2.1. 비 (RAIN)

906 136 37
                                    

Sehun

Kalau harus di deskripsikan bagaimana hariku tanpamu, terasa menyakitkan. Aku tak bohong. Jalanan menuju rumah sakit terasa jauh. Lagu yang terdengar di jalanan seperti menceritakan kisahku. Mungkin kalau aku mendengarkan lagu itu sampai habis, mungkin aku akan menangis.

.....

Seoul University Hospital

Sehun tersenyum tipis sesaat setelah membuka pintu salah satu ruangan VIP pasien. Ia langsung ditarik oleh tangan mungil yang mencoba menggenggam tangannya.

"Aigo~~ Haru-ya, jangan ganggu Sehun oppa gitu" suara lemah yang terdengar cemas melihat anak kecilnya begitu usil setelah kedatangan Sehun.
Sehun duduk disamping kasur pasien seraya merapihkan rambut-rambut halus yang berantakan karena terlalu lama tidur.
"Eomma"
"Jjampong!" Haru tiba-tiba menunjukkan bungkusan masakan Cina. Benar saja adik tirinya itu membeli Jjampong. Gemas melihat tingkah adik kecilnya itu, Sehun membuka bungkusan makan dan menyuruh Haru untuk makan agak jauh.
"Eomma gak boleh makan Jjampong, Haru habiskan disana ya" ujar Sehun yang menunjuk ruang tunggu tak jauh dari ruang pasien. Dengan bibir manyun Haru berjalan gontai sebari memegang mangkuk jjampong nya agar tak jatuh.

"Eomma, bagaimana hari ini?" tanya Sehun sebari memijat kaki eommanya lembut.
"Eomma rasa besok sudah boleh pulang" Sehun tersenyum lebar mendengar jawaban eommanya. Sebenarnya baik eomma ataupun dirinya tahu jawaban yang benar. Mereka sama-sama membohongi diri masing-masing.

Eomma dan Sehun appa bercerai saat kuliah semester 3, Suzy tak pernah tahu karena hubungan mereka lebih dulu kandas. Satu tahun kemudian eommanya menikah dan hidup di desa, lalu melahirkan Haru. Sekarang eommanya sakit keras, divonis gagal ginjal dan sedang menunggu giliran penerima transplantasi.

Menunggu gal yang tak pasti. Sudah satu tahun eommanya dalam antrian penerima donor namun tak kunjung datang. Ia hendak mendonorkan ginjalnya namun kondisi kesehatan yang tak memungkinkan.

Kyunghoon?

Adiknya itu memilih tinggal dengan appa sedangkan Sehun memilih mandiri setelah menyelesaikan pendidikan di Kanada.

"Hyung" Kyunghoon datang setelah menyelesaikan urusannya di New York. Adik kecilnya itu langsung memeluk eommanya.
"Jieun?" Wajah Sehun seperti membeku saat melihat Jieun masuk setelah Kyunghoon. Senyumnya canggung.

"Eomma mianhae baru bisa jenguk. Ada banyak yang harus diurus di New york" terang Kyunghoon yang baru saja bekerja di agensi model Amerika jadi agak sulit untuk minta cuti.

Sementara Kyunghoon melepas rindu dengan eomma. Sehun mengirimkan sinyal-sinyal lewat tatapannya pada Jieun agar bisa pergi keluar.

"Jieun? Astaga berapa dekade gak ketemu" ujar Sehun sedikit sarkasme, karena disaat ia mau meminta bantuan untuk menjembatani hubungannya dengan Suzy, wanita satu ini sulit sekali dilacak keberadaannya. Dan sekarang saat Suzy bilang selesai, bocah satu ini malah muncul bersama adiknya.

"Hehehe, banyak jadwal manggung. Kau tahu kan sekarang aku ini penyanyi" bicara kalau dirinya penyanyi membuat Jieun malu. Ia merapihkan masker dan topinya, agar penyamarannya tak terbongkar.

Sehun mencoba memaklumi.

"Aku tahu kau dan Suzy sudah selesai bukan" ujar Jieun mencoba ikut berduka sebari menepuk punggung Sehun.
"Siapa yang bilang selesai? PD sekali kau" jawaban tak terduga Sehun membuat Jieun berhenti menepuk punggung Sehun, matanya terbuka lebar mencoba memahami maksud ucapan Sehun. 
"Kau tak sedang berhalusinasi kan? Suzy memberi tahu ku secara LANGSUNG! hubungan kalian itu sudah FINISH. Kalau gak tahu artinya FINISH itu SELESAI" ujar Jieun dengan penekanan di beberapa kata.
"Dia yang bilang finish, tidak dengan diriku" Sehun tersenyum lalu kembali masuk kedalam meninggalkan Jieun yang masih tercengang.

MOMENTUM [S1+S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang