Hari ini, Rabu, seperti biasa Jaja mengantar Joana ke sekolah dan setelah itu berolahraga di gym.
Untuk sekarang mereka berangkat lebih awal, dikarenakan Jaja yang sudah mengambil kelas pilates dipukul 8 pagi.
Embun masih menempel di kaca mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu. Jalanan sudah ramai, dipenuhi oleh mayoritas kendaraan roda empat. Joana dengan mata yang terkantuk-kantuk sedang memakan roti di kursi mobilnya.
"Bunda, kenapa pergi pagi sekali?"
"Bunda ada acara setelah ini. Jadi kita terpaksa pergi pagi. Maaf ya sayang" Jaja mengelus surai Joana.
Joana hanya menggangguk dan melanjutkan sarapannya. Tiga lampu lalu lintas sudah dilewati, dan sekarang mereka sudah sampai didepan sekolah Joana.
"Anak bunda yang rajin ya belajarnya, nanti sore bunda jemput agak telat" Jaja mencium kening Joana lalu perempuan berumur 6 tahun itu segera turun dari mobil.
Setelah melambaikan tangan, Jaja kembali melajukan mobilnya. Hanya perlu 5 menit untuk sampai ke tempat gym—dari sekolah Joana.
Jaja memarkirkan mobilnya di parking lot. Lalu ia turun dengan menenteng tas olahraganya. Ia berjalan sedikit untuk mencapai tempat gym berada.
Selama ia berjalan, seperti ada hawa yang tak enak mengikutinya. Jaja sesekali berbalik namun ia tak menemukan siapapun. Ia kemudian mencoba untuk tidak parno. Karena sekarang bukan lagi jam-jamnya makhluk astral berkeliaran.
Pintu gym sudah didepannya. Ia segera menempelkan kartu member dan membuka kenop pintu setelah bunyi valid terdengar.
******
Satu setengah jam berlalu dari kejadian aneh tersebut. Jaja baru saja selesai mengikuti kelas dan sedang berjalan balik menuju parking lot.
Dan lagi-lagi seperti ada yang mengikutinya. Jaja tidak memikirkannya dan tetap berjalan. Namun ia berjalan lebih cepat dari sebelumnya.
Mulai terdengar suara langkah kaki dibelakangnya. Semakin cepat Jaja berjalan, semakin cepat pula suara langkah kaki dibelakangnya. Ia pun memutuskan berbalik dan menemukan seorang wanita berdiri tak jauh darinya memakai jaket tebal serta kacamata hitam.
Jaja menghampiri sang wanita untuk bertanya, "Permisi nyonya, apa hanya saya saja yang merasa bahwa nyonya sejak tadi mengikuti saya?"
Perempuan itu tak menghiraukan pertanyaan Jaja, ia hanya bergumam.
"Ahh aku lelah dengan semua ini"
Lalu wanita itu melepas kacamatanya dan menatap Jaja dengan seksama. Jaja hanya bisa terdiam melihat lawan bicaranya.
——————
Pendek? Maap yaw nabila lagi mumed otaknya.Ditambah mengingat mingdep udh pts lagi:"(
Btw, HAPPY BIRTHDAY KUDA LUMPING KESAYANGAN ACHU YANG SANGAD MENGGODA KALO NGEDANCE( ~ 3 ~)
KAMU SEDANG MEMBACA
pain » knj
Short Storycinta, satu kata yang bisa membuatmu bahagia atau juga tersiksa. #986 in SS [221017] #816 in SS [241017] #774 in SS [281017] #456 in SS [030118] ©parkeupanpan2k17