17 Agustus 2017.
Ratu duduk di tempatnya sambil melihat beberapa temannya yang sedang memakai kostum untuk pawai di sekolahnya ini. Ratu hanya berdiam diri di karnakan ia tidak membawa kostumnya.
"Kostum lo kemana?" Tanya perempuan yang sebangku dengannya. Sudah seminggu Ratu duduk di kelas ini tetapi ia belum mengetahui nama seseorang yang duduk dengannya.
"Ketinggalan di kama-" ucapan Ratu terpotong oleh bacotnya Salsa.
"Dia pelupa jarak pendek, Mel" potong Salsa. Ternyata perempuan itu adalah Amel, teman sebangkunya Ratu.
"Dan lo? Kenapa lo juga ga pake kostum?" Tanya Amel, kali ini ke Nabila.
"Gue ma-" jawab Nabila yang di potong lagi oleh bacotannya Ratu.
"Dia orangnya males, mageran dan banyak gengsi. Gausa ngobrol sama dia" kali ini ratu yang menjawab. Amel hanya ber-oh ria.
Ratu, Amel dan Salsa tertawa bersama. Dan akhirnya Torik si Ketua Kelas menyuruh semua teman sekelasnya untuk pergi ke lapangan utama.
Selesai pawai semuanya mengeluh, karna cuaca yang sangat panas padahal sekarang masih jam 9 pagi.
"Gilak gilak panas!" Keluh Amel. Ratu hanya terkekeh melihat kelakuan Amel.
"Oh iya kita belum kenalan. Gue Ra-" ucapan Ratu kali ini terpotong lagi.
"Ratu Allisyalina. Yayaya gue tau. Siapa sih disini yang ga kenal sama lo" jawab Amel. "Dan gue Amelia Anggraini. Panggil aja Amel" terusnya. Ratu mengangguk paham.
"Eh eh btw, lo juga osis kan? Pantesan mukanya kaya pernah liat, haha" ucap Ratu.
"Eh iya gue osis. Lo terkenal karna lo pacaran sama cowo famous siapa lagi kalau bukan Andika, si calon ketos" jawab Amel.
"Gue udah putus sama dia" ucap Ratu. Raut mukanya kembali sedih mengingat semua kenangannya tentang dia dan Andika. "Jangan ngomongin Andika lagi. Gue udah males, Mel" ucap Ratu lalu ia beranjak pergi. Ia memutuskan ke kantin sekolanya. Dan Amel hanya bisa berdiam diri merasa bersalah.
Di Kantin ia melihat Fikri yang sedang memilih minuman dingin. Saat ingin mengambil minuman, Ratu terkejut karna cowo itu melihatnya.
"Kenapa lo jadi takut liat gue?" ucap Fikri kepada Ratu.
"Eh engga. Guee... emm... biasa aja tuh" jawab Ratu. Ia akan mengutuki dirinya kalau saja mukanya merah padam.
"Aneh lo" ucapnya. Ia membayar minuman yang tadi ia beli. Lalu pergi meninggalkan kantin dan juga Ratu.
Ratu menghela nafas gusar lalu ia segera membayar dan pergi dari kantin itu. Ia memutuskan untuk pergi ke kelasnya lagi karna terik matahari membakar kulitnya walaupun ia tau ini masih pagi.
Sesampainya di kelas Ratu terkejut oleh teriakan Salsa.
"Ratuu!!!" Teriak Salsa. Ia sengaja menunggu Ratu di depan pintu.
"Paan lo. Teriak teriak aja, gajah" jawab Ratu. Moodnya sedang berantakan hari ini, entah kenapa. Entah itu karna omongan Amel yang tadi atau pun melihat Fikri.
"Ada yang nungguin lo dari tadi" ucap Salsa sedikit berbisik. Tapi masih terdengar oleh Ratu. Ia tak menjawab. Ia langsung melihat kearah mejanya benar saja ada seseorang yang menunggunya.
"Ngapain lo? Di kelas gue?" Tanya Ratu kepada pria di hadapannya.
"Gue kangen aja sama lo." Jawabnya.
"Ja! Lo bilang lo lagi deket sama Nata" ucap Ratu kepada Raja.
"Gue ga bohong. Lo bilang mau ngejauh dari gue. Tapi waktu yang ngedeketin kita" jawab Raja enteng.
"Serah lo deh" ucap Ratu lalu ia duduk di sebelah Raja.
"Eh foto yu" ajak Raja ia mengeluarkan ponselnya. Ratu hanya mengangguk malas dan bersiap untuk berfoto. Setelahnya ia melihat hasil fotonya di handphone Raja. Ia tersenyum simpul.
"Tu, ngapain lagi lo sama Raja?" Ucap seseorang di depan pintu kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
RomanceHal yang indah akhirnya datang, dan dia jadi milikku. Selamanya? No.