18 ; Busan

1.3K 173 13
                                    

Sometimes we just need to escape from reality”

—❌❌❌—

Mereka, Jaja dan Joana sedang berada di perjalanan menuju Ilsan. Sesudah merayakan ulang tahun Taehyung, dan kejutan yang ternyata tidak disangka-sangka.

Jika kalian menebak sang pemeran utama kembali muncul, itu salah besar. Ucapan 'ambigu' dari Hoseok hanya angin lalu, tidak ada sama sekali kedatangan pria Ilsan itu.

Yang ada hanya kedatangan senior mereka, Seo Taiji, yang sampai sekarang masih terlihat keren.

Hoseok hanya menyangkal dengan kalimat, "Ia ayah kami, dan tentu juga ayah Joana"

Ia pikir ia anak kecil kah, tak ingat usia saja, batin Jaja.

Sesudah mereka sampai dirumah tak ada lagi kegiatan selain tidur, karena jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi.

—🔅🔅🔅—

"Hari ini bunda masak salmon sandwich spesial buat anak bunda tersayang"

Joana dengan senyum naik keatas kursi dan duduk sambil menunggu Jaja yang sedang menata piring tak jauh darinya.

"Makasih bunda"

Jaja menatap Joana yang sedang melahap sarapannya.

"Pagi ini Joana mau ajak bunda kemana?"

Ia mengelus surai anak perempuannya itu.

"Joana mau ajak bunda ke taman aja. Tapi Joana pengen pergi ke Busan lagi,"

Joana mengusap matanya lalu memakan lagi sandwichnya.

"Yasudah, habis ini Joana mandi lalu kita berangkat sama imo ya"

Joana hanya mengganguk karena mulutnya yang penuh dengan sandwich.

*******

"Kau tak bisa menemani kami?"

".........."

"Kalau begitu berhati-hatilah berkendara"

Jaja melepaskan ponselnya dari telinga lalu ia melihat Joana yang sedang duduk manis di "kursi ratunya" dalam mobil.

"Joana.. Hari ini kita pergi berdua saja, tidak apa apa? Sebab imo sedang ada pekerjaan dari kantornya"

"Yaa.. Imo tidak ikut ya. Yaudah gapapa"

Joana menggenggam erat belt kursinya mengisyaratkan Jaja untuk segera melajukan mobilnya.

******

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, ibu dan anak ini sampai di taman kota Busan.

Disana terdapat playground yang bisa Joana mainkan. Jaja duduk dibangku terdekat dari playground, sekaligus agar bisa memantau Joana jika terjadi sesuatu.

Musim semi sudah tiba, daun-daun kering berjatuhan dari pohon sekitar playground. Jaja mengabadikan foto Joana dari kejauhan.

Tiba-tiba ada suara yang menyapa dari belakang.

"Permisi, apakah boleh saya duduk disini?"

"Tentu"

Jaja membalikkan pandangan ke arah suara dan mendapati lelaki yang sudah lama tak bertemu dengannya.

"Kau.."

"Heii, Jaja,"

Daniel menarik Jaja ke pelukannya barang sedetik. Lalu ia segera duduk disamping Jaja.

"Kau apakabar?" Jaja masih tidak menyangka pertemuannya dengan Daniel yang tidak disangka-sangka ini.

"Baik sekali, kau disini bersama siapa?"

"Anakku, Joana, yang sedang bermain ayunan disebelah sana"

Daniel hanya membalas dengan senyuman, seakan tidak kaget mendengar kata "anak" yang Jaja ucapkan.

"Kau sendiri bagaimana? Sudah memiliki kekasih?" Jaja menumpukan kaki kanan diatas kaki kirinya, mempernyaman obrolan.

"Lebih dari itu, bahkan aku sudah menikah" Daniel menunjukkan sepasang cincin yang terkait dijari manisnya.

"Wah, chukkae, ternyata bocah ini sudah besar" Jaja menepuk pundak Daniel.

Joana memandang dari kejauhan, merasa bundanya berbicara dengan orang asing, ia pun segera berlari mendekat.

"Bunda.."

"Oiya sini, anak bunda, kenalan sama samchon dulu" Jaja menarik Joana ke pangkuannya.

"Nama samchon Kang Daniel. Panggil saja Daniel samchon" Daniel menjabat tangan Joana, lalu Joana balik memperkenalkan diri.

"Joana Slythea Atherkim, anaknya bunda"

Daniel tertawa melihat perkenalan dari Joana.

"Kau datang kesini sendirian?" Jaja kembali berbicara kepada Daniel ketika Joana mulai kembali bermain.

"Tidak, aku sedang menunggu istri dan anakku yang sedang membeli ice cream di kedai dekat sini, sebentar lagi mereka akan sampa. Lagi pula Busan hometownku"

Ia melipat tangannya didepan dada. Dari kejauhan, terlihat seorang wanita berambut sebahu memakai syal dilehernya sedang menggandeng pria kecil yang sedang melahap ice cream.

"Ah iya, itu istri dan anakku, aku pamit dulu ya, salam untuk Joana dan keluargamu.."

Daniel segera berlari menjauh tak lupa ia berbalik sebentar untuk memberikan lambaian tangan kepada Jaja dan Joana. Wanita itu hanya menunduk kecil kepada Jaja dari kejauhan. Lalu mereka menaiki mobil dan segera pergi.

Jaja menatap mobil itu mulai menjauh, wanita tadi sangat familiar dimatanya. Namun karena wanita tadi memakai syal, ia sama sekali sulit untuk mengingat-ingat.

Semua pikiran itu sirna seketika Joana berteriak kelaparan.

——————
Nahloh ada yang bisa nebak gak nih siapa istrinya si kudaniel:"D

Kalo masih kurang pendapat bisa ubek-ubek dipart sebelumnya, clue loh nih:"D

Btw rajin banged ya apdet jam segini:"D

Seperti biasa, udh dabel apdet so agak lama buat selanjutnya. But doain aja dapet hidayah trs cepet lagi nulis dan apdetnya:"D

Aamiin:'))

pain » knjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang