He is Mine

9. Bertemu kembali

"Gue mau ngejauh dari lo, Ja" jawaban Ratu membuat Raja terdiam. Ia masih mencerna kata demi kata yang dilontarkan Ratu.

"Kenapa?" ia mulai bertanya.

"Gue gamau Andika sakit gegara gue teralalu deket sama lo, Ja" jawab Ratu. Ia berdiri dari tempat duduknya lalu membuka dompetnya. Ia menaruh uang 100ribu diatas meja.

"Tu, mau kemana?" tanya Raja, ia juga beranjak dari tempat duduknya.

"Lo bisa pulang sendiri kan? Gue anggap ini rasa terima kasih gue karna udah nemenin gue, Ja. Lo naik taksi aja ya, gue ada perlu. Maafin gue, Ja" ucap Ratu. Ratu berlari menuju keluar Caffe, dan pergi kearah parkiran. Raja mengejarnya, ia memegang erat lengan Ratu dari belakang. Ratu menoleh.

"Gue bakalan jauhin lo, tapi terserah lo mau jauhin gue apa engga, itu terserah" ucap Ratu. "Itu bukan baju kakak ipar gue, kemaren gue beli buat lo. Gue cabut duluan ya, Ja. Makasih waktunya, maaf ya Ja. Bay" kata yang terakhir Ratu lontarkan. Raja hanya bisa diam, melihat mobil yang Ratu bawa. Mobilnya lama-lama semakin jauh, dan menghilang.
.
Didalam mobil, Ratu menangis. Cewe bodoh. Ia baru dekat beberapa hari dengan Raja, sudah menangisi seorang Raja Zulkifri.

•1 Bulan Kemudian•

Hari ini adalah hari wisudanya anak kelas 12 di SMA 2 Jakarta. Bagi anak kelas yang terpilih untuk melihat acara wisuda ini, dianjurkan untuk datang ke gedung yang sudah disiapkan sekolah. Ratu terpilih, begitu juga dengan Salsa, Nabila, Ersia, Nasywa dan Hania. Ratu memilih duduk di kursi tengah. Ia membawa kameranya. Kali ini Andika akan menyanyikan lagu 'perpisahan'.

Acaranya pun dimulai, semua siswa duduk dengan tenang. Saat sesi Andika bernyanyi, Ratu berdiri dari kursinya dan memfoto Andika dari jarak jauh. Tiba-tiba, saat Ratu ingin mengulai pemotretannya, ada tangan yang menyentuh pundak Ratu.

"Sini gue fotoin" ucap seseorang di belakang Ratu. Ratu menoleh ke arah sumber suara. Ditatapnya pria yang sudah lama ia lihat, yang sudah lama ia tidak menatapnya, tertawa bersamanya, kini rindu meresapi diri Ratu. Ratu memberikan kamera itu kepada Raja. Ya, dia adalah Raja. Raja siap memfoto Andika, dan hasilnya pun cukup memuaskan.

"Bagus, makasih ya, Ja" ucap Ratu. Raja menyerahkan kembali kamera itu. Ratu dan Raja duduk kembali. Dan ternyata, Raja duduk di belakang Ratu. Raja mengobrol dengan temannya, ia juga tertawa. Ratu mendengarnya, ia rindu dengan tawanya Raja.

Menjelang dzuhur, acara nya ditunda dulu. Semua tamu diharpkan istirahat. Ratu masih terdiam di tempatnya, Ersia dan yang lainnya sedang membelikan makanan. Di dalam gedung hanya ada beberapa anak-anak, tidak banyak. Ratu mengambil kameranya, ia melihat hasil-hasil yang ia fotokan. Saat ia sedang melihat foto Andika yang tadi di foto kan oleh Raja, ada seseorang yang berkata di belakang Ratu.

"Gue lagi mau menguasai bidang fotografer" ucap seorang Pria. Raja. Ratu mendongak kaget, dilihatnya kebelakang, badan besar bertubuh tinggi sedang menatapnya. Ratu melihat keatas, ia tertawa saat Raja menatapnya dari atas sana. Posisi, Ratu yang sedang duduk, dan Raja yang berdiri di belakang Ratu dengan badannya yang tinggi.

"Kenapa liatin? Haha" ucap Ratu. Ia mematikan kameranya.

"Gpp" Raja duduk di samping Ratu. "Ga makan?" tanya Raja.

"Lagi nunggu Andika keluar dari ruang ganti" jawaban Ratu tidak memuaskan hati Raja. "Lo sendiri ga makan?" terusnya.

"Lagi nunggu Nata" jawab Raja. Ratu mengernyitkan dahi. Nata? Natalie Agatha?

"Natalie Agatha?" tanya Ratu.

"Iya. Tadi gue nitip ke dia, mager ke depan, ehe" ucap Raja. "Dia partner gue di osis, Tu" terusnya.

"Lagi deket?" tanya Ratu lagi, ia semakin penasaran.

"Yabegitulah, masih proses" jawab Raja. Ratu hanya mengangguk. Tak lama kemudian, Andika datang dengan 2 dus chicken dan 2 minuman jus jeruk.

"Nunggu lama ga y-" ucapan Andika terhenti, ia menatap sinis kearah Raja. Raja hanya tersenyum.

Raja beranjak dari kursinya. "Gue gamau jadi kambing conge, gue cabut ya, Tu" ucap Raja, Ratu hanya mengangguk, lalu memakan makanan yang tadi Andika beli.