HAPPILY EVER AFTER 2(END)

1.5K 103 5
                                    

Kimbum pov

Tidak semua gadis muda, manja dan tidak semua gadis muda, yang dijadikan pacar akan menyusahkan,  tidak denga  kekasihku ia baru memasuki mahasiswa baru dikampus yang sama denganku tapi sayangnya Tuhan memberiku otak yang pintar hingga aku hampir menyelesaikan mahasiswa, mingkin seminggu lagi akan selesai.
Aku tua?? Oh ayolah pria berusia 24tahun apa sudah dikatakan tua apalagi bila kalian tahu wajahku yang super tampan ini pasti tidak kalah dari anak SMA atau bahkan lebih tampan diriku.

Setelah 3 hari yang lalu aku bersama soeun sang kekasih saling berjanji untuk setia, sebenarnya kesetiaan kami tidak usah diragukan lagi, kami sudah berpacaran selama 2tahun dan kami jarang bertemu mungkin 2kali seminggu mengingat dirinya masih diSMA dulunya dan sekarang dia mahasiswa yang pastinya lebih dewasa dalam hubungan walaupun sebenarnya kekasihku itu memang dewasa dari pada teman seumurannya.
Aku bangga pada kekasihku yang berani melakukan kekerasan pada hyuna teman wanitaku yang cerewet itu, sebenarnya sih ia tidak akan melakukan kekerasan pada orang jika orang tersebut tidak membuatnya marah.
Hyena sahabat dekatku dia memang cerewet dan tidak ada wanita lain yang mendekatiku karena ia yang selalu menempeliku dan membentak wanita wanita yang ingin mendekat.
Ada rasa bersalah saat itu soeun menjambak rambutnya oleh sebab itu aku langsung menghampirinya diruangan praktek dan meminta maaf atas nama soeun, karena hyena wanita yang lemah lembut ia memaafkannya.

Hari ini 4 hari sebelum diriku wisuda, aku mengendarai mobil menuju rumah soeun, ia mengatakan ingin aku mengantarnya kekampus kerena jadwalnya siang tentu saja aku sebagai kekasih tidak boleh menolak bila tidak sibuk bukan.
Aku langsung memasuki mobil kehalaman luas rumah soeun dan heran melihat motor yang terpakir disitu, setaunya soeun anak tunggal dan tidak mungkin memiliki motor sport apalagi ayahnya yang sudah berumur.
Aku memasuki rumah soeun saat pelayan memberi hormat padaku, aku berjalan santai dan aku bisa melihat punggung seorang pria yang tertawa bersama ayah, ibu dan soeun.
"Kau sudah sampai bum"ucap eomma soeun beranjak menarikku untuk menduduki sofa.
"Selamat siang eommonim, aboji"sapaku dengan senyuman ayah soeun menangguk dan membalas senyumanku dengan  senyuman hangat.
"Apa urusan kantormu sudah selesai?"tanya apa soeun, aku menggangguk sebagai balasan, aku memang telah menjabat sebagai ceo diperusahaan ayahku sendiri mengingat ayahku yang telah tiada dan ibuku yang katanya tidak ingin mengurus perusahaan, ibuku mengatakan ia hanya ingin cucu agar menemaninya dihari tuanya tersebut.
Cucu! Baiklah, sabarlah ibu cepat atau lambat aku akan memberika cucu yang banyak untukmu.

"Oppa kenalkan ini sehun teman kampusku, ia datang ingin menjemputku tapi aku sudah mengatakan aku akan diantar olehmu"jelas soeun yang tahu bahwa aku ingin mengetahui pria yang duduk disampingku ini, aku menatap pria tersebut dan tersenyum tipis serta mengulurkan tangan.
"Kim sang bum"ucapku acuh membuat kedua orang tua soeun menggelengkan kepala melihat wajah datarku, aku tak perlu berpura baik dihadapan mertuaku ini karena mereka lebih tau seluruh sifat sifatku.
"Baiklah apa kalian tidak akan pergi"ucap eomma soeun
"Eomma mengusir kami"kesal soeun dengan menggembungkan pipi chubby nya.
"Kami pergi aboji, eommonim"ucapku mencubit gemas pipi kekasihku itu dan memeluk pinggangnya.

Sesampai mobil dan berhenti sejenak dan menatap pria yang bernama sehun tersebut.
"Trimakasih telah menjemput kekasihku tapi lain kali jangan lakukan, aku bisa menjemputnya"ucapku datar dan tegas memperingatinya, sehun hanya mengangguk tanda setuju dan pergi membawa motor sportnya.
"Aishh oppa kau membuatnya menyerah"ucap soeun menatap kasihan kepergian sehun.
"Menyerah?"
"Hmm kemarin dia mengatakan' soeun aku mencintaimu maukah kau menjadi kekasihku' tapi sayangnya belum aku menjawab dosen masuk hingga hari ini ia menjemputku"jelas soeun lalu memasuki mobilku.
Aku menatap tajam pada soeun yang sudah duduk didalam mobil.

Dalam perjalanan menuju kampus aku hanya diam hingga
"Dan tadi aku sudah mengatakan bahwa aku memiliki kekasih yaitu namamu didepan appa dan eomma"ucap soeun ia tahu pasti aku diam karena apa.
"Oppa aku hanya mencintaimu"ucapnya tegas memeluk lenganku membuatku senyum bahagia dan mengusap pipinya dengan lembut.
"Jangan ragukan aku oppa"ucapnya lagi dengan suara lirih.
"Aku tidak meragukanmu sayang, aku mencintaimu selamanya"ucapku setelah menghentikan mobil dipinggir jalan, aku menarik tubuhnya kedalam pelukanku dan mengecup dahi,mata,pipi serta bibirnya secara bergantian dengan lembut.
"I LOVE YOU SOEUN"bisikku diatas bibirnya dengan menatap dalam manik almondnya dengan senyum tulus ia tersenyum dan membalas pelukanku dengan erat.

####

3tahun 5bulan sudah semenjak hari wisuda yang telah berlalu, dan 3tahun 3tahun 5bulan juga kekasihku soeun telah menjadi mahasiswa, serta telah 3tahun 5bulan sudah aku menjabat sebagai ceo diperusahaan appaku, sebenarnya aku tidak ingin menjadi penerus perusahaan appa tapi karena dipaksa dan aku anak satu satunya mereka akupun menerimanya.
Dan appa pernah mengatakan untuk cepat menikahi soeun, ya mereka telah mengenal kekasihku itu, dan saat soeun berkunjung kerumahku dengan senang dan bahagia kedua orang tuaku menerima.

Dan untuk menikah??
Oh shitt..
Aku pernah sekali mencoba melamar soeun, tapi saat melanarnya aku memang sudah tau ia pasti belum siap untuk menikah, apalagi ia baru ingin meneruskan perusahaan desain eommanya.
Dan benar, i menolak lamaranku, lebih tepatnya menyuruhku untuk bersabar dan ia mengatakan 'jangan sekarang oppa aku tidak ingin jika sudah menikah dan mengurus perkuliahan secara bersamaan dan membuat pernikahan kita renggang' jelasnya itu padaku,
Aku kagum dengan ucapannya tersebut, jujur ia sudah pantas menjadi istri dengan pemikiran tersebut.

Cukup satu kali aku mencoba melamarnya, dan aku menutuskan untuk melaarnya setelah ia telah selesai diperkuliahaan.
Dan sudah 2 minggu belakangan ini kami jarang bertemu karena kesibukanku dengan perusahaan serta dia yang sibuk dengan skripsinya.
Rindu tentu saja bahkan sudah 3hari kami tidak berkomunikasi sama sekali dan itu karena ia sedang menjalani seminar dan dipusingkan oleh sidangnya.

Aku sibuk mengotak atik leptop dan kertas yang menumpuk dimeja kerjaku saat ini, sesekali melirik handphone yang terletak disamping leptop berharap ada panggilan ataupun sms kata rindu dari soeun kekasihku.
Aku menatap jengah pada leptop dan kertas sialan yang didepanku ini.
Brakk..
Bantingan pintu terbuka dengan keras membuatku kagat dan melihat siapa yang berani berkunjung keruangannya dengan sangat tidak sopan tersebut.
Aku ingin memaki dan menbentak orang tersebut tapi setalah melihat orangnya aku urungkan dan menerbitkan senyuman pada seseorang tersebut.
"Oppa sekretaris jelekmu ini melarangku masuk"ucap orang tersebut dengan manja membuatku terkekeh bahagian akhirnya menebus rasa rindu yang cukup lama, kekasihku, seseirang tersebyt adalah soeun dengan beraninya ia menatapku seolah mebyuruh aku meberikan pelajaran pada sekretaris yang dibilangnya jelek.

Aku menatap sekretarisku dan menyuruhnya pergi.
Kulangkahkan kaki ku pada soeun yang telah duduk santai disofa.
"Kau tidak..."
"Aku merindukanmu oppa tapi sebelum sekretaris jelek itu mengganggu moodku"ucapnya memotong ucapanku seakan tahu aku ingin bertanya kau tidak merindukanku.
Aku tersenyum dan memeluk tubuhnya, sungguh aku rindu pada harum tubuh kekasihku ini,
"Saranghae"ucapku melumat bibirnya dengan ganas, aku juga merindukan bibirnya ini baru 3 hari tidak bisa melumat bibirnya rasanya seperti 1tahun.
Soeun membalas lumatan pada bibirnya, tentu saja, aku tahu ia juga merindukan bibirku yang mencumbuinya.

"Menikahlah denganku soeun"ucapku melepas lumatan panas kami dan menabgkup wajahnya agar menatapku.
Ia diam tapi tidak beberapa menit kemudian ia memamerkan senyuman termanis yang ia miliki.
"Aku tidak menerima penjelasan lagi, KAU HARUS MENIKAH DENGANKU 1bulan lagi"tegas kimbum dengan serius menatap manik soeun.
Soeun tersenyum lucu dan menganggukan kepala.
"Katakan sayang"ucapku mengecup sebentar bibirnya.
"Tentu saja aku akan menikah denganmu oppa"balas soeun memelukku, aku yang mendengarnya tersenyum bahagia.
"Saranghae oppa"bisik soeun masih dipelukanku.
Aku menatapnya dan melumat kembali bibirnya dengan lembut.
"AKU MENCINTAIMU SAYANG"ucapku berhenti sejenak dan kembali meraup bibir soeun.

'Aku tidak berjanji untuk tidak memberimu luka, tapi aku berjanji untuk selalu setia mencintaimu'kimbum dan kimsoeun


THE END

DRABBLE  BUMSSO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang