
Gadis itu melempar sendalnya ke wajah Gaga. "Jangan banyak ngayal! Mending lo urusin mantan lo tuh. Si Awsakit, eh Awkarin maksudnya." Ujarnya tertawa. Gaga mengerucutkan bibirnya.
"Gue Galuh Wijaya. Bukan Gaga muhammad." Kelaknya. Gadis itu tertawa. "Kok lo nyebelin sih?" Tanya Gaga.
"Gak rusuh? Gak seru! Hahaha. Udah akh gue ngantuk. Cape. Mau tidur, bye!" Ucapnya. Gadis itu mendorong kursi rodanya menuju kamarnya. "Demi lo gue rela bahagia, meski sulit." Ucap Gaga. Gaga mulai mengetikan sesuatu dilayar handphonenya.
"Yah di read doang. Huft!! Eh ya ampun batre gue 2%!" Gaga langsung menyadari bahwa ponselnya sekaratul maut. Dan langsung menchargernya.
Hahaha padahal handphone author yang 2% wkwkwk. JANGAN LUPA VOTE! COMMENT! SUBCRIBE YANG NGAKU KANGEN ARA, YANG NGAKU AGVERS wkwkwk buat AG 2 menjadi high ranting wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST SADNESS [SELESAI]
Teen FictionAku berjalan diatas serpihan kaca, setiap langkahku selalu menuai luka. Aku tahu malam gelap, tapi aku juga tahu setelah malam akan ada pagi yang cerah. Begitupula rasa yang aku rasakan... Kembalinya (dia) membuat seorang Aldi yang dingin berubah me...