I NEED YOU

1.3K 111 2
                                    

Outher pov

"Bagaimana apa sudah siap?"tanya seorang gadis setelah keluar dari bandara dan menaiki mobil sport yang menjemputnya.
"Sudah, apa kau yakin akan melakukannya sendirian so eun"jawab siwon
"Meragukan!! Tapi harus ku lakukan"jawab so eun menatap keluar jendela mobil, memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
"Aku akan melakukannya"
"Gumawo siwon-ah, tapi itu tidak perlu! Aku akan melakukannya"so eun menatap siwon yang sedang menyetir.

"Aku akan menunggu disini, telpon aku jika terjadi sesuatu"ucap siwon saat mereka berdua keluar dari mobil didepan sebuah perusahaan.
"Aku masuk"so eun memasuki gedung  meninggalkan siwon yang terus menatapnya.
"Saya kim so eun"ucap so eun saat memasuki sebuah ruangan tapi dihalangi oleh seorang wanita yang diyakini sekretaris diperusahaan ini.
"Aah mianhae nona, saya tidak mengetahuinya"ucap wanita tersebut dengan menunduk ketakutan, ia telah melakukan kesalahan besar menghalangi jalan seorang kim so eun.

"Aku disini"ucap so eun memasuki ruangan tanpa ketukan dan langsung duduk tanpa dipersilahkan si empunya.
"Cepat katakan, aku tidak punya waktu"lanjut so eun lagi menatap seorang pria yang duduk membaca berkas berkasnya tanpa peduli bahwa ada manusia lain di ruangannya.
"Kau sungguh tidak sabaran kim so eun"balas pria tersebut menatap so eun dengan tajam.
"Apa kau tidak merindukanku, kenapa terburu buru?"ucap pria yang bernama kim bum tersebut menghampiri so eun dan duduk di hadapannya dengan senyuman dan tatapan sinis.
"Aku tidak ada waktu untuk merindukanmu!"
"Benarkah? Tapi aku selalu merindukan mu so eun"ungkap kim bum menatap so eun yang  terdiam.
"Apa mau mu?"tanya so eun menyandarkan punggungnya dengan sofa menatap kim bum tanpa takut, bukankah disini ia yang berkuasa, kim bum dapat mati ditangannya apa yang harus ditakutkan?

"Kau tidak berubah! Kau pasti tau apa mau ku, bekerja samalah denganku"ucap kim bum serius
"Kau tahu kan aku telah merebut beberapa perusahaan dengan cara..."
"Dengan cara picik, maksudmu"sambung so eun mencelah ucapan kim bum dan mendekatkan tubuhnya menatap kim bum.
"Itu cara sempurna so eun"balas kim bum juga mendekatkan tubuhnya menatap so eun.
"Sempurna?? Kalau begitu aku juga akan bekerja sama dengan cara sempurna, membunuhmu!!"ucap so eun menyodorkan pistol yang ia bawa ditengah tengah kepala so eun.
"Bagaimana, ini sempurnakan?"tanya so eun dengan senyuman menatap kim bum yang didepannya.
"Aku tahu kau tidak akan menembakku, kerja samalah eoh?"kim bum meletakkan kertas diatas meja dihadapan mereka berdua.
"Kenapa tidak,aku seorang polisi, aku berhak membunuh seorang pembunuh"
"Aku tidak yakin!"kim bum mentap so eun begitu juga so eun menatap kim bum.
"Baiklah kerja sama, kau tanda kertas yang tersebut dengan darahmu"ucap so eun memberi kim bum sebuah pisau lipat.
"Wah.. kau  benar seorang polisi yang ingin memasak"kim bum mengambil  pisau tersebut dan mengiris jari jempolnya dan mencap kertas tersebut.
"Kenapa kau  hanya tanda tangan?"tanya kim bum melihat so eun hanya  menanda tangan kertas tersebut tidak sepetinya.
"Kanapa aku harus mengeluarkan darahku?, kau yang butuh bukan"jelas so eun menyerahkan kertas tersebut.
"Wah kim so eun haruskah seperti ini"
"Apanya?"
"Haruskah aku seperti ini agar dapat bekerja sama denganmu"ucap kim bum jengkel menatap so eun.
"Apa ada yang  salah?"tanya  so eun santai dengan meminum minuman yang ada dihadapannya.
"Yakkk... kim so eun aku suamimu bodoh"ungkap kim bum menatap so eun dengan marah.
"Mianhae oppa, aku harus profisional"ucap so eun dengan nada manja menghampiri kim bum dan memeluk kim bum.
"Kau sebut ini profisional"tanya kimbum kesal.
"Aish sincca mian oppa"balas so eun mencium bibir kim bum sekilas dan tersenyum menatap kim bum
"Bagaimana ini"ucap kim  bum menunjukkan jari jempolnya.
"Apakah sakit"ucap so eun membuka obat obatan yang ada dibawah meja.
"Kau yang melakukannya"
"Kau saja yang bodoh mau melakukannya"ucap so eun kesal.
"Untung kau istriku, kalau tidak"ungkap kim bum memeluk so eun dan mengecup kening so  eun dengan sayang.
"Siwon menjemputmukan?"tanya kim bum yang masih memeluk so eun dan mengusap surai istrinya tersebut.
"Hmm dan ia masih menunggu dimobil"jawab so eun memejamkan mata.
"Jangan menunggu disitu, pergilah jangan seperti orang bodoh"ucap kim bum dengan santai menelpon siwon.
"Aish baiklah"balas siwon dengan kesal pada kim bum dan so eun.
"Dasar suami istri brengsek"kesal siwon pergi meninggalkan gedung tersebut.

"Aku meridukanmu sayang"ungakap kim bum mencium kening so eun sambil memejamkan mata.
"Aku juga merindukanmu oppa"balas so eun memeluk kim bum dengan erat.

'Bagaimana mencintai dengan murni adalah suatu pelajaran bagi sebuah pasangan'kim sang bum

'Bagaimana mencintai dengan benar adalah kunci tetap bertahan pafa pasangan'kim so eun

THE END

DRABBLE  BUMSSO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang