Attar
Ra besok free kan? Bisa ikut dengan ku?Amira
Iya ...Attar
Ok. Aku jemput kamu besok.Amira tersenyum melihat layar ditangannya. Tak bisa disembunyikan, hubungannya dengan Attar memang semakin dekat. Bahkan dia sudah lupa jarak usia mereka yang sering dipikirkan Amira.
“Duh ... si eneng senyum-senyum sendiri. Waras neng?”goda Syifa sambil membawa roti bakar dari arah dapur.
“Resek lu” Amira cembetut. Dari kejadian yang kata Syifa Attar menggendongnya ke kamar, dia menjadi bahan bullyan Syifa.
“Dia PDKT terus pasti mau nembak lo tuh” ucap Syifa menyelidik.
“Brondong manis nih” Syifa masih melanjut ucapannya menggoda Amira.
“Dia bukan brondong kali Fa. Emang sih usia gue sama dia terpaut beberapa taun. Tapi Attar nggak gombal tuh kayak brondong-brondong dalam imajin lu”
“Ehem ...dibelain nih”Syifa menyenggol lengan Amira dibalas dengan ditimpuknya muka Syifa dengan bantal.
Amira mematut dirinya di depan cermin.
“Hmmm... perfect” ucapnya percaya diri.Amira melirik jam dinding dikamarnya.
Seharusnya Attar sudah datang. Kenapa belum datang juga?.
Ditengok hape nya kosong tak ada chat atau panggilan.
Apa sebaiknya menelpon Attar saja? Apa terjadi sesuatu?
Amira merebahkan tubuhnya.Hampir 15 menit dia dengan posisi yang sama, sesekali melihat hapenya.
Jangan pergi nggak jelas lagi.
Entah kenapa tiba-tiba dia jadi mellow sendiri. Kemudian tertedengar panggilaan masuk.
Attar ..
“Ra ...kamu sudah siapkan? Tolong keluarlah tunggu aku didepan”Kalimat Attar terdengar tanpa jeda. Bahkan dia tidak sempat untuk sekedar bertanya karena panggilan dimatikan.
Sesuai kalimat Attar tadi Amira menunggu didepan.
Mobil Attar muncul dari persimpangan,kemudian berhenti hingga berdecit . Amira sedikit kebingungan sampai wajah Attar muncul dari balik kaca itu dan terdengar tangis di kursi belakang.“Ayo cepat masuk. Kita ke rumah sakit dulu”
Amira shock melihat kearah belakang ada anak kecil yang terluka dan berdarah dipangku seorang ibu yang menangis Amira menatap kearah Attar meminta penjelasan tapi itu bukan waktunya. Kemudian dia pindah kekursi belakang.
Selama perjalan Amira membersihkan darah di sekitar luka di area kaki dan tangan si anak dengan tisu. Hanya benda itu yang bisa dia fungsikan. Dan tindakan itu tak luput dari perhatian Attar.
Seperti itu lah Amira yang cekatan. Dia jadi teringat dengan dirinya sendiri ketika terluka.
Untunglah jarak rumah sakit tak begitu jauh dari kontrakan Amira sehingga anak itu bisa mendapat pertolongan dengan cepat.
Attar memperhatikan penampilan Amira. Dia selalu terlihat cantik dan mempesona dengan tindakannya tadi meskipun penampilannya sekarang sudah acak - acakan.
“Maaf ” Attar menatap Amira penuh penyesalan. Seharusnya sekarang mereka berada didanau dengan semua fasilitas yang Attar pesan.
Amira terasenyum. Jujur tadi dia begitu shock, dia mengira Attar yang menabrak anak itu. Nyatanya anak itu korban tabrak lari dan Attar menolongnya bahkan membayar biaya rumah sakit.
“Kenapa harus minta maaf. Hari ini benar-benar luar biasa kok”
Aku bangga padamu. Ini adalah pengakuan yang tulus dari seorang Amira.
Amira menatap kemeja Attar, ada noda darah disana. Attar menyadari tatapan itu.
“Akhh...benar-benar gagal hari ini.”Dan disinilah mereka sekarang barbeque-an di belakang kafe Attar dengan semua karyawan kafe dan kafe ditutup.
Ini ide dari Amira setelah Attar menceritakan akan kemana mereka acara hari ini.
“Pelan-pelan panas” Attar menyuapi Amira sontan adegan ini menjadi pusat perhatian dan menjadi ajang bullyan semua pihak.
Ciyeeeee ....
Bahagia itu nggak harus di nikmati berdua.
Attar merasa sangat bahagia hari ini.
Karenanya..
Mungkin kali ini fokusnya akan berpindah. Dia akan mengejar kebahagiannya bersama seseorang yang mau bergandengan tangan dengannya.
Aku mencintaimu Amira.
![](https://img.wattpad.com/cover/111045810-288-k168894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Bronis
Romance"Salah ya! Kalau gue belum nikah di usia segini!. Salah juga ya kalau gue kemana- mana nggak bawa pasangan!". Amira. harus tahan banting dengan semua drama kehidupannya. Memutuskan untuk tinggal di kontrakan adalah keputusan yang paling tepat, set...