Chapter 5 : Menghitung karpet

7.2K 510 13
                                    

Happy Reading!

"Hidup lo enak banget dah yo, Vin! Punya 2 sahabat cantik," gumam Ravin sambil meminum jus-nya.

Bilah tersentak dan melihat kearah Mario dan Kelvin bingung "2 sahabat cantik?"

Ravin menatap Bilah "Iya Bil, Selena, lo pasti tahu lah, Mario sama Kelvin sering main kok sama Selena."

Bilah mengangkat dahinya berkerut bingung "Selena?"

"I-Itu Bil, kita belom sempet cerita ya sama lo?" ungkap Mario.

Bilah menggeleng tak mengerti. "Belum, emang Selena siapa?"

"Bilah gatau Selena?" tanya Rivan.

"Jadi gini Bil, kita akhir-akhir ini emang deket sama Selena, biasalah, karena kita biasanya latihan buat Olimpiade matematika bareng. Kita juga satu science club gitu. Ya akhirnya kita kenal dan deket," ujar Mario.

Bilah hanya ber-oh ria dan tetap mendengarkan mereka. "Kapan-kapan kita kenalin sama lo ya Bil," ujar Kelvin dan diangguki semangat oleh Bilah.

"Dia anaknya seru loh Bil, pinter, ramah, murah senyum, baik, kalo diajak ngomong nyambung gitu, seru deh pokoknya, lo harus kenal juga sama dia," ujar Mario pada Bilah.

Bilah tersenyum lebar "Yaudah, kalo gitu kenalin dong sama Bilah. Kenapa gak cerita sama Bilah dari dulu?" tanya Bilah.

"Ya gimana ya? Entar gue kenalin deh, agak sibuk gitu dia orangnya," ujar Kelvin.

"Bil, gue mau curhat dah sama lo, biar gue tau juga arah pandang cewek itu gimana," ucap Karan pada Bilah namun pandangannya masih atau fokus pada handphone nya.

"Iya curhat aja kali, siapa tau Bilah bisa bantu. Seloww wae!"

Karan melempar pelan HP nya ke meja dan menopang dagu sambil menjabak rambutnya. "Gue galauu masa!!" Bilah reflek menaruh handphonenya di meja karena kaget dengan teriakan Karan. Memalukan.

"Lah kenapa lo kek orang gila pasaran deh bego!" ejek Rivan bingung.

Karan menatap Bilah sedih sambil menahan emosi. "Gue bingung ya Bil sama cewek! Lo tau gak sih, kenapa cewek itu kerjaanya marah-marah Bil? Gue gini marah, gue gitu ngambek, apa-apa bete. Gue kan bingung dia itu maunya apa!"

Karan semakin menatap Bilah dengan amarah seolah-olah Bilah adalah ceweknya dan meluapkan emosi kesana. "Dan lo tau? kenapa cewek gue itu posesiv banget, lo ngerti gak sih, gue cuman jalan aja sama cewek padahal itu cewek pacarnya temen gue, kita jalan berempat, itupun gue gak dideket cewek itu. Eh tapi dia pikirnya gue macem-macem!"

Karan mendekatkan kepalanya pada Bilah membuat Bilah bingung, kenapa terkesan malah Karan yang memarahi Bilah "Apa Bil maunya??!!! Apa!!!???"

Bilah menggaruk dahinya yany tak gatal. "Yahhh-Yahh Bilah gak tau."

"Bil harusnya kan cewek jangan terlalu manin perasaan! Tapi kenapa sih bikin gue ribut sendiri! Kesel tau gak sih lama-lama!"

Kelvin menampar kepala Karan "Eh dugong! Kenapa lo malah luapin ngomel ngomel gak mutu ke Bilah huh?! Curhat mah curhat aja! jangan kayak lo anggap Bilah pacar lo bego!"

DISAPPEARED [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang