New Zeland. Negara ke sepuluh yang mengakhiri liburan panjang Aldi dan Dave. Tak menyangka, sedikit lagi mereka akan kembali ke Indonesia. Negara kepulauan yang mereka rindukan. Aldi berjalan beriringan dengan Dave yang sedang memotret, dan Caal yang sedang bersenandung riang. Sudah seminggu mereka disini, kini saatnya mereka berlibur. "Al, ceritain sedikit dong apa yang lo tau tentang negara ini." Pinta Dave tanpa mengalihkan pandangannya dari kamera yang ia bawa.
"Caal uga au." Pinta Caal.
Aldi mengangguk. Yang ia tahu New Zeland adalah kata lain dari Selandia baru. Negara indah yang benar-benar menakjubkan. "Posisi Selandia Baru yang terletak di atas dua lempengan tektonik menjadikannya memiliki wilayah geotermal dan gunung berapi yang menakjubkan. Beberapa di antaranya masih aktif. Lake Taupo merupakan hasil dari salah satu letusan gunung berapi yang paling besar dan paling menghancurkan di dunia.
Selandia Baru memiliki 15.000 kilometer pesisir pantai dengan keragamannya tersendiri. Alam West Coast liar dan belum ditaklukkan dengan banyak pantai berpasir hitam, sementara East Coast memiliki pantai-pantai berpasir keemasan, teluk yang tenang, dan pelabuhan yang dijajari dengan pulau-pulau." Jelas Aldi sambil berjalan.
Kini mereka sedang berada di sebuah tebing di Quenstown. Menakjubkan. Pemandangan itu sangat menakjubkan. "Liat deh Al, bagus banget potret gue kan?" Pamer Dave.
"Tapi itu apa, Al?" Tanya Dave.
Aldi menarik tubuh mungil Caal. Ia takut lelaki kecil itu terjatuh. Lalu ia kembali memperhatikan Dave yang asik dengan kameranya. Quenstown dibangun di sekitar inlet dan di kelillingi oleh pegunungan alpen berbentuk tipis panjang dan menyerupai huruf -Z terbentuknya danau ini ialah dengan proses glasial. danau yang juga merupakan kota wisata ini secara geografis trletak di Otago selatan - barat Pulau selatan selandia baru." Jelas Aldi kembali.
Dave tak henti-hentinya mempotetret. Aldi sudah berusaha menarik tangannya namaun lagi-lagi ia kalah. "Sebentar lagi ka, aku ingin menikmatinya sebelum pergi. Kaya lo, yang harus menemui Ara dulu sebelum pergi, itu karna lo ingin ada kesan yang merindukan kan? Gue pun begitu." Ucap Dave yang membuat perubahan di wajah Aldi. "Maaf." Ucap Dave merasa bersalah. Aldi hanya menggeleng, lalu mengangkat tubuh Caal untuk turun dari ketinggian itu.
Dave tak henti-hentinya meminta maaf, namun Aldi tak meresponenya. Ia membuat benteng yang kuat, sehingga ia mampu bersikap datar meskipun telah sampai di hotel. "Al gue cuma ingin lo melupakan, Ara. Lo udah kalah, Al. Sekeras apapun lo mau mengambilnya, ia akan kembali ke Abi. Karna cinta tau kemana ia harus berlabuh. "
"Dan gue adalah pelabuhan Ara. Karna itu gue selalu yakin dengan cinta yang gue punya. Meskipun detakan ini tak lagi sehebat dulu saat bersamanya, tapi gue yakin cinta ini seutuhnya milik Ara. Tidurlah! Besok kita harus kembali berlibur." Perintah Aldi yang membuat Dave mendesah kasar. Ia berusaha memejamkan matanya yang sulit diajak kompromi.
***
Esok harinya tetap sama. Sepanjang perjalanan Aldi tak banyak bicara. Ia hanya menjawab apa yang Dave tanyakan, Aldi lebih sibuk mengobrol dengan Caal. Satu bulan ini mereka mengunjungi 5 tempat wisata. Dan Aldi selalu menceritakan setiap tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST SADNESS [SELESAI]
Teen FictionAku berjalan diatas serpihan kaca, setiap langkahku selalu menuai luka. Aku tahu malam gelap, tapi aku juga tahu setelah malam akan ada pagi yang cerah. Begitupula rasa yang aku rasakan... Kembalinya (dia) membuat seorang Aldi yang dingin berubah me...