•Pulang Sekolah•
Ratu sedang menunggu Raja di depan kelasnya Raja. Ia mengehentak-hentakkan kakinya dan sesekali bernyanyi kecil. Kelas Raja belum bubar, maklum, jam pelajaran terakhir adalah Pa Dedi.Setelah beberapa menit menunggu, kelas Raja akhirnya bubar. Ratu mencari sosok Raja dalam kerumunan, lalu ia pun bertemu dengan mata Raja. Raja menghampirinya.
"Maaf nunggu lama Tu" ucap Raja sambil menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal. Gugup.
"Slow aja" jawab Ratu, lalu ia beranjak dari tempat duduknya yang tadi ia duduki selama setengah jam. Mereka berdua menuju parkiran, sesekali menyubit perut satu sama lain, diiringi tertawa pula.
•Rumah Ratu•
"Rumah lo?" tanya Raja, ia berdecak. Raja melihat sekeliling.
"Bukan" jawab Ratu sambil menunduk beri hormat kepada satpam yang lebih tua darinya.
"Terus?" tanya nya lagi. Raja memakirkan motornya di sebelah mobil Ratu.
"Rumah bokap sama nyokap" jawab Ratu. Ratu melangkah kedalam rumah, sedangkan Raja masih terdiam di halaman rumah Ratu. Ia memutuskan menunggu Ratu di sebuah gajebo milik rumah Ratu.
Ratu membuka jendela kamar yang view nya ke halaman depan. Dilihatnya Raja sedang duduk di gajebo. "Raja!" teriak Ratu dari jendela atas kamarnya. Raja mencari sumber suara, lalu ia melihat Ratu yang sedang melambaikan tangan.
"Apa?" teriak Raja di bawah.
"Gue bawain baju ganti ya. Masuk ke dalem, ganti baju dulu" teriak Ratu dari atas.
Tanpa basa-basi Raja segera masuk ke dalam rumah Ratu dan bertanya ke Bi minah. "Bi, kamar Ratu dimana ya?" tanya Raja kepada Bi Minah yang sedang menyapu ruang tamu.
"Aden siapa?" tanya Bi Minah, sambil melihat Raja dari bawah sampai atas. "Non Ratu punya pacar lagi ya?" ucap Bi Minah. "Ini Den Andika bukan?" terusnya.
Raja menepuk keningnya. "Cepet, kamar Ratu dimana, Bi?" daripada menjawab soalan yang tidak berguna, Raja memutuskan tidak mengubris pertanyaan Bi Minah.
"Den Andika nambah ganteng aja nii" ucap Bi Minah. Raja merasa sekujur tubuhnya geli. "Masa Aden ga tau sihh, sering juga kesini" ujarnya lagi.
"Ahh Bibi." Raja merasa kesal, ia tidak menghiraukan perkataan Bi Minah, ia memutuskan mencari kamar Ratu sendiri.
Dilihatnya kamar bertuliskan 'Queen Room'. Raja mengetuk pintu 2 kali.
Saat ingin mengetuk pintu yang ke tiga kali, Ratu muncul di hadapan Raja. "Eh Ratu" ucap Raja kaget.
"Ganti baju di dalem sono, gue ke luar. Ada baju punya om gue, bukan om sii kakak ipar la bisa di sebut ma. Cukup keknya ke lo, kalo ga cukup ada baju Devan juga" ucap Ratu, lalu ia keluar dari kamarnya.
Raja memasuki kamar yang beraroma jeruk dicampur lemon. Dilihatnya ruangan yang di padui dengan warna Putih, sesekali ada warna pink disana. temboknya dilapisi wallpaper cantik dengan corak bunga pink disana. Banyak sekali poster-poster girlband dan Boyband asal korea. Terdapat sebuah lemari kaca yang diisi oleh kumpulan koleksi barang kpop. Ranjangnya persis seperti nama pemiliknya 'Ratu'. Lampu tumblrnya dihiasi dengan foto-foto bersama teman-temannya, dan juga ada satu foto yang dipajang oleh Ratu bersama Andika.
"Gue belum ada? Mungkin bakalan ada" ucap Raja di dalam Hati sambil tetap melihat sekeliling kamar Ratu.
.
"Lama banget!" teriak Ratu dari luar kamar. "Gausah ngebo, gausah ngadem di kamar gue, elah" teriak Ratu lagi.Dilihatnya Raja yang sedang bercermin di kaca ujung kanan yang terpampang besar dan lebar, memenuhi dinding kamar sebelah kanan. Dipakainya kaos berlengan pendek bewarna biru, celana jeans hitam, topi hitam, dan sepatu kets hitam. Pas sekali di badan Raja. Ia memotret dirinya yang sedang mirror di depan cermin kamar Ratu.
"WOI DAKI KECOA, NGAPAIN SII? CEPET KELUAR ELAH" teriak Ratu sambil menggedor-gedor pintu. Raja pun keluar dari kamar Ratu dengan cepat.
Ratu menatap tajam kearah Raja, ia melihat Raja dari bawah sampai atas, tak lama kemudian, ia mengacungkan jempolnya. "Mantap" ujar Ratu.
"Mau kemana ni?" tanya Raja. Keduanya menuruni tangga, sesekali Raja melirik ke arah Ratu. Hari ini Ratu tampak sangat cantik, ia memang selalu cantik dimata orang-orang, tapi beda kali ini. Raja yang berpikiran bahwa Ratu adalah wanita yang sangat galak, yang ia tau. Tapi baru kali ini ia terpesona kepada Ratu.
"Hm? Caffe" jawab Ratu, ia melirik kearah Raja. Ratu memberhentikan langkahnya di tengah-tengah tangga. Ditatapnya lekat-lekat mata itu, mata Raja.Ratu terlalu bingung, kali ini Ratu tidak ingin pergi dari Raja. Ditatapnya mata itu lekat-lekat, Raja pun menatapnya. Mata mereka bertemu. Raja membuka topi hitamnya, ia mendekat kearah Ratu. Kini jarak mereka hanya beberapa senti saja. Dipegangnya dagu Ratu. Ratu mati kutu, ia tidak bisa melakukan apa-apa selain diam. Kini nafas Raja terasa hangat di wajah Ratu. Mereka masih saling tatap. Ratu berdegup dengan kencang begitu juga dengan Raja, entah apa yang ingin dilakukan Raja. Raja melepas tangannya yang sedari tadi memegang dagu Ratu lembut. Kini Raja, sudah sadar begitu juga dengan Ratu. Raja kembali mundur dan memakai topinya, lalu pergi meninggalkan Ratu yang masih terdiam membisu.
•Mobil•
Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing. Raja fokus kepada jalanan sedangkan Ratu fokus kepada jendela mobil. Kali ini mereka terdiam.
"Caffenya dimana, Tu?" Raja membuka percakapan, membuat Ratu buyar dengan pikirannya.
"Starbucks" jawabnya singkat.
Sesampainya di Caffe Starbucks, mereka berdua segera memesan minuman dan duduk di salah satu meja. Ratu izin ke kamar mandi, ia meninggalkan Raja sendirian di meja sana.Didalam kamar mandi, Ratu berkaca pada cermin. Ia tersenyum, senyuman yang paksa. Kali ini Ratu bingung, diantara ingin meninggalkan dan tidak meninggalkan. Perkenalan mereka hanya sederhana. Tapi beda dengan Ratu, Andika dan Raja sangat berbeda. Raja orang yang selalu ceria dan tidak malu saat diajak bicara, sedangkan Andika? Ia ditatap saja sudah salah tingkah.
"Oke! Kali ini aku memilih Andika" ucapnya dalam hati. Ia keluar kamar mandi dan menghampiri Raja yang sudah setengah gelas meminum kopi, ia sedang bermain game di ponsel miliknya.
"Raja" panggil Ratu saat ia sudah duduk di atas kursi. Kali ini berhadapan dengan Raja. Raja tak menoleh sedikit pun, ia masih sibuk dengan gamenya di ponsel.
"Hm?" Raja hanya berdehem, dan itu membuat Ratu jengkel. Ia merebut ponsel dari tangan Raja, sontak Raja kaget dan pasrah dengan keadaan. "Ape?" ucapnya.
"Lo asli mana?" tanya Ratu memulai percakapan.
"Serang, Banten" jawab Raja. "Lo?" tanya nya.
"Masih se-daerah loh!" ucap Ratu histeris.
"Yang bener?" jawab Raja.
"Serius" ucap Ratu. "Gue di Lebak, Banten"
"Haha, deket la" ucap Raja.
.
Mereka berbincang-bincang. Raja membuat Ratu terbahak-bahak karena cerita yang konyolnya. Baru kali ini ia tertawa lepas bahagia bersama seorang pria.
.
"Oh iya, Ja" ucap Ratu."Hm?" Raja berdehem. Ia menaruh minumannya di atas meja.
"Gue mau ngomong" ucap Ratu. Ratu kikuk. Ia melirik ke kanan ke kiri. "Apakah pilihanku benar? Aku yakin" ucapnya dalam hati.
"Ngomong apa Ratu?" tanya Raja.
"Gue mau ngejauh dari lo, Ja"
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
RomanceHal yang indah akhirnya datang, dan dia jadi milikku. Selamanya? No.