Dirga menggaruk kepalanya "Emm, nanti pulang sekolah mau bareng gue gak?"
"Whatt?!!"
Bilah melongo tak percaya, ada angin lewat apa tiba-tiba Dirga berubah seperti ini? Bukan hal biasa seakan membuat jantung Bilah melompat kaget.
Bilah tak percaya dan mengangguk kaku "I-iya mau."
Bilah tersenyum senang, dan berlari ke kelas dengan wajah yang gembira merah merona, layaknya seorang anak kecil yang baru mendapat permen.
"Rio Rio! Kelpin Kelpin! Sini kalian berdua, Bilah mau cerita!" Bilah bingung bagaimana ia mau ceria tentang Dirga jika Kelvin dan Mario yang awalnya duduk sebangku, tapi sekarang mereka malah berpencar berbicara dengan teman laki-laki yang lain.
"Sini Bil, kalo cerita," ujar Kelvin tersenyum pada Bilah.
Mario melihat kearah Bilah "Bil! Sini aja ayo sekalian ikut kita cerita-cerita!"
Bilah menggaruk kepalanya bingung, siapa yang harus Bilah pilih? Kelvin atau Mario? Bukan suatu pilihan menurut Bilah.
"Ayo sini Bil!" ajak Kelvin lagi.
Melani si biang rame dikelas angkat suara "Jangan mau gabung sama dua-duanya Bil! Pasti mereka ngomongin hal-hal aneh, apalagi lo cewek sendiri, polos lagi! Dijamin lo kagak tau apa-apa."
Bilah menghembuskan nafasnya kasar "Gajadi cerita deh," ujar Bilah dan menjatuhkan tubuhnya dibangkunya.
Putri menoleh kearah Bilah dan berbisik "Kenapa 2 suami lo itu? Kayak orang gak kenal tau gak."
Bilah mengendikan bahunya "Gak tau! Biar aja berantem terus sampai gue nafas biar mati."
Putri menonyor Bilah "Mana ada bego!"
****
"Eh Dirga, beneran kan mau nganter Bilah?" tanya Bilah memastikan ketika Dirga sudah berada dihadapannya.
Dirga tersenyum dan mengacak rambut Bilah "Iya Bil." sungguh luar biasa efek sentuhan Dirga bagai listrik ditubuh Bilah.
"Ayo naik," ujar Dirga yang sudah memakai helmnya dan diangguki oleh Bilah.
Jangan tanya bagaimana rasa jantung Bilah saat dijalan, sungguh bukan menjadi jantung lagi, entah kenapa rasanya jantungnya sudah berubah menjadi alarm saat didekat orang yang ia suka. Bergetar hebat.
"Bil, pegangan dong, gue takut lo tiba-tiba ilang karena terbang."
Bilah memegang jaket Dirga kikuk, hanya jaket. "I-iya udah, lagian gak mungkin Bilah terbang kok. Bilah gak ada sayap. Adanya sayap hati di hati orang kayak Dir--." Bilah menutup mulut rapat-rapat dan menepuk jidatnya. Bilah gak boleh seceroboh ini, Bilah takut jika Dirga makin menjauh. Dirga yang melihat Dirga hanya terkekeh.
Dirga yang gemas dengan Bilah pun menarik tangan Bilah dan ditaruhnya tangan Bilah diperutnya, sungguh Bilah takut jika semakin dekat begini membuat Dirga merasakan getaran jantungnya. Jika begitu maka Dirga akan tahu Bilah yang nerveous. Itu memalukan.
"Yang tenang dong mukanya Bil," ujar Dirga tersenyum saat melihat ekspresi Bilah di spion.
Sementara Bilah masih melamun dan berusaha mengontrol gugupnya sepanjang jalan, sungguh sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISAPPEARED [COMPLETE]
Teen FictionRanaya Sabilah, seorang gadis korban perceraian orangtua dan tinggal sendiri di apartment. Dia berumur 16 tahun yang memiliki 2 sahabat cowok sejak kecil. Mereka adalah Kelvin dan Mario. Kelvin dan Mario memiliki hobi khusus. Apalagi, jika bukan men...