Happy Reading!
Plakkkk
Tamparan Kelvin membuat bibir Bilah membungkam dan air matanya semakin tak terkendali. "Tutup mulut lo Bil!
"Setelah lo ngelukain dia, sekarang lo fitnah dia?" ujar Kelvin dengan nada yang tak pernah Bilah dengar. Kelvin frustasi dan menatap tangannya tak percaya. Tamparan itu benar-benar reflek. "Pergi darisini Bil!"
"Tap-- tapi Bilah."
"Pergi atau gue paksa lo keluar darisini?"
"Kelvin, Mario harus percaya sama Bilah ya. Bilah gak mungkin kok jahat sama Selena," ujar Bilah berusaha memegang tangan Kelvin namun sayang gagal dan dihempaskan.
Suasana semakin panas, kilatan amarah muncul dari keduanya. Baik itu Mario maupun Kelvin. "Pergi Bil."
Jika sudah begini Bilah bisa apa, hal satu satunya adalah menuruti perkataannya dan pergi dari sini.
Bilah tertunduk berjalan keluar rumah sakit dengan wajah yang murung dan bersedih. Ia berfikir, apa yang ia punya sekarang? Semua telah musnah. Bahkan kedua sahabatnya tak lagi bersamanya. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Bilah harus bertahan untuk siapa sekarang? Semua jalan hidupnya seakan sangat buruk.
Mamanya? Papanya? Saudaranya? Sahabatnya? Temannya? Bilah rasa ia tak punya siapa siapa lagi sekarang. Bilah terduduk ditempat tidurnya sambil merajut syal yang ia pegang. "Bilah harap Kelvin dan Mario akan suka." Ya, Bilah sudah merajutnya sejak lama, saat itu jika kalian ingat Bilah ingin menyerahkan kado untuk kedua sahabatnya. Bilah membuat gelang untuk mereka, sekedar kenang-kenangan. Tapi Bilah rasa syal ini akan lebih berguna untuk mereka. Coklat untuk Kelvin, merah bata untuk Mario.
Hari ini Bilah merasa bahwa ia harus berkunjung kerumah Kelvin atau Mario. Bilah akan meminta maaf, meskipun ia tau ia tidak salah. Jika tidak, mungkin persahabatan mereka hanya sampai disini. Bilah tak mau itu terjadi. Salag satu dari mereka harus mengalah bukan?
10 menit perjalanan Bilah telah sampai di rumah Kelvin. Bilah disambut hangat oleh Maminya Kelvin, "Bilah kok sendiri? Kelvin sama Mario mana?"
Bilah kelagapan mendengar pertanyaan itu. Apa yang harus ia katakan? Apa harus berbohong? Ya, mungkin untuk saat ini. "Bilah tadi ketiduran mi. Oh ya mi, mami tau gak kemarin malam di salah satu acara televisi Bilah baru tau ada acara lomba masak loh mi. Bilah rasa mami ikut deh, kan masakan mami itu juara!"
"Ih Bilah! Mami mana mau ikut gituan. Mending dirumah kali Bil. Oh ya, kamu sama orangtua kamu gimana?"
"Emm ya gitu mi, sama aja."
Mami menghela nafas dan menepuk pundak Bilah. "Kamu sabar aja, doa aja mereka gitu gak selamanya Bil. Kan masih ada kita, kamu kan udah Mami sama Mommy anggap anak. Jadi kamu tenang aja ya."
Bilah memeluk mami penuh sayang. Selalu saja ada orang yang menyayangi Bilah, Bilah fikir bagaimana bisa ia tidak bersyukur dan merasa sendiri. "Makasih Mi. Bilah sayang sama kalian."
Suara sepatu melangkah mendekat dengan suara kunci yang menjadi mainan oleh pemilik tangan. Kelvin membuka pintu dan masuk menatap Bilah sebentar seperti berfikir, "Ngapain dia kesini?" tapi tak lama itu Kelvin nyelonong masuk kamar tanpa suara dan sedikit berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISAPPEARED [COMPLETE]
Teen FictionRanaya Sabilah, seorang gadis korban perceraian orangtua dan tinggal sendiri di apartment. Dia berumur 16 tahun yang memiliki 2 sahabat cowok sejak kecil. Mereka adalah Kelvin dan Mario. Kelvin dan Mario memiliki hobi khusus. Apalagi, jika bukan men...