Chapter 9 : Bilah sayang Hiu

6.1K 475 22
                                    

Happy Reading!

"Biarin aja kali, yang penting sekarang gue seneng, eh-eh tunggu!"

"Kenapa Bil?"

"OH MY GOD! HIU DEMAM GAES!"

Kelvin dan Mario mengelus dada sabar, kenapa Bilah semakin gila? Apa perlu Kelvin dan Mario membawa Bilah ke rumah sakit jiwa atau panti jompo sekalian? Oh tidak Bilah tak butuh itu, yang dibutuhkan hanya obat pereda kelainan jiwa.

"Gak lucu Bil! Sonoo bawa aja Hiu kedokter gigi, kali aja Hiu lo sakit gigi," ujar Kelvin kesal pada Bilah yang selalu perhatian pada cupangnya itu.

"Atau jangan-jangan Hiu lo kena kanker rahim Bil! Coba aja lo bawa ke dukun sekalian," tambah Mario mencubit pipi Bilah yang lumayan gembul.

"Angkat rahimnya Bil! Minta ganti sekalian sama mimi peri."

"Kalian kok doanya gitu sih! Ayoo kita ke rumah sakit! Atau gak dokter hewan aja! Ayo anterinn!" rengek Bilah ngambek.

"Bil, Hiu lo itu cuman butuh angin aja coba lo bawa ke bengkel beli angin biar gak kempes!"

"Gue ngambek, kalo sampai Hiu kenapa-napa itu salah kalian!"

"Eh Bil, daripada bawa Hiu kerumah sakit mending bawa lo ke rumah sakit jiwa tau gak."

"EMANG KALIAN AJA YANG GAK NGERTI PERASAAN KEHEWANAN!"

****

Kini Bilah, Kelvin, Mario dan Dirga sedang berada dalam restaurant dalam rangka menghibur Bilah. Bilah sedari tadi yang menangis membuat Kelvin dan Mario dengan terpaksa memanggil Dirga untuk Bilah, namun percuma saja Bilah tetap melamun, ngambek dan banyak makan.

"Bil udah dong makannya, liat tuh es krim lo udah banyak banget kali Bil," gumam Kelvin mengelus lengan Bilah.

"Kalian pulang aja, Bilah yang bayar sendiri kok gausah takut," ujar Bilah menunduk memandang es krimnya dengan tatapan sendunya.

"Bil jangan marah dong," bujuk Mario yang sedari tadi menenangkan Bilah.

"Lo kenapa gini Bil? Jodoh dan maut itu rencana tuhan Bil," ujar Dirga membuat Bilah menatap Dirga.

Bilah memakan makanan didepan dengan rakus. "Kalo aja Hiu Bilah bawa ke dokter hewan, pasti dia gak bakal mati, Bilah nyesel nurutin kalian berdua sesat. Bodo Bilah ngambek parah!"

"Kita bakal beliin yang baru Bilah sayang," ujar Kelvin yang dengan rela menyuapi Bilah kentang. Bilah langsung menggigitnya dan hampir menggigit tangan Kelvin. "Buset dah! Dendam lo Bil."

"Gamau! Bukan masalah baru atau gaknya, Hiu itu gak ada gantinya! Sekarang dia mati hiks..hiks.. Dia warna pink, dia lagi hamill...." ujar Bilah galau.

Bilah meminun jusnya disedotnya dengan ganas, "Bilah nungguin dia lahiran, siapa tahu anaknya warna emas, ternyata udah mati duluan, Bilah sedihh, Bilah dirumah siapa yang nemenin?"

"Gue mau nemenin," ujar ketiga laki-laki itu kompak.

Dirga menggenggam tangan Bilah, "Bil, masih banyak hewan yang mau dirawat sama lo, bahkan nungguin lo Bilah."

Bilah hanya diam. Katakanlah Bilah lebay, namun beginilah Bilah sejak kecil, apapun yang ia pelihara jika sampai lepas maka ia akan sedih.

"Nih gue bawa sesuatu buat lo." Dirga memberi Bilah aquarium.

Bilah menarik aquarium itu dan melihat isinya, sebuah hewan kecil yang sangat imut membuat Bilah gemas dan sedikit tersenyum, "Kura-kura?" tanya Bilah tersenyum pada Dirga.

DISAPPEARED [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang