pain » knj

10 ; Meet

Akhir-akhir ini comments section sepi amat:"(

— ❄❄❄ —

“He's a light when a darkness comes to me”

—-❌❌❌—

"Joonmyeon?" Jaja mengerjapkan matanya.

Lelaki didepannya ini adalah masa lalu yang indah baginya, sebelum mengenal Namjoon.

"Apa kabar?" Joonmyeon pun tersenyum manis kepada Jaja dan Jaja pun segera mempersilahkan ia masuk.

"Aku baik sekali. Bagaimana denganmu? Serta anak anak asuhmu itu?" Ucap Jaja seraya menutup pintu rumahnya dan berjalan menuju ruang tamu.

"Aku pun baik. Dan soal anak asuhku, mereka semua sangat baik dan sehat. Beberapa anak pun sudah dibantu oleh donatur untuk sekolah" ucap Joonmyeon.

"Oiya silahkan duduk" Jaja mempersilahkan.

"Aku sangat ingin sekali berkunjung ke tempat anak asuhmu itu" seru Jaja.

"Berkunjunglah kapan-kapan. Ajak Namjoon juga.." ucap Joonmyeon.

Joonmyeon dan Namjoon merupakan teman sejak kecil. Mereka berdua sangat menyukai musik sehingga mereka mengikuti audisi di berbagai agensi.

Namun yang beruntung hanyalah Namjoon. Joonmyeon pun memberi selamat kepada Namjoon lalu ia pulang ke kampung halamannya dan membesarkan yayasan yang sedari kecil ia impikan. Sebuah yayasan yatim-piatu. Anak-anak yang bertakdir seperti dirinya.

"Ehm, ku dengar-dengar Namjoon dan grupnya telah memenangkan salah satu award di Amerika. Benarkah?" Tanya Joonmyeon.

"Iya itu benar.."

"Ya Tuhan, aku bangga dengannya. Dia sangat berkerja keras dan hasilnya juga pasti bagus" seru Joonmyeon.

Jaja hanya membalas dengan senyuman.

"Ada apa kau kesini?" Tanya Jaja.

"Hanya untuk memastikan itu." Joonmyeon tertawa kecil.

"Aish, mengapa kau tidak menghubungiku atau Namjoon lewat pesan atau telefon saja?" Tanya Jaja.

"Aku baru saja membeli ponsel. Dan aku kehilangan kontak kalian" Joonmyeon menggaruk tengkuknya.

"Yasudahlah, sini mana ponselmu." Jaja meminta ponsel Joonmyeon dan menyimpan nomornya serta nomor Namjoon.

Joonmyeon pun segera menelfon ke ponsel Jaja agar ia juga bisa menyimpan nomor Joonmyeon.

"Kalo kau memerlukan ku. Jangan ragu-ragu untuk menelfon" Joonmyeon tersenyum lalu segera pamit kepada Jaja karena ia harus segera menemui calon donatur yayasannya.

Setelah kepamitan Joonmyeon, suasana pun kembali hening dan dingin.

——————
Aku imbau kalian membaca part-part flashback ini dengan seksama. Karena semua kejadian di masa lalu ini ada sangkut pautnya sama kejadian di masa depan:")

Okd ini garing.

And btw sorry kalo gua telat apdet soalnya kemaren sibuk pas nih:(