1 minggu kemudian, Ratu kembali beraktifitas. Tetapi ia harus menjaga tubuhnya agar tetap vit.
Saat ingin duduk dibangkunya seorang pria datang menghampiri Ratu.
"Udah sembuh, Tu?" Tanya pria itu. Ratu hanya mengangguk tanda meng-iyakan. "Jutek banget pas keluar dari rumah sakit" terusnya.
"Masuk kelas lo aja sih, Ja. Masih pagi, gausah ganggu gue" jawab Ratu. Ratu mengambil novelnya dan membacanya. Raja yang menyadari bahwa kehadirannya tidak penting ia kembali ke kelas.
"Andika, Raja, dan satu lagi Kent. Astaga Tu, gue baru tau lo cewek yang kaya gini" batin Ratu.
.......
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring tanda murid murid waktunya untuk melepas bebannya yaitu pulang kerumah. Ratu tidak diperbolehkan membawa mobil sendiri sekarang, ia masih belum vit pikirannya saja sudah sangat lama tidak dijalani. Kini ia menunggu taksi di depan halte.
"Mau naik taksi, lo? Biasanya aja bawa si tronton" ucap seorang pria yang sedang duduk diatas motornya. Anehnya, Ratu tersenyum.
"Mau bareng?" Tawar pria itu sambil menyodorkan helm bewarna merah.
"Gausah, Ja" jawab Ratu. Pria itu adalah Raja.
"Gpp" Raja menarik lengan Ratu lalu memakaikannya helm, dan memaksanya untuk menurut. Ratu hanya bisa pasrah dan duduk di kursi motor Raja.
Di perjalanan, Ratu membisu. Dia tidak seperti biasanya yang selalu berisik setiap saat. Tetapi ini berbeda.
"Tu, lo emang lagi deket sama Kent?" tanya Raja membuka pembicaraan.
Ratu membuka kaca helmnya dan mengerutkan alisnya. "Hah?" Hanya itu reksinya.
"Kemaren si Reza bilang ke gue kalo dia liat lo di igd. Dan laki laki yang ada bareng lo itu si Kent" jawab Raja. "Terus dia fotoin lo masukin ke grup kelas gue. Soalnya kan, ciwi-ciwi* kelas gue banyak yang suka Kent. Gantengan gue padahal" terusnya. Perkataan itu sukses mebuat Ratu tak bisa diam. Ia memukul kepala Raja keras, untung Raja memakai helm.
"Kent ganteng emang?" jawab Ratu. Raja menoleh sedikit.
"What? Lo suka sama Kent? Wkwk" tawa Raja.
"Gue nanya goblok" jawab Ratu
"Jarang banget lu ngomong kasar kaya gitu haha" ucap Raja sambil tertawa.
"Yaiya maaf" ucap Ratu.
Sesampainya dirumah Ratu, Ratu segera mengembalikan helm kepada pemiliknya.
"Makasih" ucap Ratu, lalu ia berbalik ingin pergi tetapi tangannya sudah di cegah oleh Raja. Ratu menoleh kearah Raja, ia membuka helmnya dan membenarkan rambutnya.
"Gue mau nanya" ucap Raja, pandangannya masih kepada kaca spion di motornya.
"Nanya apaan dah" jawab Ratu.
"Lo udah move on dari si Andika?" Tanya Raja, kini ia menoleh ke arah Ratu.
Deg
"Gue bukannya move on malah makin benci sama sifat kenak-kanakan dia" jawab Ratu, ia berpaling ke arah lain menghindari tatapan Raja.
"Berarti lo udah move on?" Tanya Raja lagi. Ratu menoleh.
"Ya begitulah, dengan kejadian waktu pas bulan-bulan kemarin gue makin gasuka sama dia. Gue jadi bisa move on" jawab Ratu, ia berpaling lagi ke yang lain.
"Ka Fikri?" Tanya Raja lagi. Kini Ratu berdecak kesal.
"Ka Fikri? Apaan sih lu ga jelas lama lama" jawab Ratu.
"Apa cuma gue yang ngerasa kalo ka Fikri suka sama lo?" Tanya Raja lagi, kini ia membuka ponselnya. Ratu melirik Raja yang tengah sibuk mencari gambar di galeri hpnya. "Nih" Raja menyodorkan hpnya, terpampang seorang pria yang sedang bermain ponsel.
"Ka Fikri?" Tanya Ratu. Ia menunjuk ponsel Raja, Raja mengangguk.
"Ada yang aneh?" Tanyanya lagi. Ratu menggeleng, lalu Raja membesarkan fotonya. Ratu kaget bukan main.
"Wallpaper" ucap Ratu pelan, tetapi masih terdengar jelas oleh Raja.
"Benar! Wallpapernya foto lo" jawab Raja, ia kembali memasukan hpnya ke dalam saku jaketnya.
"Ga mungkin sih, Ka Fikri terkenal banget sama mukanya, apalagi dia kakak kelas, banyak banget yang suka sama dia. Masa dia suka sama gue?" Ucap Ratu tak habis fikir.
"Maybe" ucap Raja. Ratu masih dalam pikirannya, ia masih tak habis fikir.
"Yaudah gue masuk rumah dulu" ucap Ratu. Lalu ia membalikan badan dan berjalan, tetapi panggilan Raja membuat Ratu berhenti.
"Alisya" panggil Raja pelan, tetapi masih terdengar jelas oleh Ratu. Ratu berbalik ke belakang.
"Lupain Andika, udah saatnya lo membuat kehidupan baru"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
RomanceHal yang indah akhirnya datang, dan dia jadi milikku. Selamanya? No.