Bersama lagi

2.8K 150 3
                                    

Betul, kalau orang sedang jatuh cinta hormon kebahagiannya meningkat 100%.

“Bos baru menang undian ya?” ucap salah satu karyawan kafe.

“Kayaknya ... dari turun wajahnya berbinar gitu. Senyum terus”.

"Lebih baik begini ketimbang pasang muka dingin" timpal yang lain.

“selama gue kerja disini baru kali ini wajahnya cerah gini biasanya kan mendung kadang juga bonyok bonyok”

Attar sepertinya sadar dengan obrolan karyawannya. Ck pagi-pagi dia sudah jadi bahan gosip karyawan sendiri. Tapi kejadian itu membuatnya tidak bisa melupakannya.

“Ayo kerja jangan pada ngumpul “.

Jelas wajah attar berbinar bagitu dia seperti baru terlepas dari tempat yang selalu dia tempati dengan rasa cemas dan entah apalagi yang selalu berkecamuk di kepalanya.  Dan kemarin Amira menerima cintanya. Padahal dia tidak yakin akan diterima mengingat apa yang pernah di katakan Syifa.

“Amira itu pribadi yang ceria meski dari dulu sering di khianati mantan mantan pacarnya, dia tetap menaruh percaya pada setiap orang yang mengaku  mencintanya. Polos banget kan dia! Awas aja lo kalau mainin dia. Tapi gue nggak yakin kalau kali ini. Dia Cuma nggak mau pacaran lagi, apalagi usianya sudah 29 dan lu tahu kan perbedaan umur kalian” Sejak mendengar perkataan Syifa, Attar selalu memikirkan kalimat itu terkadang rasa ragu juga muncul tapi semua lenyap ketika mengingat kebersamaan mereka rasa nyaman itu ada. Karena cinta bagi nya bukan sekedar rasa suka saja yang harus ada, dan baginya usia bukan masalah.

Dia tempat yang lain seorang Amira masih tetap dengan segala aktifitasnya dirumah sakit.

Dia bahagia bukan bahagia seperti biasanya, namun ada rasa berbeda dihatinya, ragu juga ada tapi dia hanya ingin menepisnya.

Sudah benarkan! dia mengatakan iya ketika attar mengutarankaan cinta.

Tidak ... gue harus percaya dengan. Attar nggak mungkin main-main.

Amira kembali melanjutkan pekerjaan hingga jam makan siang tiba.

“Ih ini anak mukanya berbinar-binar banget. Kemana aja kemarin sampe pulang malam banget. Awas lo nanti gue lapor ke emak lu” Syifa datang membawa nampan berisi makan siang sambil menggoda Amira yang sibuk dengan mengunyah makanan.

“Ada deh” ucap Amira tak kalah misteriusnya.

“Wah si bocah itu ngapain lu”

“Udaah deh bawel cepet makan jangan kepo gitu”

“Pelit banget lu berbagi love story sama gue” ucapnya sambil manyun, Sedang Amira hanya tersenyum senang melihat ekspresi teman didepannya.

Amira melanjutkan makan siangnya tapi terhenti ketika hpnya bergetar memperlihatkan nama attar.
Attar
Nanti pulang jam berapa, aku jemput.

Amira
Seperti biasa. Ok ❤.

Amira sengaja menambahkan emotion hati. Akhhh dia benar benar bahagia.

"Waduh pake emotion hati gitu" ucap Syifa yang mencuri pandang ke layar hp Amira.

Attar janji menjemputnya tapi sudah 1 jam dia menunggu.
Amira mencoba menghubungi Attar tapi tak ada respon. Dia takut terjadi sesuatu.

10 menit kemudian sebuah taksi berhenti didepannya  disusul Attar yang keluar dari dalam.

Amira menghela nafas. Lega bukan main melihat pria didepannya.

Melihat ekspresi gadis didepannya Attar segera menjelaskan.

“Maaf tadi ban mobil ku bermasalah” jelasnya dengan raut wajah bersalah.

“Aku kira terjadi sesuatu. Nomermu juga tidak aktif.”

“Akhhh .. iya tadi lupa aku charge” jelasnya sekali lagi.
"Maaf sayang " Attar benar benar merasa bersalah.

Mereka memasuki taksi yang dipesan Attar.
“Kita makan diluar dulu ya?” Amira menggangguk.

Akhh...pria disampingnya benar-benar paham kalau Amira sudah kelaparan. Kalau pulang dulu sepertinya Amira harus memasak atau delivery makanan.

Attar meraih telappak tangan Amira kemudian menggenggamnya. Membawa kedepan bibirnya.

“Ayo masuk” Attar menangkup telapak tangan Amira merengkunya hangat. Kemudian memasuki area pintu restoran yang cukup terkenal dan mewah.

Ya Tuhan ....
Amira tercengang dan menatap Attar dengan wajah protesnya.
“Kenapa ke tempat begini, aku kan belum mandi dan lain - lainnya” .

“Tidak apa-apa. Kamu cantik sekali sayang”.

Amira mengikuti langkah Attar disampingnya. Ketika masuk mereka disambut pelayan yang rapi dengan setelannya.

“Malam nona dan tuan, mari silahkan” sapanya sopan lalu mengarahkan Attar dan Amira menuju sebuah ruangan.

Makan malam romantiskah ... batinnya tersenyum.

Dan ketika pintu terbuka mereka disambut dengan suara riuh anak-anak.
“Kak Amiraaaaa” Amira cukup terpukau ternyata didalam ruangan ada bunda dan juga anak anak panti.

“Tidak apa-apa kan kita makan bersama” Attar menatap amira menunggu kalimat gadis didepannya.

“Ini jauh lebih menyenangkan. Terimakasih”.

Amira dan Attar menghampiri bunda mencium telapak tangan wanita yang sudah membesarkan Attar dengan cintanya.

“Bunda senang melihat kalian berdua “ bunda tersenyum kearah Amira merasa tenang karena gadis ini yang berada di dekat anaknya sekarang.

Mereka semua menikamati makan malam, sesekali terjadi percakapan anak – anak yang merasa bahagia dengan makanan yang mereka nikmati. Juga percakapan bunda dan Amira, tentang pekerjaan Amira dan juga keluarganya.

“Bunda ingin sekali berkenalan dengan kedua orang tua nak Amira. Kedua orang tua yang beruntung meemiliki anak gadis yang mandiri, baik dan juga cantik” Amira tersipu malu mendengar pujian itu.

“Nanti Amira ajak ke rumah bunda. Bulan depan ibu dan Ayah Amira akan datang untuk menghadiri nikahan saudara. Sekalian nanti kerumah  bunda juga”

“Aku nggak dikenalin nih” celetuk Attar sehingga membuat bunda mengulum senyumnya.

“Tentulah aku kenalin”Amira menepuk paha Attar jelaslah dia bakal mengenalkan pria yang sudah memcuri ciuman pertamanya.

Selama ini hanya Attar yang pernah melakukannya. Ini rahasia Amira.

Selesai makan  malam  Attar mengantar bunda dan anak anak sampai depan restoran yang sudah ditunggu oleh mobil milik Panti.

Kemudian mereka berdua memutuskan untuk jalan - jalan sebentar ditaman . Attar menuruti permintaan Amira. Bagi Amira. perutnya tidak bisa diajak pulang dan dibawa tidur begitu saja. Bisa bengkak nanti.

“Dingin”ucap Attar sambil menggosok -gosokkan telapak tangannya dengan telapak tangan Amira.

“Nanti kalau ibu dan ayah datang kabari aku, biar aku saja yang menjemput”

“Ok ...ok ...pasti” Amira mengiyakan pesan pria disampingnya.

Keduanya tersenyum berasama, saling bergandengan tangan dan melangkah bersama.

“Pulang yuk aku ngantuk” Ajak Amira setelah berkeliling taman. Attar juga tak ingin wanita yang di cintainya ini masuk angin dan mengantuk dipagi hari ketika harus bekerja.

Ketika keduanya menuju kearah taksi yang dipesan Attar tiba-tiba seseorang muncul dan menubruk tubuh Attar memeluknya erat.

Kedua tercengang termasuk Amira ketika seorang gadis tepat mendarat di pelukan kekasihnya.
Reflek Attar merengkuh gadis yang memeluknya dengan satu lengannya dan menyadari siapa yang tiba-tiba memeluknya itu.

“Attar tolong aku”ucapnya lemah kemudian pingsan dalam rengkuhan lengan Attar.













    








A Romantic BronisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang