4. mendekat

52 6 0
                                    

"Lo juga cantik" ucap Raja.

"Apa?" Ratu mendekatkan telinganya ke arah Raja.

"Lo juga ca-" ucapan Raja menggantung.

"Makasih-makasih, gue emang cantik. Bay, gue ke kelas duluan yaa" jawab Ratu, ia berbelok ke arah kiri untuk ke kelasnya dan melambaikan tangan. Saat ingin memasuki kelas Ratu memanggil nama Raja.

"Raja!" teriak Ratu dari pintu kelasnya, Raja memberhentikan langkahnya dan mengurungkan diri untuk masuk ke kelas. "Makasih ya buburnya" terusnya. Raja hanya membalas dengan senyuman, senyuman yang paling indah, lalu ia segera masuk ke kelas dan bergabung dengan gengnya.

•pulang sekolah•

Ratu merebahkan diri diatas kasurnya, ia menatap langit-langit kamar. Betapa melelahkannya sang Ratu hari ini.

Ratu mengambil ponselnya dan ternyata ada 3 notifikasi dari Raja.

Messenger

Raja Zulkifri
Ratu
Tu
Ratu Allisyalina

Ratu Allisyalina
Ape?

Raja Zulkifri
Besok ada evaluasi osis y?

Ratu Allisyalina
tanya ke Andika dah, dia pengurus inti soalnya

Raja Zulkifri
Males banget gue

Ratu Allisyalina

Kenapa?

Raja Zulkifri
gpp

Read

*besok paginya*

"Ma, Ratu berangkat ke sekolah yaa. Hati-hati di jalan ma. Bay" ucap Ratu pada ibunya saat turun dari mobilnya. Kali ini ia tidak membawa motor dikarenakan ibunya melarangnya. Ibunya ditelpon pa Dedi karena Ratu telat dan berlari-lari di koridor sekolah. Ibunya menyita motor untuk sementara.

Ratu berjalan ke arah gerbang, dilihatnya kesebelah kanan dan kiri, ia tidak melihat sosok Andika. Ratu tidak memikirkan hal itu, ia segera berjalan ke arah lorong loker untuk mengambil buku paket.

Saat sedang mengambil buku, Ratu melihat sepucuk surat yang jatuh dari lokernya saat ia mengobrak abrik lokernya. Ia mengambil kertas itu dan tertulis.

Tidak, kau jelek. Walaupun lo setenar di sekolah, walaupun lo primadona di sekolah, gue ga peduli. Lo tetep jelek di hadapan gue, kecuali kalo lo udah ngasih gue pj

Ratu yang membacanya merasa geram, ia merobek kertas itu. Saat ingin ke tempat sampah yang di belakangnya, ia terkejut oleh sosok badan tinggi yang menutupi jalan Ratu. Ia mendorong badan itu sampai ke belakang, Ratu pun berhasil membuang surat itu.

"Ngapain dibuang? Ditempel di loker lo biar lo inget terus ke gue buat ngasih pj" ucapnya sambil menepuk-nepukkan dinding loker milik Ratu.

"Paan si lo tuh ya Ja, semenjak gue deket sama Bambang kenapa lo juga ikut deket sama gue sih, dimana-mana pasti ada loh, ih malesin!" jawab Ratu sambil membanting pintu lokernya dan langsung mengunci lokernya dengan cepat. Tanpa basa-basi lagi, Ratu berjalan dengan cepat meninggalkan Raja.

"Jangan lupa sekarang evalan, lo tau kan osis gaboleh pacaran?" ucapan Raja berhasil membuat Ratu mati kutu, ia berhenti di tempat itu. "Kenapa?" tanya nya lagi. Ratu berbalik arah, ia menatap Raja. Setelah beberapa detik, ia segera lari ke kelasnya dan tidak mengubris perkataan Raja.

*pulang sekolah*

Ratu masih terpaku di dalam kelasnya sambil mendengar detik-detik jam di pergelangan tangannya. Ucapan Raja berhasil membuat Ratu mati kutu. Ia masih memikirkan ucapan Raja.
Lambaian tangan dihadapannya berhasil membuat Ratu kembali ke dunianya. Dan ternyata itu Andika.

"Jangan ngelamun, udah makan? Mau ga?" ucap Andika sambil menyodorkan satu bungkus roti coklat.

"Ga mood makan, ka" jawab Ratu ketus.

"Kenapa? Makan dulu, sekarang evalan nanti ngedrop lagi" ucap Andika lagi, ia menaruh roti itu di atas meja Ratu, lalu pergi.

"Sikap lo cuek, itu gue yang ga suka. Apa gue harus pergi dulu baru nanti lo yang ngejar-ngejar gue? Apa lo maksa diri lo buat mencintai gue, dik?" ucap Ratu di dalam hatinya. Ia menatap roti yang diberikan Andika, lalu ia mengambil dan membuka bungkusnya, di tatapnya roti itu lekat-lekat, tak lama kemudian ia memakannya dengan lahap.
.
Evalan pun dimulai...
Suara bising, argumen dan lain-lain semuanya menjadi satu. Kelas 12 menguasai ruangan ini. Sedangkan kelas 10&11 hanya beragumen dan debat. Sudah hampir 3 jam mereka berdebat, dan akhirnya beres.

"Lega banget gue" ucap Ersia sambil merenggangkan tangannya. "Yang paling banyak kena tuh anggota osis yang lama, yang baru mah engga soalnya mereka belum tau apa-apa" terusnya lagi. Ersia dan Ratu berjalan menuju gerbang sekolah.

"Gue ga bawa motor gue naik angkot aja ya, Er" ucap Ratu.

"Gausah munafik lo, sini gue anterin kek kesiapa aja" jawabnya.

"Ga ah, rumah lo sama rumah gue jauh banget. Udah sore juga, udah setengah 6 lagi, nanti lo dateng rumah pas magrib emak lo marah-marah lagi. Udah gpp gue bisa naik angkot aja" ucap Ratu. Ersia hanya mengangguk pelan dan berjalan menuju parkiran, Ratu berjalan menuju halte dan duduk di halte sambil memainkan ponselnya. Ersia sudah keluar dari sekolah, ia mengklakson kepada Ratu dan segera menggas motornya.

"Yakin ada angkot jam segini? Mau gue anterin?"

He is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang