"Alisya!" teriak 2 orang pria.
Raja menghampiri Ratu yang sudah di tahan oleh pria lain.
"tu, Ratu!" ucap Raja, ia menggoyangkan tubuh Ratu. "bawa ke Uks aja, Fik" ucapnya kepada Fikri. Pria yang menahan Ratu.
Sesampainya di UKS, Fikri membaringkan Ratu. Mengecek suhu panasnya.
"beliin dia bubur" ucap Fikri menyuruh Raja. Raja mengangguk.
Kini di uks tersisa Fikri dan Ratu. Fikri menyelimuti Ratu dengan selimut di ruangan ini. Ia duduk dengan keadaan cemas, tetapi ia selalu menunjukan wajah yang biasa-biasa saja.
"lo pucet, sya. Ga kaya biasanya, lo sering nyanyi lagu korea. Ayo bangun" ucap Fikri dalam hati.
Beberapa menit kemudian, Ratu mengerjapkan matanya. Ia melihat ke sekeliling. Pertama kali yang ia lihat adalah pria yang sedang asik bermain game di ponselnya.
"dimana?" ucap Ratu. Pria itu menengok ke arah Ratu, dan tersenyum.
"uks" jawab pria itu.
"sekarang udah waktunya mpls, kenapa lo masih disini, ja?" tanya Ratu. Ia mencoba berdiri dengan bantuan Raja.
"gue di suruh jaga lo" jawabnya.
"sama siapa?" tanya Ratu lagi.
"hmm itu. Ga usah di pikirin yang penting ada orang yang buat jaga lo. Lo makan dulu, tuh ada bubur tadi gue beli" ucap Raja. Ia memberika bubur.
"gue makan di jalan aja ya, ja. Gue mau balik aja daripada di sini nyusahin" jawab Ratu.
"lo mau balik? Sama siapa, tu? Lo kan bawa mobil" ucap Raja. "makan dulu sesuap, gue suapin" ia memberi satu sendokan kepada Ratu. Tapi ia menolak.
"gue bisa sendiri." ucapnya. "lo ikut gue. Lo yang nyupir, gue pasti ga kuat. Nanti gue suruh supir gue buat nganter lu ke sini lagi" terusnya. Ratu turun dari ranjang uks lalu memakai sepatunya.
"Tapi, tu" ucap Raja. Ia membantu Ratu berdiri.
"Gue mau pulang, ja. Lo bilang ke pembina sama ke ka azra, gue izin pulang karna sakit" ucap Ratu. Ia berjalan mendahului Raja. Ia masih merasa pusing, tapi ia menginginkan ketenangan dirumah.
Sesampainya dirumah Ratu segera membaringkan tubuhnya tanpa mengganti pakaiannya. Ia sudah menyuruh supirnya untuk mengantar Raja kembali ke sekolah.
"I miss you so much, ka" ucap Ratu dalam hati sambil menatap fotonya dengan andika.
♡♡♡
Keesokan harinya Ratu kembali segar. Ia sudah membaik tetapi tidak dengan hatinya. Ia berjalan menyusuri koridor untuk pergi ke ruang osis dikarenakan sudah waktunya acara di mulai.Sesampainya disana, Ratu melihat semua anggota osis sudah berkumpul di tempat duduknya masing-masing, ia segera menghampiri Ersia yang sedang menyatat.
"Nulis apa, Er?" Tanya Ratu.
"Eh Ratu! Kemana aja lu, inces" Ersia mencubit pipi Ratu.
"Kemaren gue sakit" jawab Ratu.
"Oh iya.." Ersia merubah posisi, ia berhadapan dengan Ratu. Seperti ada yang ingin di bicarakan.
"Why?" Tanya Ratu heran.
"do you know what happened yesterday?" Tanya Ersia. Ratu menatap Ersia aneh.
"Why?" Tanya nya lagi.
"Sumpah gila gila. Lo tau kan Raja? Anggota osis baru itu loh" ucap Ersia penuh semangat.
"Iya lah, kemaren gue di selametin sama dia" jawab Ratu. Ia tak mengubris ucapan Ersia, ia kembali fokus kepada ka azra yang sedang memberikan intruksi.
"DIA NYALONIN JADI KETUA OSIS WOI! ANDIKA ADA SAINGAN, GILA" teriak Ersia. Ratu terkejut, ia menutup mulut Ratu. Kini semua orang yang berada di ruangan menatap mereka berdua heran. Begitu juga dengan 2 orang yang sedang menjadi topik pembicaraan mereka menatap heran.
"Gila lo" bisik Ratu.
♡♡♡
"Tu, tunggu di sini dulu ya. Gue mau beli minum, haus dah. Ka azra lama bener itu kasih amanat, kasih amanat apa kultum" ucap Ersia. Ia beranjak dari tempat duduknya. Kini anggota osis dan calon peserta didik baru berada di lapangan sekolah, mereka sedang mendengar amanat dari ka Azra, ketua osis yang sekarang.Tiba-tiba seseorang datang, menempati tempat duduk Ersia. Ratu menengok ternyata dia adalah Raja.
"Ersia bakalan ngamuk nanti" ucap Ratu, ia tak berpaling. Raja tertawa ringan. "Gue denger lo nyalonin jadi ketos" terusnya.
"Ya gitu deh. Gue pengen ngerubah semuanya aja" jawabnya.
"Pasangan lo siapa?" Tanya Ratu.
"Kata ka azra sih pasangan nya di pilih sesuai voting" jawabnya.
"Bagus deh" ucap Ratu. "Lo liat andika, ja?" Tanya nya. Ia mencari seorang Andika.
"Gue ga suka kalo lo lagi bareng gue, lo ngomongin Andika, Tu" jawab Raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
RomanceHal yang indah akhirnya datang, dan dia jadi milikku. Selamanya? No.