Last Sadness-11

7.9K 769 16
                                    

Aldi memacu motornya ke sebuah tempat yang pernah ia datangi. Tempat dimana ia bisa mengenang sebuah kenangan indah dengan Annoying girl. Motornya terhenti saat tebing besar sudah berada di hadapannya.

Aldi turun dan mendaki tebing itu dengan perasaan yang kacau. Ingin sekali ia mati untuk melepaskan keluh kesahnya. Melepaskan semua yang menyakitkan untuknya.

Sesampainya di atas tebing, Aldi menghirup udara segar sebanyak-banyaknya. Melepaskan semua yang terasa sesak di dadanya. Cuma satu yang aku gak bisa lakuin. Yaitu jadi pacar kak Al kata-kata Ara menggema ditelinga Aldi, membuatnya semakin sesak.

"GUE CINTA SAMA LO, RA. GUE CINTAAAA." Teriak Aldi. "Kenapa harus terlambat? Kenapa?!" Ucapnya lagi dengan nada yang lebih lirih.

Aku gak akan mudah menyerah, meskipun Kak Al menyakitiku setiap hari

Kenapa matahari dan bulan tidak datang bersama? Itu karna matahari mempunyai hati yang akan sakit saat melihat bulan dan langit bersama.

Aku cinta kamu Al. Kamu harus ingat itu!

Kak Al gak perlu mencintaiku 2 kali lipat dari rasa sakit yang kak Al berikan. Karna aku tak pernah merasa kak Al menyakitiku

Aldi menangis di atas tebing tinggi dibawah langit yang kini berubah senja. "Gue adalah matahari, Ra. Gue akan pergi saat lo bahagia sama dia. Karna gue mempunyai hati yang akan sakit saat melihat kalian bersama. Tapi lo harus percaya, Ra. Meskipun sakit, matahari akan kembali datang, begitupula dengan gue." Ucap Aldi.

Aldi merebahkan tubuh kekarnya diatas tebing, menutup matanya, mencoba menerima semuanya dengan lapang dada. Ini semua salahnya, jika dulu ia tak amnesia, ia pasti yang berada di posisi Abi sekarang.

Satu persatu rintik hujan mulai jatuh di atas wajah Aldi. Aldi membiarkan air hujan membasahi dirinya,  membiarkannya menyatu dengan airmata yang masih tetap sama. "Gue sayang sama lo, Ra." Ucap Aldi ditengah hujan yang membasahinya.

"ALDIII!" Aldi membuka matanya saat mendengar namanya dipanggil seseorang. Aldi bangkit untuk melihat siapa yang memanggilnya. "KAK AL!!" Panggilnya lagi. Aldi melihat ke bawah, disana ada Ara yang sudah kuyub akibat hujan deras. "Kak Al turun!" Pintanya.

Aldi tak mau ambil resiko, ia tak mau gadisnya terluka lagi, ia tak mau gadisnya sakit karna hujan. Aldi turun dari tebing besar itu

Akhhh

"Hati-hati kak Al!" Ujar Ara yang cemas saat melihat lelaki itu hampir jatuh jika tidak mencengkram batu dengan kuat.

Aldi tersenyum ke arah Ara dan saat ia sampai dibawah, Ara langsung memeluknya erat. "Maafin aku ya! Aku tau aku cuma cewek nyebelin yang cuma bisanya nyusahin orang lain. Ak-"

"Gue yang harusnya minta maaf, gue udah bentak lo yang gak salah. Radi, kucing gue ternyata sakit kanker. Hidupnya gak akan lama lagi. Gue minta maaf kalau selama ini cuma buat lo nangis doang." Ucap Aldi. Aldi menenggelamkan kepala Ara di dada bidangnya.

Hujan membuat mereka larut dalam sebuah perasaan. Aldi masih mendekapnya, tak ingin ia melepaskannya, seseorang yang berhasil menancapkan cinta dihatinya. Ara masih memeluk Aldi, memeluknya erat.

"Kamu adalah yang terbaik yang pernah aku dapatkan
Dan kamu juga yang terbaik yang slalu aku dengar
Aku tahu semua kini gak akan mudah
Gak akan mudah lagi untuk terus bersamamu

Karena malam ini adalah saat yang terindah bagi hidupku
Aku berharap tuhan gak akan menghilangkanmu
Menghilangkanmu dari hidup aku untuk selamanya

Sunggu aku tak ingin hatiku ini jadi milik yang lainnya
Aku bersumpah, kamu adalah sosok yang gak akan pernah aku temukan lagi

Karna apa jadinya aku disini bila tanpamu
Lebih baik aku mati dari pada harus melihat kamu bahagia tapi bukan dengan aku

AKU SAYANG KAMU." Perlahan bayangan Ara mendekapnya hilang, bayangan Ara yang mendekapnya erat kini hanya semu. Tak ada Ara disini. Ini semua salah Aldi, Aldi yang membuatnya pergi, ia tahu tak selamanya cinta akan sama. Kini memeluknya adalah hal semu yang mungkin Aldi lakukan, karna dia? Dia telah menemukan bahagianya.

Egokah Aldi merebut semuanya? Merebut semua itu? Membuatnya kembali padanya? Membuatnya mencintainya? Jahat kah Aldi melakukan itu?

"GUE SAYANG SAMA LO RA! GUE ADALAH LELAKI BODOH YANG UDAH SIA-SIAIN LO!" Teriak Aldi dibawah hujan yang deras.

Aldi memacu motornya pergi dari sana. Ia percaya bahwa cinta sejati adalah Ara. Ia percaya itu. "Kali ini biar gue yang berjuang,Ra."

Happy 1k vote!!
Happy reading!! Jangan lupa votment!! Abis ini ada update lagi dan akan ada sosok Ayi yang belum kalian kenal mksdnya belum kalian lihat.

LAST SADNESS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang