3 ; Gone

2.2K 342 40
                                    

"You come and go whatever you want. I'm not an airport u know"


—❌❌❌—

"Joon, aku mau ngomong sesuatu" Ucap Jaja pelan. Icha sedang berpamitan untuk pergi ke rumah temannya yang tidak jauh dari rumah sakit.

"Apa sayang?"

"Aku.. hamil"

Namjoon menghela nafas berat.

"Udah berapa bulan?" Nada suaranya berbeda.

"Dua bulan" Ucap Jaja sambil menunduk kearah perutnya.

"Terus kamu mau mempertahankan janin itu?" Tanya Namjoon.

"Tentu iya. Tidak ada seorang pun ibu di dunia ini yang rela kehilangan anaknya" Ucap Jaja tegas.

"Tetapi jika anak itu anak haram, kau masih mau mempertahankannya?"

Pertanyaan Namjoon sontak membuat tangan Jaja bergetar.

"Setidaknya ayah dari janin ini harus bertanggung jawab, aku akan mengurusnya sampai dewasa" Ucap Jaja.

"Ya sudahlah. Aku pun tak tau beberapa bulan ini kau ditiduri oleh siapa saja" Ucapan menyakitkan Namjoon ini menjadi pembicaraan terakhir mereka dan pertemuan terakhir mereka.

---

2 months later..

"Mbak, ga laper? Aku udah masak sayur sop loh itu" Ucap Icha.

Sekarang Icha sudah tinggal bersama Jaja sejak kejadian menyakitkan di rumah sakit beberapa bulan yang lalu.

Icha rela meninggalkan beasiswa kuliahnya di Stanford untuk menjaga Jaja. Ia pun mengambil part time jobs sebagai kasir di Zara.

Sedangkan Namjoon meninggalkan rumahnya bersama Jaja tanpa jejak.

"Udah kamu aja yang makan. Aku ga laper"

"Ih mbak kasihan janin mbak masa gak dikasih asupan makanan. Kasihan juga ibunya" Icha mencoba untuk menyuapi Jaja namun tidak berhasil.

Kemudian bel pun berbunyi.

Ting! Nong!

"Cha, tolong bukain ya" Pinta Jaja.

"Iya mbak"

Icha pun menaruh mangkuk berisi makanan dan berlari kecil ke arah pintu luar.

Ia pun mengintip sedikit dan akhirnya membuka pintu seperempat.

"Hallo?"

Icha menoleh ke kanan dan kiri namun tidak ada siapa-siapa. Ketika ia melihat kebawah, ada amplop berisi surat berwarna putih dan ditujukan untuk Jaja.

"Mbak, ada surat ih buat mbak" Icha kembali dengan surat ditangannya lalu ia memberikan kepada Jaja.

Jaja pun membukanya dan menemukan secarik kertas.

"Untuk biaya persalinan kamu"

Didalam amplop itu ada selembar cek senilai tiga juta won. Namun tidak tertera siapa pengirimnya.

—————
Namjoon kebanyakan gaul sama cabe jadi omongannya pedes.

Bagaimana cerita ini gais? Seru tyda?

Kalo menurut kalian ada yg kurang, aku bakalan rombak buat part selanjutnya:)

Xoxo,
Nabila

pain » knjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang