Tap tap tap...Larian Ratu membisingi area koridor sekolah miliknya, hari ini ia terlambat. Dan yang paling sialnya lagi, jam pertama di kelasnya adalah Agama. Guru agama Ratu tidak taat dengan agama saja, dia juga taat pada waktu, dan kedisiplinan.
Namanya Ratu Allisyalina. Bisa dibilang yaa... cewe yang aneh. Bukan aneh dalam hal kejiwaan, tapi kepribadiannya sangat banyak. Terkadang selalu marah, terkadang baik, perhatian, pendiam. Tapi ciri khasnya adalah ceria, selalu tersenyum. Iya, senyuman sandiwara.
.
Sesampainya di kelas, Ratu menghela nafas lega di karenakan, guru agamanya belum ada di bangku guru. Ia pun segera pergi menuju bangkunya dan duduk di sebelah sahabatnya, Ersia."Tumben jam segini belum dateng tuh guru killer" ucap Ratu kepada Ersia yang sedang duduk memainkan ponselnya.
"Ada gangguan kali" jawab Ersia tanpa sedikitpun menoleh ke arah Ratu. Ratu hanya menganggukkan kepalanya, lalu membalikkan badannya untuk berbincang dengan salah satu sahabatnya, yaitu Salsa dan Nabilla, mereka emang terkenal dengan kekompakkannya, kadang sering di panggil kembar, yaa mereka bukan kembar, beda jauh. Salsa badannya agak gendut, dan Nabilla badannya agak pendek dan bantet.
"Gimana sama Andika?" tanya Nabilla kepada Ratu yang sedang mengobrak abrik tasnya untuk mengambil novelnya.
"Ya gitu" jawab Ratu. Andika adalah pacar Ratu saat ini, penampilannya bisa dibilang ganteng, putih dan mulus layaknya seorang perempuan, pintar, hanya 1 hal yang paling Ratu tidak di sukai yaitu, sifat cueknya.
"Kalo dia terus-terussan gitu, gue malah kasian sama lonya, tu" sambung Salsa.
"Nanti dia juga balik ngejar, elah" jawab Ratu lalu ia membalikkan badannya lagi, tidak ingin mendengar kata-kata anak kembar itu, lalu membaca novelnya dengan tenang.
Beberapa menit kemudian, Ersia teriak histeris membuat satu kelas kaget, dan memberhentikan aktivitasnya.
"Maaf" ucap Ersia, lalu semua murid kembali ke aktivitas mereka masing-masing.
"Ada apa sih? Kuping gue hampir copot ni" ucap Ratu, Ersia hanya terkekeh pelan karena ucapan Ratu.
"Lo kemaren foto berdua kan bareng Bambang?" tanya Ersia, Ratu hanya mengangguk tanda 'benar' atau 'iya'. "Lo masukin ke facebook kan fotonya?" tanya Ersia lagi. Lagi-lagi Ratu hanya mengangguk malas untuk menjawab pertanyaan yang tidak berguna baginya.
"Terus apa?" kali ini Ratu angkat bicara. Lalu ia fokus kembali pada novelnya, tidak dengan telinga nya, ia masih setia mendengar ocehan Ersia.
"Banyak yang bilang lo itu pacaran sama Bambang!" ucap Ersia setengah berteriak. Nabila dan Salsa yang mendengar hal itu segera menghampiri bangku mereka dan menatap Ratu dengan penuh tanda tanya.
"Emang lo lo pada ngapain sama si Bambang pas kemaren?" tanya Salsa.
Flasback~
•Pulang sekolah•
"Hari ini rumah gue ga ada siapa-siapa, mau nemenin gue di rumah ga, Er?" tanya Ratu kepada Ersia.
"Ngapain?" tanya Ersia, ia sibuk memasukkan bukunya kedalam tas.
"Ya main lah, makan kek atau nonton gitu, gue dirumah sendirian bosen banget pasti" jawab Ratu, ia siap menggendong tasnya. "Mau ikut ga, bar?" tanya Ratu kepada si kembar, siapa lagi kalo bukan Salsa dan Nabilla.
"Gue cape, soalnya hari senin, bre" jawab Nabilla. Selalu, karena baginya hari senin dan selasa hari yang paling menyedihkan bagi Nabilla, dikarenakan saat hari itu sekolah pulang sore dan jarak tempuh turun angkot dengan rumahnya sangat jauh.
"Ya itu mah gue pasti tau kalo lo gabakalan mau ikut" ucap Ratu. "Kalo lo, sal?" tanya Ratu kepada Salsa.
"Gue mau main sama Fajar" jawab Salsa. Fajar adalah pacar Salsa. Ratu yang mendengar itu menggidikkan bahu.
"Iya nanti gue ke rumah lo deh" jawab Ersia.
Saat, Ratu, Ersia, Salsa, dan Nabilla ingin mengambil kunci motor di loker, tiba-tiba saja nama Ratu dipanggil oleh seorang pria, Ratu tau betul siapa yang memanggilnya.
"Ratu!" teriak seorang pria, Ratu menoleh ke arah sumber suara.
"Ada apa, dika?" tanya Ratu, ternyata itu adalah Andika, kekasihnya.
"Mau bantuin aku ga?" tanya Andika.
"Bantuin apa?" Ratu memakaikan helm di kepalanya dan menutup pintu lokernya, lalu menatap Andika.
"Ngerjain soal biologi, aku belum ngerjain kan waktu itu sakit, tu. Kamu udah kan? Aku mau liat, nanti aku kesona sama bambang" jawab Andika.
"Nah pas banget tuh, gue sama Ratu juga emang niatnya mau main di rumah Ratu. Yaudah lo juga sekalian main aja, dik. Kesempatan elah" ceplos Ersia ditambah jitakan khas dari Ratu.
"Iya nanti aku tunggu, aku pulang duluan ya dahh. Hati-hati ya kamu kalo pulang, nanti langsung ke rumah aku aja" ucap Ratu sambil melambaikan tangan, lalu ia pergi ke tempat parkiran.
Ratu Home
"Ini bener kan?" tanya Andika setelah selesai mengerjakan tugas dari Pa Dedi.
"Iya bener ko" jawab Ratu. Ratu dan Andika berada di ruang televisi sedangkan Bambang dan Ersia sedang berada di ruang tamu. Mereka selalu mengomel dan bertengkar layaknya seoeang anak kecil, tapi ya disisi lain mereka sedang masa pendekatan.
"Ngapain tuh dua-duaan, kamera gue rusak nanti kalo di rebut-rebut gitu, elah" ucap Ratu.
"Gue minjem doang bentar, gadibolehin sama si Bambang" jawab Ersia.
"Mending fotoin gue sama Andika" ucap Ratu, Andika yang baru datang di ruang tamu merasa tanda tanya saat namanya disebut-sebut oleh Ratu.
"Kenapa?" tanya Andika. Ratu segera menarik tangan Andika untuk lebih dekat dengan Ratu. Lalu Bambang memotret mereka berdua dan memperlihatkan hasilnya kepada Ratu.
"Kalian berdua mau gue fotoin?" tiba-tiba saja Ratu merebut kamera itu dari tangan Bambang, Bambang dan Ersia tatap-tatappan tanda perasaan canggung diantara mereka berdua.
"Lo aja deh sama Bambang" jawab Ersia, Ratu dan Bambang segera berpose dengan jarak yaa cocok la sebagai sahabat.
.
"Hati-hatii, dahh" ucap Ratu seraya melambaikan tangannya kepada kedua sahabatnya dan satu kekasihnya. Mereka bertiga segera menggas motor masing-masing dan pergi menjauh dari rumah Ratu.Ratu pergi ke kamar yang berada di lantai 2, ia sedang menunggu Maminya yang sedang disekolah, karena ada rapat di sekolah maminya sedari pagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Ia segera mandi.
Selesai mandi, Ratu turun kebawah untuk membuat roti dikarenakan Maminya belum pulang, waktu menunjukkan pukul setengah 6 petang. Ia memakan roti yang tadi ia buat lalu pergi ke kamar. Tak lama kemudian Maminya datang, Ratu pun menyambut kedatangan Mami dan langsung pergi ke kamarnya. Ia melihat kamera tergeletak di atas kursi sangkar burung, ia mengambil kamera itu lalu duduk di kursi sangkar burung tersebut sambil menggoyang-goyangkan kursinya. Ia melihat hasil jepretan Bambang, hampir semua yang di foto Bambang adalah foto Ersia.
"Bagus juga ni foto gue sama Bambang, gue posting la ke facebook"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
RomanceHal yang indah akhirnya datang, dan dia jadi milikku. Selamanya? No.