31. LET'S BE FRIEND

1K 170 27
                                    

Mian, baru bisa update lagi setelah berminggu-minggu. Selamat membaca~ jangan lupa vote+comment ya
.....

"apa kau mengikuti ku?"
"Kenapa kau disini?"

Suzy berkacak pinggang dengan tatapan curiga, ia tak percaya dengan kehadiran Sehun dihadapannya.

Sehun tak bersuara, ia menaruh tas punggung yang super besar ke sampingnya, lalu tersenyum.

"Hya OH SEHUN, apa kau bodoh? Aku tanya kenapa kau disini? Kau malah tersenyum" omel Suzy yang menatap aneh tas punggung yang mungkin hanya dibawa pendaki gunung.
"Kau kesini untuk mendaki? Tak ada gunung disini"

Sehun masih diam dan masih tersenyum, membuat Suzy geleng-geleng kepala dibuatnya.

"Yasudah aku pergi, eomma menunggu dirumah" ujar Suzy lalu kembali melanjutkan jalannya.
Sehun kembali memakai tasnya lalu mengikuti Suzy dibelakang.

Suzy menoleh kebelakang lalu kembali berhenti, ia menghampiri Sehun yang mengikutinya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Suzy emosi.

Sehun tiba-tiba memeluk erat Suzy. Wanita yang baru belanja di swalayan itu tanpa disadari menjatuhkan plastik belanjanya.
"Apa yang kau lakukan ?! Lepaskan tidak?!" Ancam Suzy yang mencoba melepas pelukan Sehun namun tidak bisa. Entah kenapa lelaki selalu memiliki tenaga yang lebih besar dibandingkan wanita.

Sehun malah makin memeluk erat Suzy tak menghiraukan ancamannya.
"Sudah lama tak memelukmu"
"Kau kemana saja selama ini?"
"Aku seperti orang gila mencari keberadaan mu"
"Apa kau tahu aku sampai masuk koran karena dikira stalker Jieun, padahal aku ingin menanyakan keberadaan mu lewat Jieun. Ckckck wartawan dispatch benar-benar mengesalkan"
"Kau kurusan? Kau tak makan?"

Sehun terus-menerus berbicara seperti ahjumma pasar. Ia memperhatikan wajah Suzy seolah-olah ahli gizi yang menanyakan kesehatannya. Suzy hanya terdiam.

"Apa yang kau lakukan disini?" Akhirnya Suzy berbicara. Namun lagi-lagi Sehun tak menjawab dan hanya tersenyum.

"Hya! Hya! Jawab! Bukan hanya senyum! Jawab! Jawab!" Ujar Suzy sebari memukul badan Sehun dengan daun bawang yang ia beli.
Sehun memegang pergelangan tangan Suzy yang memegang daun bawang, mencoba menghentikan kelakuan ganas Suzy padanya.

"Aku merindukanmu" jawab Sehun lalu mengajak Suzy berjalan sebari menggenggam tangan wanita itu.

"Waaaahh kau tak pernah bilang orangtua mu tinggal dipinggir pantai seperti ini" ujar Sehun yang terus berbicara.
Mereka berjalan beriringan, Sehun menggenggam tangan Suzy erat, mereka berjalan dipinggir pantai.
Suzy masih tak percaya dengan kehadiran Sehun yang tiba-tiba. Ia benar-benar tak percaya.

"Rumah orang tuamu dimana?" Tanya Sehun yang merasa sudah berjalan jauh.
Suzy menunjuk rumah Hanok pinggir pantai yang sudah tak jauh.

"Bagaimana penampilanku? Apa aku terlihat tak sopan? Aku kan ingin bertemu orang tuamu" tanya Sehun yang tiba-tiba nervous.
"Pulanglah ke Seoul, sebenarnya kau kesini mau apa sih?"
"Aku kesini mau bertemu calon mertua lah" jawaban Sehun kembali membuat Suzy geram, ia tak lagi mengambil daun bawang tapi mengambil batu kerikil yang ada di pinggir pantai.

"Hya.. hya... Kau tak akan melempariku dengan batu kan?" Tanya Sehun dengan tatapan cemas, mencoba mengelak lemparan batu dari Suzy.

Setelah melempari Sehun dengan batu kerikil, Suzy berjalan cepat, masuk kedalam rumah, ia lebih dulu mengunci pagar agar Sehun tak bisa masuk.

"BAE SUZY!!! Aku tak bisa kembali ke Seoul hari ini, sudah tak ada kapal ke kota! Aku tidur dimana???" Teriak Sehun dari balik pagar.

Suzy samasekali tak menghiraukan, ia masuk kedalam rumah tanpa menoleh kebelakang sekalipun.

MOMENTUM [S1+S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang