5. Call Me Just by My Name

135 8 2
                                    

5


"Kamu boleh tunggu saya disini atau ikut masuk." Setelah mengatakannya Azra langsung masuk tanpa menunggu jawaban Shira.

"Baik Pak." Sahut Shira lirih dengan sedikit anggukan kecil.

Aroma khas buku baru bercampur dengan wangi lavender memenuhi ruangan yang cukup ramai itu. Dimana mereka sekarang? Tentunya di tempat yang menjadi tujuan Azra tadi dengan ditemani oleh Shira. Toko buku Gramedia yang berada di tengah mall. Shira menerima ajakan Azra untuk menemaninya mencari buku, yang terkesan memaksa.

Shira ikut melihat-lihat buku karena tidak mungkin ia menunggu Azra di luar seperti orang hilang. Shira yang berakhir di bagian komik terlalu asik sampai kehilangan sosok Azra yang sedari tadi ia ikuti. Setelah menemukan Azra, ia kembali menyisir setiap judul buku yang sekilas ia lihat sembari sesekali menilik keberadaan Azra. Hingga matanya menangkap sebuah buku yang menarik perhatiannya. Tangannya sudah terulur dan telah menyentuh permukaan ujung buku. Sampai satu suara mengagetkannya.

"Tadi kamu sangat tidak mengindahkan permintaan saya, tapi sepertinya ada yang menarik perhatian kamu." Azra sudah berada di ujung rak yang tak jauh dari berdirinya Shira saat ini. Ia sudah membawa beberapa buku. Dan sekarang masih mencari buku lagi, kata Shira dalam hati.

"Kebetulan ada yang menarik." Sahut Shira dengan cepat. Ia kembali membaca sinopsis buku yang sudah ada di tangannya dan mendapati ia semakin tertarik untuk membacanya.

Azra juga kembali fokus pada buku yang ia cari.

"Kata temenku itu bukunya bagus lho," Sebuah senyum cantik milik Rosa, sahabat Shira.

"Eh, Mbak Rosa?? Tadi malem katanya mau pergi, kenapa malah di sini?" Bodohnya Shira. Sungguh ia lupa semalam Rosa memintanya untuk ikut berbelanja ke mall bersama. 

"Well, tadinya aku mau pergi ke mall dan ngajakin temen buat ikut, tapi dia gak bisa dan malah pergi sendiri," Terka seorang wanita dengan sebuah tas selempang hitam di bahunya. Jilbab hitam dengan manis menghias wajahnya. Oneset rok plisket dan kemeja membuatnya tampak sederhana hari ini. Matanya mencari seseorang yang mungkin pergi bersama sahabatnya ini. "Eh! Kamu kesini bareng Pak Azra?" Seakan baru tersadar, Rosa melihat Azra yang ada tak jauh dari mereka. Shira yang kaget, membalikkan tubuh Rosa sehingga membelakangi Azra. Sedang Azra hanya meliriknya sekilas. Dan dibalas anggukan sungkan dari Shira.

Shira terbelalak kaget, "Mbak Rosaaa, jangan keras-keraass." Bisik Shira membawa Rosa menjauh dari Azra.

Rosa mengatupkan bibirnya rapat menyadari kecerobohannya.

"Mbak, jangan salah paham dulu. Jadi..." Shira menceritakan kejadian pagi ini pada teman kantornya, Rosa. Rosa yang penasaran hanya mendengarkan dengan baik sambil berjalan mengitari rak-rak buku. "Jadi, berakhirlah minggu siangku di toko buku ini." Akhir cerita Shira setelah ia menjelaskannya.

"Wow, tumben Pak Azra keluar hari minggu, maksudku biasanya ada kerjaan yang urgent sekalipun pasti Pak Kevin kan?" Jelas Rosa yang masih heran dengan tingkah Dirutnya itu, tapi ia tetap mencoba berpikir positif. "Mungkin, Pak Kevin yang sibuk ya, who knows kan?"

"Iya kan bisa jadi, lagian kalo alasannya bukan itu apalagi kan mbak?" Shira mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Tunggu, maksud kamu Pak Azra bikin kamu gak tenang? Tanya Shira pada dirinya sendiri, dan menjawabnya sendiri. "Nggak mungkinlah!"

Rosa tersentak karena tiba-tiba Shira bicara sendiri. "Apanya yang gak mungkin?"

"Eh, nggak ada, tadi kepikiran hal lain mbak." Shira menimang buku yang ia dapat dengan sedikit salah tingkah. Rosa hanya mengangguk mengerti dan tersenyum geli.

Find You, as A HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang