Epilog

789 56 11
                                    

1 tahun kemudian...

Hayoung menarik napas panjang, lalu mengembuskannya lagi sambil berjalan menuju belakang panggung. Sebelah tangannya masih dikibas-kibaskan ke wajah, sementara tangannya yang lain terangkat ke depan dada. Ia benar-benar gugup. Padahal ia sudah sering tampil menyanyi dan bermain musik diberbagai acara kampus, tetapi entah mengapa ia masih saja gugup.

Tentu saja karena ini berbeda dengan acara kampus, gerutunya dalam hati. Jika acara kampus objek perhatiannya adalah semua orang yang berada di panggung, sementara di sini semua penonton hanya akan terfokus pada dirinya, tak peduli walau banyak orang yang bermain musik ataupun hanya sebagai pelengkap suasananya saja.

"Ah ternyata kau di sini, Hayoung-ah."

Sebuah suara pelan menyentakkan Hayoung. Tubuhnya berputar cepat. "Kalian datang?" Seulas senyum tersungging di bibirnya begitu melihat Siera, Chae Young, dan Chorong telah berdiri di hadapannya.

"Tentu saja kami datang," seru Siera sambil mengangguk ceria. "Ini acara launching album perdanamu," lanjutnya sambil menyerahkan buket bunga ke tangan Hayoung. "Dan kami ingin mengucapkan selamat secara langsung atas keberhasilanmu itu. Chukhae...!"

"Chukhae Hayoung-ah!" seru Chae Young dan Chorong secara bersamaan sambil memberikan buket bunga dengan bentuk yang sama kepada Hayoung.

"Terima kasih," Hayoung balas tersenyum menerima ketiga buket bunga itu. "Seharusnya kalian tidak perlu repot-repot seperti ini. Kalian datang saja, aku sudah sangat senang."

"Jujur aku masih tak menyangka kau bisa menjadi penyanyi terkenal seperti ini, Hayoung-ah," goda Chae Young sambil menyikut pelan lengan Hayoung. "Dulu kau kan paling tidak suka menunjukkan wajahmu ke semua orang," sindirnya sambil tertawa. "Kau pasti akan selalu beralasan kalau kau hanya suka menyanyi dan sama sekali tidak ada keinginan untuk menjadi penyanyi ataupun artis terkenal."

Hayoung hanya tersenyum mendengar sindiran yang dilontarkan Chae Young. Ia membuka mulut ingin mengatakan sesuatu, namun salah seorang kru telah lebih dulu memanggilnya.

"Baiklah. Sepertinya kau harus bersiap-siap, Hayoung-ah," gumam Chorong sambil menarik tangan Siera dan Chae Young di kanan dan kirinya. "Sampai bertemu nanti di depan panggung."

Sebelum menghilang dari pandangan, Hayoung sempat melihat Siera dan Chae Young melambaikan tangannya sambil memberi isyarat untuk tetap semangat. Ia kembali tersenyum, lalu segera bersiap diri untuk masuk ke dalam panggung.

Mata Hayoung mulai menyapu sekeliling aula konser yang dipenuhi ratusan penonton dan senyumnya langsung mengembang di bibir ketika pandangannya jatuh pada keduaorangtuanya yang duduk di barisan pertama kursi penonton bersama dengan ketiga teman dan orang-orang terdekatnya yang lain.

"Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada para tamu undangan dan juga untuk semua fansku yang sudah datang ke acara launching album perdanaku ini," ucap Hayoung membuka pembicaraan.

Semua orang langsung bertepuk tangan mendengar kata-kata pembukaan dari Hayoung. Bahkan teriakan para fansnya menggema dalam ruangan aula ini.

Saat itu mata Hayoung bertemu dengan mata Chae Young. "Tadi sebelum acara ini di mulai, salah satu temanku sempat bertanya mengapa aku bisa menjadi seperti sekarang, padahal aku dulu sangat tidak menyukai hal ini, bahkan mungkin selalu menghindarinya," lanjutnya sambil tersenyum singkat.

Hayoung terdiam sejenak, seperti sedang memikirkan apa yang akan ia katakan tanpa harus mengeluarkan air matanya kembali ketika mengingat kenangan indah itu. "Jika aku harus menjawab pertanyaan salah satu temanku itu...." Ia menarik napas dan mengembuskannya dengan perlahan. "Aku akan menjawab, karena ada seseorang yang mengatakan padaku bahwa aku harus selalu percaya pada kemampuanku sendiri dan tidak perlu takut untuk menunjukkan bakat yang kumiliki."

Hayoung segera menundukkan kepalanya begitu merasakan air mata telah mengembang penuh di kelopak, sebelum akhirnya jatuh. Mendadak suasana menjadi hening. Ia buru-buru menghapus air matanya dan mengangkat kepalanya kembali sambil memaksakan seulas senyum. "Walau dia tidak berada di sini hari ini, tapi kuharap dia tetap bisa mendengar lagu ini. Kuharap dia bisa mendengar suaraku bernyanyi."

Dari atas sini Hayoung bisa melihat mata Siera meneteskan air mata, namun senyuman tetap masih tersungging di bibirnya. Gadis itu menggeleng pelan, seperti mengisyaratkan kata 'jangan menangis'.

Hayoung balas mengangguk pelan, lalu buru-buru tersenyum berusaha mencairkan suasana. "Karena dia telah berjanji padaku.... Dia akan selalu memantauku jika aku melakukan kesalahan." Ia menarik napas lagi. "Sehun-ssi. Dimanapun kau berada sekarang. Lagu ini untukmu. Cause that someday just for you...."

Gemuruh tepuk tangan langsung terdengar menembus kabut kesedihan yang menyelimuti Hayoung. Ia tersenyum lebar, lalu membungkukkan tubuhnya sedikit sementara alunan musik mulai terdengar dan tak lama kemudian suaranya pun ikut mengisi seluruh sudut ruangan besar aula itu.

Haihai, gimana nih komentarnya? Nyesek? Baper? Kesel? Png marah2? Atau malah nyesel karena ud baca, eeeeh tau2nya....sad ending😂😭😭.
Semoga ga kayak gitu yaaaa, hehehe, soalnya, saya emang sengaja mau buat cerita yang beda dari cerita2 saya yang ada sebelumnya😊.

Semoga mata ga sampe bengkak besok pagi yaaa, dan mimpiin Sehun malam ini😘😘😘

Someday For You (Oh Couple_Sehun_Hayoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang