Di baca ya, jangan cuman di lihat aja. Hehehe :D
~Happy Reading~
Karin sudah berada di depan rumah, gerbang yang tinggi menjulang, di buka olehnya. Dan di dalam gerbang yang tinggi menjulang di sisi kiri-kanan terdapat perkarangan bunga, dan taman. Di antara kiri dan kanan ada sebuah rumah yang mewah, bagaikan istana. Rumah tersebut adalah milik keluarga Karin.
Karin memencet bel yang berada di samping pintu, beberapa detik kemudian, pintu terbuka. Dan orang yang membukakan pintu adalah mamanya. Terlihat orang yang berada di hadapan Karin, khawatir dan cemas.
mamanya memeluk begitu erat sekali. "Karin, mama khawatir sama kamu."
"Aku tidak apa-apa ma, ini lihat aku baik-baik saja." terpampang senyum di wajah Karin.
Mamanya yang mendengar perkataan Karin, ada rasa tenang di dalam hatinya.
"Untung saja baju aku sudah kering, kalau tidak, bisa-bisa mama khawatir banget." batinnya.
"Yaudahh kalau begitu sekarang kamu mandi, abis itu kamu makan!!!" ujar mama.
"Siap ma." Karin berlalu pergi meninggalkan mamanya.
Dia menaikki anak tangga menuju ke kamarnya. Kamarnya berada di sudut ruangan, dan di buka pintu yang berwarna keemasan. dia rebahkan dirinya di kasur, dan ia menatap ke langit-langit kamarnya. Teringat akan kebersamaannya dengan Kei, dan tanpa ia sadari ada senyuman yang tergelincir.
"Ohh ya... lebih baik sekarang aku cuci saja jaketnya." Karin sambil memegang jaket Kei.
Ia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan jaket Kei, sekaligus membersihkan dirinya. Dan selesai mandi ia turun untuk makan malam.
--------------------------------
Di ruang makan terlihat mamanya yang sedang sibuk menyiapkan makanan, ia membantu menaruh makanan di meja. Makanan sudah tertata rapih, mereka duduk di meja makan.
"Karin.." ujar mamanya.
"Iya ada apa ma?" Tanya Karin menatap mamanya.
"Besok katanya----- papa kamu pulang dari Amerika," ucap mamanya.
Ia memberhentikan aktivitas makanannya, di tatap mamanya, sambil mengamati.
"Benar ma? Papa pulang besok?" Tanya Karin matanya yang melebar.
"Iya dek... papa kamu besok pulang, sekarang papa kamu bekerja sama dengan perusahaan teman SMA ayahmu dulu." Ucap mamanya tersenyum.
Karin yang mendengarnya merasa senang, karena sejak kecil ia jarang sekali berbicara dengannya. Papanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, walaupun begitu Karin tidak pernah merasa benci sedikit pun dengan papanya. Karena semua yang dilakukan oleh papanya demi keluarga.
***
"Ma.... Karin berangkat sekolah dulu ya?" Teriak Karin.
"Iya hati-hati, langsung pulang. Jangan kemana-mana!! Papa kamu kan pulang hari ini!!!" ujar mamanya.
"Iya oke siiapp ma." Balas Karin.
Ia pergi ke sekolah, seperti biasa berjalan kaki. Walaupun dia terbilang anak orang kaya, hidupnya tidak berfoya-foya. Ia sederhana, dan rendah hati. Tidak memilih-milih teman dalam bergaul, dan bersikap baik ke semua orang.
--------------------------
Di persimpangan jalan, ia merasa tubuh di sebelah kirinya lebih terasa berat. Ia melihat dengan ekor matanya, dan ternyata ada sebuah tangan yang menempel di pundaknya. Spontan Karin menarik, dan memukul dengan jurus karate miliknya. Dan terjatuh orang tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/123982112-288-k169193.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pujangga Mentari
Teen FictionBagaimana jadinya kalau cinta pertama kalian, disukai juga sama sahabat kalian? Memilih tetap berusaha dengan orang yang kamu cintai? Atau bahkan mengubur perasaan kamu demi sahabat? Mungkin menurut kalian ceritaku ini sudah tidak asing lagi. Tapi...