Jam istirahat ~ suasana di dalam kelas
Karin sedang duduk di bangkunya sendiri. Jika kalian bertanya keberadaan para sahabatnya, mereka sedang berada dikantin.
"Karin ayukkk kesini!!!" teriak Loli dari kejauhan
Karin yang merasa namanya terpanggil, dia mencari sumber suara tersebut, dan menuju kesana.
Disana ada Loli, Dona, Erni, Dendi, Guntur. Dan satu lagi, ada Kei cowok yang dia suka? Mungkin.
Mereka berkumpul, membahas kelompok ujian praktek bahasa indonesia.
"hemmm.... Karena kita sudah berkumpul semua, kira-kira dramanya mau tentang apa nih?" tanya Dona
"Apa ya kira-kira," ujar Loli
"gua sih bebaslah, yang penting gua maju, dan dapat nilai." balas Dendi
Karin diam dan berpikir kira-kira drama apa yang cocok untuk kelompoknya, sambil mencari-cari contoh drama dihandphone.
Suasana disana sepi, mereka semua diam, dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai akhirnya Karin membuka suara terlebih dahulu
"ahh.... Aku tau drama apa yang cocok buat kelompok kita!!" ujar Karin tersenyum
Semua menatap Karin dengan tatapan bertanya-tanya
Karin mulai menjelaskan "Oke. Kita buat saja drama bawang merah, dan bawang putih. Memang sih, kedengarannya sudah tidak asing lagi. Oleh karena itu kita akan buat ceritanya lebih modern, sesuai zaman kita. Bagaimana?" tanya Karin
Sejenak mereka semua terdiam, akan ide dari Karin.
Kei yang berada disampingnya Karin, ditepuk bahunya Karin perlahan, membuat Karin menatap heran kearah Kei.
"Menurut gua sih idenya Karin bagus juga, bagaimana menurut kalian?" tanya Kei menaik-turunkan alisnya
Mereka semua mengangguk, bahkan ada yang mengacungkan jempol. Menandakan bahwa mereka setuju
"Terus bagaimana ini, menentukan tokoh-tokohnya?!" tanya Guntur
"udah yang jadi pangerannya Kei saja, terus yang jadi bawang putihnya Karin. Setuju gak nih, setuju banget gua mah. Biar bisa gua bully Karin, hahahaha." ujar Dona meledek.
Karin yang mendengar Dona seketika jantungnya berdetak cepat, dilihatnya sekilas si Kei,
"bagaimana mungkin aku jadi tokoh utama bersama Kei. Tidak bisa, yang ada nanti dramanya bisa kacau."gumam Karin dalam hati
Karin menggeleng-gelengkan kepalanya, menandakan dia menolaknya.
"bagaimana kalau kita membuat gulungan kertas yang tertuliskan tugas tokoh, terus di lempar gitu kertasnya secara acak. Pokonya yang diambil berarti harus jadi perannya." ucap Karin menjelaskan
"oke deh ide lu bagus juga Karin," balas Dona Tersenyum
Erni mulai mengambil kertas kosong, dan dirobek-robek asal. Dan Laila menulis tugas pemeran, dan dilipat-lipatkan.
Dua telapak tangan Loli sudah berada kertas-kertas "Sudah siap yaa.... Satu, dua, tiga." dilemparkan kertas-kertas tersebut, berantakan dimeja.
Karin sudah mendapatkan kertasnya, dia berharap kalau yang dia dapatkan bukan bawang putih.
"tuhan... Aku mohon semoga aku bukan jadi bawang putihnya,"gumam Karin dalam hati
Dan mereka melihat pameran mereka masing-masing.
Laila tersenyum "Asik aku jadi adik tirinya,"
Dona melipatkan kembali kertasnya "ehhh... Lu jadi apa Karin?" tanya Dona
KAMU SEDANG MEMBACA
Pujangga Mentari
Teen FictionBagaimana jadinya kalau cinta pertama kalian, disukai juga sama sahabat kalian? Memilih tetap berusaha dengan orang yang kamu cintai? Atau bahkan mengubur perasaan kamu demi sahabat? Mungkin menurut kalian ceritaku ini sudah tidak asing lagi. Tapi...