Last Sadness-2

18.6K 1.2K 25
                                    

Aldi menatap sebuah cermin besar di dalam apartementnya. Ia telah rapi dengan jaket bomber kesayangannya, dengan rambut tebal yang membuatnya bak pangeran. "Ekhem,, sejak kapan kamar gue jadi kaya kuburan baru gini?" Sindir Dave saat mencium Aldi yang sangat wangi. Tidak. Ia juga tampan.

Aldi hanya tersenyum, lalu mengambil kunci mobilnya. Ia tak mau wanita yang ia tunggu selama ini, harus menunggunya terlalu lama.

Di dalam mobil mewahnya berwarna hitam dengan selingan warna silver, senyum Aldi merekah. Aldi seperti lelaki yang benar-benar sedang jatuh cinta. "Gue lewat tali yang menyatukan kamar aku sama kak Al." Kata-kata itu membuat Aldi menyunggingkan senyum yang lebih lebar.

Sesampainya di cafe, Aldi langsung masuk kedalam. Tidak ada sosok gadisnya. Aldi pun mencoba menunggu, dan berfikir positif.

45 menit kemudian...

Aldi mencoba menahan rasa kecewanya. Hampir satu jam ia menunggu, tetapi dimana dia? "Tuhan jika hari kemarin adalah mimpi? Buat lah aku kembali tertidur. Karna mimpiku lebih indah dari kenyataan!" Ucap Aldi.

Cling

Bel tanda seseorang masuk membuat mata Aldi terpusat ke arah gadis yang baru saja masuk. Gadis itu cantik dengan tubuh tinggi ideal serta badan yang terisi bak model. Rasa kecewa Aldi sirna begitu saja, saat gadis itu duduk di hadapan Aldi sekarang.

Mata Aldi berkaca-kaca melihat sosok wanita di hadapannya. Tangan Aldi menyentuh wajah yang selama ini ia rindukan. "Ar-ara." Ucap Aldi terbata-bata.

Ara memberikan senyum yang membuat Aldi tak bisa bernafas. Senyum terindah yang mungkin baru Aldi dapatkan selama ini. "Lo kemana aja? Lo buat gue gila nunggu selama itu. Lo bilang lo mau lihat gue wisuda, tapi lo kemana saat itu? Saat yang lain bawa pasangan, gue hanya membawa bayangan." Ucap Aldi.

"Gue pergi. Pergi bukan untuk lari dari masalah. Gue pergi karna hal yang gue anggap udah gak pasti lagi gue dapatkan." Ucap Ara. Ara bangkit dari bangkunya.

"Menunggu seseorang tidak seperti menunggu makanan yang kita pesan. Menunggumu adalah hal yang bodoh yang mungkin akan dikatakan. Mencintaimu membuatku mengerti, bahwa cinta tak harus memiliki." Ucap Ara sambil menatap jendela besar disisi cafe.

Aldi ikut bangkit. Tangannya melingkar di pinggang Ara. Kepalanya ia jatuhkan dibahu Ara. "Banyak hal yang sering wanita lakukan, dan banyak alasan pula yang dilakukan lelaki untuk menolaknya." Ucap Ara.

"Aku minta maaf." Ucap Aldi lirih.

Ara menghembuskan nafasnya. "Pergi darimu, bukankah hal yang kamu inginkan?" Tanya Ara.

Aldi menggeleng. "Gue gak mau lo pergi!" Ucap Aldi.

"Kamu tahu? Aku mencintai kamu?" Tanya Ara.

"Aku tau! Aku juga sadar kamu mencintaiku. Aku cinta seorang wanita bernama Caramel wijaya." Ucap Aldi.

Ara melepaskan pelukan Aldi. Tangannya memegang wajah Aldi. "Aku cinta kamu." Ucap Ara.

Aldi menahan bibir Ara dengan telunjuknya. "Jangan ungkapkan perasaanmu! Karna itu adalah tugas seorang lelaki." Ucap Aldi.
***
Caramel dan Aldi berjalan di bawah senja berwarna jingga. "Hari ini aku ke Indonesia." Ucap Ara membuka pembicaraan dalam keheningan.

Aldi menoleh ke Caramel. "Kenapa?" Tanya Aldi.

"Seindahnya-indahnya negri tetangga, masih indah negri Indonesia." Ucap Ara.

Aldi mengangguk. Lalu keduanya melanjutkan langkahnya menuju pantai. "Lo seneng gak, bisa ketemu gue lagi?" Tanya Aldi.

"Sangat." Ucap Ara. Ara berlari menuju pantai, lalu Aldi mengejarnya. "JANGAN TERLALU JAUH, RA! Ombak akan membawa lo pergi jika lo mendatanginya." Teriak Aldi.

Ara mengangguk. Ara menjauhi ombak dan mulai bermain dengan pasir. "Gue gak suka pantai disini. Masih bagus pantai di Indonesia." Ucap Ara.

"Gue gak suka pantai. Gue suka sama lo." Ucap Aldi tanpa sadar.

Ara menoleh kepada Aldi. "Apa? Gue gak denger. Anginnya kencang banget." Jawab Ara. Aldi hanya menggeleng sambil tersenyum.

Aldi mengambil ranting yang berada di bawah pohon kelapa. Lalu menuliskan ALDIARA di pasir putih pantai. "Ara liat!" Ucap Aldi.

Ara melihat ombak yang menghapuskan jejak Aldiara yang dibuat Aldi. "Yah hilang." Ucap Aldi.

"Mungkin cintanya sudah dibawa ombak. Katanya kalau cinta diletakan diair, dimanapun kita berada, kita akan selalu ingat. Karna air mengalir dimana saja." Ucap Ara.

Aldi mendekat kepada Ara, menyatukan dahinya dengan dahi Ara. "Ara. I luf you." Ucap Aldi yang tak jelas.

"Apasih? Gajelas." Ucap Ara.

Lalu Aldi menghadap ke laut lepas. Menarik nafas lalu, "I LOVE YOU ARA!!!" Teriak Aldi yang sangat kencang, membuat seseorang yg berada di sekitarnya, menoleh ke arah Alditama Mahendra.

Ara tertawa, "I LOVE ME TOO ALDI!!" Balas Ara. Aldi mengerucutkan bibirnya lucu.

Tbc...
Jangan lupa vote dan komentar!! Part besok back to Indonesia yeay!! Gentavers mana nih?? Ishaners?? Tiaraters? Abiverss?? Gagavers?? ABIARAVERS?? ALDIARAVERS?? KAGAVERS?? (awKArin GAga) Besok ada kejutan💕 baca aja terus...

LAST SADNESS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang