"So eun aa kim bum berkelahi dengan wobin sunbae"teriak seorang gadis memasuki kelas dengan panik.
"Mwo... sincca dimana?"ucap seorang gadis bernama kim so eun berdiri kaget dan khawatir.
"Di..di atap" so eun berlari menaiki tangga menuju atap sekolah.
"Tidak, jangan lakukan bum aah, aku mohon"so eun menambah kecepatan larinya sambil menangis, entah apa yang dia takutkan.
Sesampai diatap kim so eun melihat kim bum yang memukuli wo bin sunbae tanpa ampun.
"Berhenti kim bum"teriak so eun tapi tidak didengar oleh kim bum yang asik menghancurkan wajah lawannya dengan percaya diri.
"Bum aah aku mohon berhenti"lirih so eun berjalan mendekati kedua laki laki yang berkelahi tersebut.
Kim bum melihat so eun yang mengeluarkan air mata berhenti memukul dan berjalan mendekati dan memeluk so eun.
"Aku sudah berhenti, tenanglah"ucap kim bum mengelus rambut dan mencium dahi so eun agar lebih tenang.
"Aku takut kau terluka hiks..hiks..." tangisan so eun semakin kencang dan tubuhnya bergetar ketakutan.
"Nan gwenchana, tenanglah berhenti menangis"kim bum menangkup kedua pipi so eun dan menghapus air matanya.
"Kau sangat jelek menangis"ucap kim bum lagi tersenyum dan mengecup kedua pipi so eun bergantian sehingga menimbulkan warna merah mudah dipipinya.
"Kau yang membuatku menangis" balas so eun memukul dada kim bum dengan kesal.
"Ayo keuks kau harus mengobati wajah tampanku ini"kim bum merangkul pundak so eun berjalan keuks.
"Duduklah aku mengambil alat dan obat untuk menghancurkan wajah jelekmu ini"so eun menyuruh kim bum duduk diatas ranjang yang ada diuks.
Ketika so eun mau mengambil peralatan obat tiba tiba kim bum menarik tangannya dan membawanya kedalam pelukan kim bum.
"Aku takut kehilanganmu"ucap kim bum memejamkan mata memeluk so eun.
"Kau tidak akan kehilanganku" so eun megusap punggung kim bum dengan lembut dan tersenyum bahagia kim bum mengkhawatirkannya.
"Lagian siap suruh kau berkelahi dengan wo bin sunbae, aku tahu kau hebat dalam memukuli orang, tapi jangan melukai diri sendiri"ucap so eun kesal dengan kenakalan kim bum.
"Aku mengkhawatirkanmu"lanjut so eun menatap kedua mata kim bum.
Kim bum yang mendengar so eun tersenyum dan menganggukan kepala
"Aku tidak akan berkelahi lagi""Kau seharusnya malu sudah beristri masih saja berkelahi"ucap so eun mengambil p3k dan mengobati wajah kim bum dengan kapas.
"Dia saja yang tidak memiliki otak, sudah tau kau istriku masih saja berani mendekati dan bahkan menciummu, aku tidak bisa diam"ucap kim bum marah mengingat wo bin sunbae mencium so eun diuks saat so eun ditugaskan menjaga uks.
Kim bum dan kim so eun merupakan suami istri yang sah didalam hukum maupun agama, mereka yang sudah lama berpacaran sekitar 2 tahun memutuskan untuk menikah karena kim bum memaksanya dan juga karena so eun juga sangat mencintai kim bum.
"Dia hanya mencium dahiku dan menganggapku sebagai adiknya, kau saja yang emosian" ucap so eun menekan luka kim bum dengan keras, sehingga kim bum mengadu kesakitan.
"Yakk... appo" teriak kim bum memegang tangan so eun agar berhenti menekan lukanya dengan kasar.
"Sudah selesai, mari pulang semua sudah pulang sekitar setengah jam yang lalu"ujar so eun.
Kim bum dan so eun berjalan melalui koridor kelas dengan bergandengan tangan menuju parkiran, sesampai diparkiran kim bum dan so eun memasuki mobil dan pergi.
"Berhenti dulu disupermarket bila kau tidak mau kelaparan nanti" ucap so eun pada kim bum.
"Aku mengerti"balas kim bum tersenyum mengenggam dan mencium tangan so eun.
"Kau mandilah aku akan memasak" ucap so eun saat mereka memasuki rumah.
Kim bum berjalan menuju kamar untuk mandi dan so eun menuju dapur menyiapkan makanan.
"Kau sudah selesai, kalau begitu aku akan mandi"ujar so eun selesai menyiapkan makanan dan melihat kim bum yang menghampirinya.
"Makanlah duluan bila tidak mau menungguku"lanjut so eun berjalan menuju kamar yang dimasuki kim bum tadi.
"Kau menungguku" tanya so eun menghampiri meja makan dan melihat kim bum hanya duduk.
"Hmm... aku tidak mau makan sendirian, aku punya istri kenapa harus makan sendirian"ujar kim bum sambil tersenyum.
So eun mendudukkan dirinya dikursi yang berhadapan langsung dengan kim bum dan mereka mulai makan.
Selesai makan kim bum langsung pergi menuju kamar dan so eun mencuci piring bekas mereka makan tadi.
So eun memasuki kamar dan melihat kim bum yang bersandar diranjang sambil memainkan ponsel.
"Apa kau tidak akan belajar, katamu kau akan ulangan besok"
"Tidak, biarpun aku belajar aku tidak akan bisa menjawab soal matematika"ucap kim bum dengan santai.
"Aku tau kau sangat bodoh"ujar so eun menaiki ranjang dan berbaring menghadap kim bum.
"Tapi kau mencintaiku, lagian aku sudah mempunyai istri yang pintar" kim bum meletakkan ponselnya dimeja samping dan memeluk so eun.
"Ya aku mencintaimu"balas so eun memeluk kim bum dan menggelamkan kepalanya kedada bidang suaminya tersebut.
Kim bum mencium dahi so eun dan mengelus rambutnya dengan sayang serta senyum bahagia dapat memiliki so eun sepenuhnya.
Kim bum yang melihat so eun yang sudah terlelappun tersenyum dan ikut terlelap dalam mimpi sambil berpelukan.
'Aku mempunyai kelebihan yang bisa menutupi kekurangan yang ada pada dirimu' kim so eun
'Aku punya kekurangan yang bisa kau tutupi dengan kelebihan yang ada pada dirimu' kim sang bum
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
DRABBLE BUMSSO✔
RomanceCinta yang selama ini aku dambakan Cinta yang selama ini ku pelihara Berakhir dengan sia sia Cinta yang tak pernah kudapatkan Tapi aku masih mengharapkan cinta yang baru untuk menutup cinta lamaku