19. Dinner

41 2 0
                                    

Ratu menutup pintunya, ia bersandar di belakang tembok sambil memikirkan bayangan Raja.

"Lupain Andika, udah saatnya  lo membuat kehidupan baru" kata-kata itu masih jelas terngiang di telinga Ratu. Ia memejamkan mata lalu menarik nafas pelan. Ia berjalan ke arah kasurnya dan menghempaskan tubuhnya asal tanpa melepaskan baju seragamnya terdahulu. Ia memejamkan mata beberapa lama kemudian ia sudah masuk ke dalam dunia mimpi.

...............

"Yang salah siapa?! Udah jelas kamu yang salah!" Teriakan seorang perempuan membuat Ratu terhentak kaget. Ia langsung bangun dari tidurnya dan mengerjapkan matanya untuk mengembalikan semua nyawanya.

"Kamu nyalahin saya?! Udah jelas sama-sama salah masih mau nyalahin saya?!" Kali ini teriakan seorang pria.

Ratu berdiri gontai lalu ia berjalan kearah luar kamarnya. Saat ia keluar kamar, ia mendapati adiknya sedang duduk di lantai sambil memegangi kedua lututnya. Ratu menghampiri adik satu-satunya yaitu, Devan.

"Masuk ke kamar kakak sekarang" ucap Ratu, ia menyuruh adiknya masuk, Devan pun menurut.

Ratu yang kesal dengan kedua orangtuanya yang setiap pulangnya pasti ada saja masalah, entah permasalahkan uang ataupun perusahaan, jelas jelas mereka berdebat tentang itu.

Ratu menuruni anak tangga dengan santai, ia bersikap acuh. Ratu menuju kearah dapur untuk meminum air putih. Orang tuanya berhenti ketika melihat sesosok Ratu yang masih mengenakan seragam dengan rambut super berantakan.

Ratu yang menyadari perselisihan diantara mereka berakhir ia berhenti meminum lalu melirik kedua orangtuanya. Kedua orangtuanya pun masih berdiam diri, Ratu menatap satu persatu mata mereka.

"Kenapa berhenti?" Ucap Ratu, papinya menaikan sebelah alisnya. "Lanjutin aja. Gaada yang larang" terusnya, lalu ia meletakan gelas itu keatas meja. Ratu sengaja meletakannya dengan keras. Ratu melewati kedua orangtuanya dan duduk santai di hadapan tv yang menjadi saksi bisu saat ini. Ratu tenang, ia memakan cemilan kesukaannya dan Devan.

"Masuk ke kamar kamu Ratu." Ucap papinya.

"Gamau, tadi udah kenyang tidur ko, pi" jawab Ratu santai, masih dengan tatapan di hadapan tv dan camilannya.

"Masuk Ratu, kemarin kemarin kamu sempat drop sayang" kali ini maminya. Ratu tak menjawab, ia masih sibuk dengan aktifitasnya.

"Ratu allisyalina" panggil papinya, papinya menghampiri Ratu. Tetapi langkah itu terjeda oleh perkataan Ratu.

"Kalian peduli? Saat Ratu di rumah sakit di telponin ga pernah diangkat sama sekali. Cuma Devan, Ka Putri ada di luar negeri mi, pi!" Kali ini Ratu angkat suara. Masih dengan posisinya, tetapi aktifitasnya berhenti.

"Papi sama mami sibuk sayang" kali ini maminya.

"Sibuk? Oke anak kalian sekarang duit ya" penutupan. Ratu segera menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Kini Devan sedang bermain game di ponselnya dengan tenang.

"Beres?" Tanya Devan, Ratu tidur di samping adik kesayangannya dan melihat game yang di mainkan Devan.

"Beres" mereka berdua ber-high five ria.

...............

Ratu duduk diatas kursinya, dan melihat seseorang yang sedang sibuk mencatat, ia yakin wanita itu sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Sibuk" ucap Ratu, ia mengambil novelnya lalu membacanya dengan tenang.

"Gue lupa ngerjain PR" jawab Amel, teman sebangku Ratu.

"Salah siapa pacaran mulu" ucap Ratu tanpa beralih dari novelnya, Amel yang merasa di suduti hanya memaki tak jelas, Ratu tertawa singkat.

Saat ingin mengambil catatannya di bawah meja, Ratu meraba sesuatu yang ganjal. Ia mengambil dan melihatnya. Amel yang mengetahui itu langsung menatap Ratu curiga.

"Cie diajak balikan sama mantan" ucap Amel, Ratu menjitak kepalanya. Kini ia menggenggam sebuah coklat batangan dan setangkai bunga mawar, tak lupa ada note yang bergelantungan di sana. Ia tak menyukai bunga mawar, berduri. Ia langsung membuang, sedangkan coklatnya ia berikan kepada Amel dikarenakan ia juga tidak terlalu menyukai coklat. Tersisa hanya note bewarna merah pekat berbentuk hati, Ratu membukanya. Tulisan rapih termpampang disana.

To : allisya

Gue cuma pengen ngajak lo dinner malam ini.

From : Raja

Ratu hanya diam membisu. Aneh. Kenapa dia harus berurusan lagi dengan Raja. Tetapi, Ratu menyadari bahwa sedari kemarin Raja selalu ada, entah karena Ratu sudah mengakhiri hubungan atau hal lain.

...............

Bel istirahat berbunyi, Ratu menghabiskan waktunya untuk membaca novel, ia sudah menitipkan makanan kepada Amel tetapi orang yang sedari tadi ia tunggu tak kunjung datang. Akhirnya, Ratu keluar kelas dan mencari Amel. Benar saja dugaan Ratu, Amel menyimpang ke kelas lain, siapa lagi kalau bukan kelas Reza. Ya memang, Amel dan Reza sudah berpacaran sejak lama, keduanya tidak pernah terpisahkan, Ratu jengkel melihatnya.

Ratu yang melihat Amel dan Reza tertawa langsung menghampiri dengan wajah super kesalnya.

"AMEL!" Teriak Ratu, semua orang yang ada di kelas XI IPS-1 langsung melihat kearah Ratu, begitu juga dengan orang yang Ratu panggil.

"Eh neng inces" jawab Amel dengan cengiran khasnya.

"Gue laper nungguin lo dari tadi!" Teriak Ratu, Amel hanya menjawab dengan cengiran khasnya.

"Sorry" hanya itu jawaban Amel.

"MANA ROTI G-" omongan Ratu terpotong oleh seseorang yang sedang menyodorkan sebuah roti. "Eh Ra-"

"Ambil aja, nanti kelaperan" ucap Raja. Lalu ia juga memakan roti yang punya miliknya. Amel dan Reza yang melihat itu hanya menahan tawa.

"Cie" ucap Amel. Di jawab oleh jitakan khas Ratu. "Aw" Amel meringis kesakitan.

"'Makasih Ja" ucap Ratu, ia tersenyum tipis, setelah itu ia pergi meninggalkan Raja, Amel dan juga Reza. Ia kembali ke kelasnya.

Sesampainya di kelas ia langsung melahap roti yang diberikan oleh Raja tadi. Tetapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya saat ini.

"Kemarin gue liat kalo Handphone Ka Fikri foto gue. Apa ya maksudnya? Apa gue tanya aja ya sekarang?" Kata Ratu di dalam hati, ia tetap memakan rotinya lahap.

"Bengong aja!" Teriak Salsa sambil memukul meja di hadapan Ratu. Ratu yang kaget tersedak, ia terbatuk-batuk. Salsa yang melihatnya buru-buru mencari air untuk Ratu. Tiba-tiba seorang pria datang menghampiri Ratu dan menyodorkan air putih dingin kepada Ratu.

"Lain kali makannya pelan-pelan" ucap pria itu. Ratu berpaling ke asal suara.

"Ah Raja, makasih lagi Ja" jawab Ratu ia menerima air itu lalu meneguknya.

"Pelan-pelan air itu gaakan abis ko sama gue" ucap Raja. "Salsa lain kali lo mau ngagetin orang mikir dong" terusnya.

"Ya maap, ehe" jawab Salsa. Salsa pergi meninggalkan mereka berdua. Raja memandangi Ratu sedangkan Ratu tidak, selesai memakan roti ia segera membaca novel favoritnya.

"Gimana? Lo mau kencan sama gue?" Ucap Raja tiba-tiba, ia duduk di samping Ratu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang